1

5 0 0
                                    

Bel tanda masuk sekolah berbunyi. Semua siswa bergegas masuk ke kelasnya masing-masing, tapi tidak dengan Alaska. Ia terlihat sibuk mencari seseorang, dan akhirnya menemukannya.

"Selamat pagi cantik, kok cemberut gitu sih mukanya" ujar Alaska, atau yang biasa dipanggil Aska, kepada seorang gadis.
"Aduh, lo jangan ganggu gue dulu deh, ini masih pagi" sahut gadis itu dengan nada kesal
"Siapa yang ganggu kamu? Siapa?! Biar aku tonjok orangnya" ujar Aska lagi, sambil tersenyum meledek
"Lo yang ganggu gueeee, minggir ga? Gue mau masuk kelas"
"Aku mau minggir kalo kamu teriak 'Aku sayang Askaaaaaa'"
"Idih, ogah. Udah cepet minggir ah, rese lo"
"Rese-rese gini juga kesayangan kamu"
Pipi gadis itu pun langsung memerah mendengar ucapan Aska
"Cie, Zea salting cieee" ledek Alaska
Gadis yang diketahui bernama Zea itu pun tambah salah tingkah

"ALASKA! NGAPAIN KAMU GANGGU ZEA! MASUK KE KELAS KAMU SEKARANG ATAU SAYA LAPOR WALI KELAS KAMU!" teriak Bu Sinta, guru bahasa indonesia, sambil menjewer Aska.
"Aduh ampun bu sakit, iya deh iya saya ke kelas"jawab Aska memohon ampun kepada Bu Sinta
"Selamat belajar Zeayangnya Aska, jangan lupa mikirin Aska terus ya" lanjut Aska sebelum berjalan ke kelasnya, meninggalkan Bu Sinta dan Zea yang mukanya sudah merah seperti tomat. Bu Sinta hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya, pasrah dengan kelakuan muridnya yang satu itu.

Pelajaran hari itu pun dimulai. Semuanya berjalan seperti biasa.
Aska merasa sangat bosan berada di kelas mendengarkan penjelasan guru, ia pun memutuskan untuk pergi ke kelas Zea dan berbohong ke gurunya, beralasan sakit perut.

Aska tau, Zea duduk di dekat jendela kelasnya. Ia pun membuka sedikit jendela kelas Zea
"Pst, Zea"
Tidak terdengar ada sahutan
"Pst, Zeaaa"
Masih tidak ada sahutan
"Sayangggg"
Zea pun menoleh kearah jendela
"Heh, ngapain lo disitu" ujar Zea panik, takut gurunya melihat Aska
"Aduh kesayangannya Alaska, sekarang harus dipanggil sayang dulu baru nengok ya.. So sweet banget sih sayang" ledek Aska
"Apaan sih gajelas lo. Tutup ga jendelanya?!" jawab Zea dengan nada mengancam
"Gamau, biarin aja aku disini terus sampe ketauan guru kamu, nanti kita dihukum bareng. Asik deh, bisa berduaan lama sama ayang" ujar Aska dengan nada meledek
"Gausah aneh-aneh deh Aska, cape gue liat tingkah lo yang tambah hari tambah gila"
"Gapapa aku gila, asal ada Zea disamping aku" jawab Aska dengan nada yang dibuat sok romantis itu

Zea sangat kesal dibuatnya, akhirnya Zea pun maju ke depan kelas, dan melaporkan Aska yang mengganggunya kepada gurunya.
Aska yang mendengar itu pun langsung menutup jendela dan lari ke kelasnya.

Sekolah pun telah selesai, Aska sudah berada di depan kelas Zea, tentu saja untuk menunggu—dan mengganggu Zea.

"Hai cantik" sapa Aska
"Ga cape apa ya lo ganggu gue mulu"
"Nanti kalo ga diganggu kesepian, nangis, nyariin, panik, nelfonin aku. 'Aska lo kemana? Jawab chat gue dong jangan ngilang gini'" ledek Aska sambil cekikikan

Bulan lalu, Aska memang pernah ngeprank Zea. Ia berpura-pura menghilang selama satu minggu lamanya. Tidak masuk sekolah, hp tidak aktif, bahkan ia sampai menyuruh teman-temannya membantu rencananya.

Tentu saja Zea panik dan tidak bisa tidur selama berhari-hari. Puncaknya ketika Zea nangis, Aska pun tidak tega dan mengakhiri rencana konyolnya itu.

"Siapa suru lo tiba-tiba ngusilin gue kaya gitu. Siapa coba yang ga panik" sahut Zea kesal
"Iya gapapa kamu panik, bagus dong, artinya Zea sayang Aska"
"Siapa bilang? Gaada yang bilang gue sayang lo. Gue cuma panik aja TEMEN gue ilang seminggu" jawab Zea lagi, sengaja menekan kata teman pada ucapannya.

Begitulah hubungan Aska dan Zea. Tidak ada status yang jelas, hanya begini-gini saja. Terkadang, Zea bingung dengan tingkah Aska yang selalu peduli dan terlihat sayang pada dirinya, tapi tidak pernah meminta Zea untuk menjadi pacarnya.

Zea menyukai Aska, sangat. Aska pun tau hal tersebut. Tapi entah mengapa, Aska tidak pernah meminta Zea untuk menjadi pacarnya. Bahkan, jika ada teman atau siapapun yang bertanya siapa Zea pada Aska, ia hanya akan menjawab 'temen gue'.

my sanctuaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang