2

0 0 0
                                    

Suara dering telefon membuat Zea terbangun dari tidurnya. Hari ini adalah hari Sabtu, yang artinya 'hari istirahat Zea'. Zea tidak suka jika ada teman atau keluarga yang mengganggu hari itu, entah mengajaknya pergi atau apapun.

"Duh siapa sih pagi-pagi nelfon" gumam Zea pada dirinya sendiri, lalu mengangkat telefon itu
"Halo" ucap Zea
"Selamat pagi Zeayangnya Aska, jalan yuk" ternyata orang yang menelfon Zea adalah Aska
"Aska please ya, bisa gak satu hariiii aja lo ga ganggu gue? Gue mau tidur lagi, udah ya, bye" jawab Zea lalu langsung menutup telefonnya.

Tok tok tok... terdengar suara ketukan pintu kamar Zea
"Siapa lagi sih.. Iya masuk aja" jawab Zea kepada orang yang mengetuk pintu tersebut

Aska?!

Zea sangat kesal kenapa masih jam 8 pagi Aska sudah ada di rumahnya, entah apa yang di inginkan manusia satu itu.

"Hai cantik" sapa Aska tanpa rasa bersalah
"Ngapain lo kesini" jawab Zea tanpa basa basi
"Ngajak ayang jalan. Yuk? Ada restoran all you can eat sushi di Jakarta Pusat baru buka, katanya enak banget. Kamu siap-siap kan satu jam, terus perjalanan kesana satu jam. Pas deh jam 10" ajak Aska
"Sushi?" tanya Zea, memastikan
"Iya sayang, sushi" jawab Aska lagi

Aska sangat tau, sushi adalah makanan kesukaan Zea. Terbukti, setelah Aska berkata demikian, tanpa lama-lama Zea langsung bangun dari tempat tidurnya dan siap-siap.

Sesampainya di tempat sushi, Zea makan dengan sangat lahap
"Gila Aska, kali ini gue akuin lo keren banget sih bisa nemu tempat sushi seenak ini" ujar Zea
"Keren dong, Aska nya Zea gitu loh" jawab Aska sambil tersenyum sombong
"Lo udah cobain yang ini? Enak banget" tanya Zea, menunjuk salah satu hidangan sushi di meja mereka
"Belum, suapin dong, aaaaa"
Aska membuka mulutnya lebar-lebar, Zea pun menyuapi nya sushi
"Wah iya enak banget, mau lagi dong Ze, satu suap doang kurang nih"
"Jangan ngelunjak, makan sendiri" jawab Zea

Mereka pun melanjutkan makan sushi sambil mengobrol dan bercanda, seperti sepasang kekasih. Terkadang, Zea terlihat kesal karena Aska tidak bisa berhenti mengganggunya, namun dalam hati, Zea sangat senang karena bisa pergi dengan Aska.

"Udah puas makan sushinya? Seneng amat neng mukanya" ledek Aska
"Iya puas banget gue" jawab Zea dengan senyuman di wajahnya
"Eh, ada toko perhiasan. Masuk yuk? Temenin aku liat-liat" ajak Aska
"Mau beliin buat siapa lo? Gamungkin banget kan kalo buat lo pake sendiri" tanya Zea, curiga
"Kan aku bilang liat-liat sayanggg, kuping kamu kurang dibersihin ya? Ga ada yang bersihin ya? Ututututu kacian cayangnya aku, nanti aku bersihin deh" sahut Aska dengan nada yang sangat dibuat-buat
"Enak aja lo, yaudah ayo gue temenin"

"Halo mba, saya mau liat-liat gelang buat perempuan di sebelah mana ya?" tanya Aska pada salah satu pegawai toko itu
"Mari kak sebelah sini, saya antar"

Setelah sampai, ada satu gelang polos yang menarik perhatian Aska
"Liat yang itu deh Ze, cantik ya, kaya kamu"
"Gombal lo" jawab Zea seadanya
"Saya mau ambil yang itu ya mba, satu, bayar disini bisa?" ujar Aska pada pegawai toko itu
"Boleh kak, gelangnya mau langsung dipakai atau saya masukkan ke kotak?"
"Langsung pake aja mba"

Setelah bayar dan keluar dari toko itu, Aska memakaikan gelangnya pada Zea
"Dipake ya sayang, jangan nolak, karna aku gasuka ditolak. Aku beli ini karna cocok aja kalo dipake kamu, sama-sama cantik"
"Apa-apaan sih Aska, gamau ah. Aneh lo, tiba-tiba beliin gue gelang" tolak Zea
"Gapapa Zeaa, aku mau aja beliin buat kamu"
"Gamau, gue ganti ya uangnya"
"Gantinya jangan pake uang, gantinya minggu depan kamu harus mau aku ajak jalan lagi, gimana? Deal?"
"Yaudah deh, tapi gamau beli-beliin gue beginian lagi ya"
"Iya sayanggg"

Di tengah-tengah obrolan mereka, tiba-tiba ada seorang gadis yang berjalan ke arah mereka, dan menyapa
"Alaska?" sapa gadis itu
"Reva?"
Aska tampak terkejut dan.. tegang?
Terlihat jelas dari muka Aska, ia tampak tidak suka bertemu gadis yang diketahui bernama Reva itu.

my sanctuaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang