MHA : The Lazy Hero

8. A difficult Choice

8 TAHUN KEMUDIAN

SMP Aldera,

Kelas 3-B, berbagai siswa tampak dalam suasana hati yang gembira sementara guru berdiri di mejanya berbicara dengan beberapa file di tangan. Dia menyelesaikan pembicaraannya saat dia membuang file-file itu sambil memutar-mutar menyebabkan kegemparan ketika para siswa mulai menggunakan quirk mereka. Dari sini, orang bisa mengetahui apa yang dia bicarakan

Dia kemudian berkata ketika dia memperhatikan suara siswa, "Yah, semua orang di sini memiliki kekhasan yang baik tetapi tidak ada penggunaan kebiasaan di sekolah, kendalikan dirimu sendiri" dan saat itu seorang anak laki-laki berambut pirang runcing berkata, "Tuan, tolong jangan salahkan saya. dengan sekelompok pecundang ini. Akulah yang sebenarnya. Orang-orang ini akan beruntung berakhir sebagai sahabat karib, hah" ini, tentu saja, Katsuki Bakugou.

Teman-temannya marah saat mereka melontarkan hinaan padanya, tetapi dia tidak peduli saat dia tertawa mengklaim bahwa dia akan dengan senang hati menerima mereka. Guru mengambil file dari mejanya saat dia berkata "kamu memiliki kekhasan yang cukup bagus dan nilai ujian yang bagus, mungkin kamu memiliki peluang untuk lulus ujian U.A" mendengar ini banyak yang mulai bergumam.

Yah, saat itu tahun ketika siswa kelas tiga bertujuan untuk sekolah menengah, dan di dunia di mana super adalah norma, siapa yang tidak ingin menjadi pahlawan? Tapi meski begitu, orang punya tujuan. Banyak yang mengincar salah satu lembaga pahlawan terbesar: U.A high.

Dikatakan sebagai yang terbaik di Jepang karena sebagian besar dari 10 pahlawan teratas lulus dari sana, tetapi untuk sekolah sekaliber seperti itu, pintu masuknya terbatas. Sekolah tersebut memiliki tingkat penerimaan rata-rata 0,2%, yang menunjukkan bahwa U.A dimaksudkan untuk para elit,

Mendengar gumaman mereka, Katsuki berkata "itulah mengapa itu satu-satunya tempat yang layak untukku--" dia berdiri di atas mejanya saat dia mulai membual dan memamerkan hasilnya dan yang lainnya, tetapi segera berhenti ketika dia mendengar "oh yeah Menhera dan Midoriya, tidakkah kalian pergi ke sana juga?"

Terjadi keheningan sesaat sebelum tawa besar pecah saat para siswa melihat ke arah anak laki-laki berambut hijau itu; Izuku Midoriya. Para siswa mulai berbicara tentang ketidakmungkinan itu tetapi Izuku mencoba memprotes ketika dia menjelaskan bahwa segalanya telah berubah dan seseorang dapat masuk tanpa kekhasan tetapi dia tidak dapat menyelesaikannya karena dia didorong kembali oleh ledakan Katsuki.

Sementara ini terjadi, ada seorang anak laki-laki di baris pertama di meja terakhirnya. Dia memiliki rambut cokelat, mata abu-abu dan memakai earphone saat dia melihat melalui jendela dengan ekspresi bosan di wajahnya. Ini adalah pria lain yang melamar U.A, aku, Sora Menhera.

Saya baru saja berusia 14 tahun dan saya harus mengatakan, hidup ini penuh dengan kejutan.

Pertama dan yang paling penting, saya menemukan kutukan yang diberikan ROB pada saya. 1 menamakannya [Hero's heart]. Aku tidak tahu apakah itu kutukan tapi yang pasti itu menyebalkan. Kutukan ini memungkinkan saya untuk merasakan orang-orang dalam bahaya selama mereka berada di Jepang. Setiap kali saya melakukannya, tubuh saya bergerak sendiri ke lokasi orang tersebut. Jika ada banyak, tubuhku menuju ke satu label hati yang paling penting sementara mengarahkan angin ke yang lain.

Kutukan ini bukanlah sesuatu yang buruk tetapi memiliki beberapa masalah. Seperti bagaimana saya tidak bisa benar-benar mengendalikan tubuh saya ketika dalam mode ini dan saya kehilangan akal sehat saya juga, itu juga membunuh reseptor rasa sakit saya sehingga saya bisa fokus pada tugas yang ada. Tetapi masalah terbesar dari semuanya adalah jika saya menolak kutukan itu terlalu banyak, saya akan mati.

Saya akan mengatakan ROB memainkan kartunya dengan benar. Dia tahu karakter saya dan memberi saya sesuatu yang akan membuat saya tidak terlalu malas, Ini juga alasan saya pergi ke UA, saya sudah terlalu sering dibawa ke stasiun karena omong kosong ini, jadi saya butuh lisensi sehingga menghindari semua stres itu.