3

1 0 0
                                    

"Bener Alaska ya? Hello, it's been so long since i last saw you" ujar Reva sambil tersenyum ramah
Aska tidak menjawab apa-apa, hanya diam mematung.

Reva merupakan seorang gadis di masa lalu Aska yang sangat spesial. Ia merupakan satu-satunya mantan Aska, dan Aska sangat amat mencintainya.

Mereka menjalin hubungan selama dua tahun, dan hubungan mereka sangat indah, paling tidak menurut Aska. Tidak pernah bertengkar, dan selama dua tahun itu, hati Aska rasanya seperti ditumbuhi bunga abadi yang tidak pernah layu, selalu mekar dengan indah, hingga suatu hari, Aska memergoki Reva selingkuh dengan seorang lelaki yang tidak ia kenal.

Aska marah, dan bertanya-tanya mengapa tega sekali Reva menyelingkuhinya padahal hubungan mereka selalu baik-baik saja. Selama enam bulan, Aska menjadi seperti bukan dirinya. Mabuk-mabukan, merokok, dan menjadi sangat penyendiri dan pendiam. Ia sangat sakit hati, hatinya seperti ditikam satu juta jarum yang tidak terlihat, melihat orang yang sangat amat ia cintai menghianatinya.

Maka disinilah Aska, berdiri mematung, tidak bisa berbuat apa-apa. Saat ini, hatinya sangat campur aduk. Sangat marah bercampur kaget, dan.. senang?

"Hei" balas Aska singkat
"Eh, kamu sama temen? Siapa namanya? Kok kayanya dulu aku gapernah tau temen kamu yang ini?" tanya Reva lagi, tampak tidak terganggu dengan sikap Aska
Aku kamu? batin Zea
"Ini Zea. Zea, kenalin, dia Reva, temen aku" jawab Aska

"Eh hai, gue Zea" sapa Zea kepada Reva
"Hello Zea, nice to meet you, i'm Reva"
"Sorry Rev, gue harus lanjut dulu sama Zea, duluan ya" ujar Aska lalu menggandeng Zea
"Okay, sure. Nice to see you again, Alaska" Reva tersenyum, lalu berjalan menjauh

Setelah pertemuannya dengan Reva, Aska menjadi sangat pendiam, Zea pun sadar akan hal tersebut, dan mencoba membuka obrolan di mobil
"Kita mau kemana sekarang?" tanya Zea
"Umm, mau makan ice cream?" tanya Aska
"Boleh"
"Tadi temen lo ya?" tanya Zea lagi
"Iya" jawab Aska singkat
"Kayanya ga terlalu deket ya? Dia manggil lo Alaska soalnya hahaha aneh banget" canda Zea, mencoba mencairkan suasana
Aska hanya diam, tidak menjawab
"Cantik ya temen lo, kenal dimana tuh" tanya Zea
"Ze, sorry, bisa ga ngomongin Reva ga?" tanya Aska balik
"Apaan sih lo sensi amat kayanya, kenapa lo? Sakit?" Zea mulai kesal dengan tingkah Aska yang tiba-tiba berubah tanpa sebab. Aska yang menyadari hal itu pun langsung merubah cara bicaranya
"Iya sakit, sakit hati Zeayangnya Aska galak banget" jawab Aska memasang muka cemberut yang sangan dibuat-buat
"Dih, beneran sakit ya lo"

Acara 'ngedate' Aska dan Zea harus terhenti setelah mereka selesai makan es krim karena tiba-tiba mamanya Aska menelefon, menyuruhnya pulang. Aska pun terpaksa harus mengantar Zea pulang, lalu ia kembali ke rumahnya

"Hai mommynya Alaska yang paling cantik, kenapa nih sampe nyuruh Alaska pulang. Mom tau ga sih Alaska lagi ngedate sama Zea tauuuuu" ujar Aska sambil memasang muka sedih seperti anak kecil
"Sini sayang duduk dulu, ada tamu mommy sebentar lagi mau dateng"

Tidak lama setelah itu, terlihat sesosok gadis yang familiar dimata Aska, berjalan ke ruang tamu, tempat Alaska dan mamanya duduk.

"Ngapain lo di rumah gue?" ujar Aska, dingin
"Hai lagi Alaska, aku diundang dad kamu kesini" jawab Reva, tenang
"Hallo Reva, apa kabar" ujar Beca, mamanya Aska
"Hai tante, Kabar Reva baik, tante sendiri gimana? Oh iya, Reva bawain buah kesukaan tante nih, jeruk bali, semoga tante suka ya"
"Tante juga baik nih, Puji Tuhan. Aduh makasih ya Reva, harusnya gausah repot-repot gini loh"
"Sama sekali ga repot kok tante, tadi Reva lagi ke mall, terus kebetulan ada yang jual jeruk bali, jadi Reva beliin aja sekalian" ujar Reva lalu melirik Aska
Aska yang dilirik hanya diam saja
"Oh gitu, yaudah makasih ya sayang. Om sebentar lagi sampe rumah, tunggu ya"
"Iya tante"

Selang lima belas menit, Samuel, papanya Aska, datang.

"Hello om, apa kabar" ujar Reva setelah melihat Samuel duduk di ruang tamu
"Halo Reva, Kabar om baik"
"Gausah pake basa basi, disini papa mau ngomong sama kamu, Alaska" ujar Samuel lagi
"Iya, kenapa pa" jawab Aska
"Papa sama papanya Reva setuju buat jodohin kalian berdua, Reva udah setuju tentang ini, dan papa ga mau denger penolakan keluar dari mulut kamu"
Aska yang mendengar itu pun terkejut dan tidak terima
"Papa bercanda nih. Jaman sekarang mana ada jodoh-jodohan sih, aneh kalian semua"
Aska pun langsung meninggalkan kedua orang tuanya dan Reva, dan berjalan ke kamarnya.
Tidak lama, pintu Aska di ketuk oleh Samuel, dan Samuel pun mengajaknya bicara empat mata
"Denger papa ya, Alaska. Bisnis keluarga Reva lagi jatuh banget, dan papanya Reva minta tolong papa buat bantu"
Aska hanya diam, mendengarkan
"Ya papa rasa, ga ada salahnya bantu mereka, dengan satu syarat, Reva harus dijodohin sama kamu. Karena yang papa liat, tambah lama kamu tambah deket sama Zea-Zea itu. Dari awal papa udah bilang papa ga setuju banget kamu sama Zea. Keluarganya bermasalah, papa kenal sama orang tuanya, tapi kamu tetep gamau dengerin papa. Jadi ini konsekuensinya" ujar Samuel tegas
"Kalo dari awal ini semua tentang papa ga setuju Alaska berhubungan sama Zea, kenapa harus bawa-bawa Reva sih pa?" tanya Aska
"Papa ga bodoh, Alaska. Walaupun kamu bilang ke papa kalian cuma temen, papa tau kamu suka sama Zea. Papa mau jawab apa kalo ada temen papa yang liat kalian? Bisa rusak citra keluarga kita. Papa tekenin lagi ya, Alaska, reputasi keluarga Zea sangat jelek di luar sana, dan papa liat juga ga ada salahnya kamu sama Reva nikah. Reva sangat cantik, pintar, dan sopan. Yang paling penting, keluarganya keluarga baik-baik"
"Tapi pa, Alaska ga setuju. Ini hidup Alaska, bukan hidup papa. Papa ga berhak ngatur hidup Alaska" bantah Aska
"Kamu ga akan hidup kalo bukan papa sama mama yang bawa kamu ke dunia. Jangan bantah lagi, nurut sama papa, atau kamu bakal terima konsekuensi yang lebih buruk dari ini" ujar Samuel sebelum ia meninggalkan Aska di kamarnya.

"Brengsek!" umpat Alaska.
Ia tau, jika papanya sudah mengatur sesuatu, tidak ada satu orang pun di dunia ini yang bisa menentangnya.

my sanctuaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang