[1] Hai

22 1 0
                                    

Namaku ERINA ANINDIRA, biasa di panggil RINA. Aku anak yatim piatu yang penakut. Umurku baru menginjak 16 tahun. Aku mempunyai kemampuan aneh, bisa melihat apa yang orang lain tidak bisa lihat. Bukan cuma itu, aku juga bisa berbicara mereka, berteman dengan mereka, bahkan pergi ke alam mereka. Dan satu hal lagi, aku bisa membaca pikiran orang lain, tapi itu berlaku ketika aku sedang melamun, semua pikiran orang masuk ke dalam pikiran ku yang kosong.

 Dan satu hal lagi, aku bisa membaca pikiran orang lain, tapi itu berlaku ketika aku sedang melamun, semua pikiran orang masuk ke dalam pikiran ku yang kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemampuan yang aku miliki itu muncul ketika aku bangun dari koma pasca kecelakaan mobil yang menewaskan kedua orang tua ku 1 tahun yang lalu.

Kelebihan ini membuatku takut dan sulit tidur. Bayangkan saja bisa melihat sesuatu yang menakutkan, tentu tidak akan ada yang tahan, apalagi Rina hanya tinggal sendiri dengan pembantunya. Tidak!. Menurut Rina dia tidak sendiri.

"Rin, udah siap belum? sarapan dulu" Teriak bi Inah yang menggema memanggil Rina dari arah dapur. Maklum saja rumah semewah ini hanya di tempati oleh 2 orang, jika di lihat dari mata orang biasa.

 Maklum saja rumah semewah ini hanya di tempati oleh 2 orang, jika di lihat dari mata orang biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah bi, ini Rina mau turun" Sahut Rina sambil berjalan kearah dapur.

Rina memakai seragam putih biru dengan rapih di tubuhnya, dia belum mengganti seragam sekolah nya yang baru karena dia sedang menjalani kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) selama 3 hari.

Bi Inah, pembantu sekaligus pengasuhku dari aku waktu kecil dan bi Inah lah yang selalu ada di sampingku. Membujukku untuk selalu kuat, tegar, ceria. Seberapa rapuh dirimu jangan perlihatkan itu kepada orang yang baru saja kamu kenal, mereka hanya ingin tahu saja bukan peduli dengan keadaanmu.

Bi Inah selalu menjadi seseorang yang aku butuhkan ketika kedua orang tua ku sudah pergi meninggalkan ku untuk selamanya. Orangnya lembut, baik, perhatian. Dia sudah ku anggap seperti mama ku sendiri, bahkan bii Inah pun menganggapku sebagai anaknya. Karena anak bi Inah satu-satunya sudah meninggal, bahkan dia sekarang sedang berada di samping bi Inah. Aku tidak memberitahu bi Inah karena aku tau bi Inah itu orangnya penakut setelah aku perlihatkan kemampuan ku kepadanya. Bi Inah lah orang pertama yang tau bahwa aku memiliki kemampuan ini.

"Ayo Rin sarapan dulu, bibi udah nyiapin makanan favorit Rina" Ucap bi Inah dengan alunan suara yang lembut, senyum yang tak pernah luntur ketika bersama Rina. Ini yang Rina suka dari bi Inah, selalu tersenyum. Senyuman bi Inah itu seolah menjadi daya pikat yang membuat Rina ikut tersenyum.

Ghost SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang