"Bocah dablek, kurang ajar."
"Ya maaf, aku nggak sengaja."
"──Tapi niat, AOWKWKWK!!"
Sunghoon memiting kepala Taeyoung yang sedang tertawa, hidung anaknya itu ia sentil. "Mampus tuh di sentil, biar tambah hilang hidungnya." Celetuknya. Dia kesel kepalanya kena bola basket yang pelaku pelemparannya adalah Taeyoung sendiri.
"Aw! Jahat anj──ay, hidung aku jangan dibikin tambah hilang anjay, dosa anjay."
"Apasih anjay-anjay, Papah tinggalin disini tau rasa kamu. Balik pake bus bayar ongkos sendiri, sukurin aja kalo kere. Anjay."
"Stress."
"Ngomong apa?"
"Papah stress,"
"Ngomong apa?!"
"Papah stress!!"
"NGOMONG APA?!"
"PAPAH STRESS!!!"
"Permisi mas, adek, tolong jangan terlalu berisik ya. Ini tempat umum."
Mampus kena tegur.
"Ah, iya mbak. Maafin ya."
"Hayoloh Pah, kena tegur. Eh btw mbak-mbak yang tadi negur bening beut."
"Iya, lumayan."
"Najis seleranya sok tinggi." Cibir Taeyoung.
"Nggak usah mancing-mancing bisa? Belom aja Papah gantung di pohon toge." Balasnya gedeg.
Taeyoung tertawa, selepas selesai tertawa ia menatap jam tangannya. Teringat akan sesuatu.
"Pah, kita udah quality time kurang lebih hampir tujuh jam. Papah udah izin ke Ayah?"
Sunghoon menghentikan langkahnya, seketika terdiam mematung. Dia belum izin atau sekedar kasih kabar ke Jake!
"Ayo pulang."
Tangan Taeyoung di tarik, tapi di tahan oleh sang empu. "Beli makanan atau yang lain dulu Pah, buat sekedar nyogok!"
"Meluncur."
******
"Kamu duluan dong yang masuk,"
"Dih, apaan! Papah duluan lah!"
"Takut... Kamu aja gih,"
"Najis, suami takut istri."
Taeyoung berjalan lebih dulu, membuka pintu rumah dengan sangat amat perlahan. Udah kayak dipakein efek slowmo.
Saat pintunya sudah terbuka sedikit, Taeyoung menengok ke belakang. "Pah, Papah aja deh yang lanjutin buka."
"Gak! Kamu aja!" Tolaknya mentah-mentah.
Decihan ia dapatkan sebagai balasan, Taeyoung kembali melanjutkan acara membuka pintunya yang tadi sempat tertunda. Membukanya secara perlahan, dan berusaha tidak menimbulkan suara decitan.
Karena sedikit merasa gregetan, Sunghoon mendorong pintunya agar terbuka lebar dengan cepat. Spontan aksinya itu menuai keterkejutan dari wajah Taeyoung
Cklek!
"ANJING!"
"MULUTMU!"
Saat membuka pintu, mereka berdua disuguhi pemandangan Jake yang sudah berdiri dibalik pintu. Kedua tangan yang dilipat, wajah di tekuk sebal, dan alis yang ikut menukik. Menatap kedua orang yang baru pulang itu dengan garang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Park's.
Fanfiction(bxb ─ rated T-) (some chap rated M-Adult) Sequel of 'VESTIGIAL'. read previous book first! kelanjutan skenario dari kedua lakon utama Vestigial. yang dibalut dengan warna-warni baru serta kehidupan yang akan lebih buat ruwet. n) PLEASE READ BOOK 'V...