Satu persatu panitia pun mulai memperkenalkan dirinya masing-masing.
"Kita langsung aja ke aula atas ya, buat pembagian kelompok" Ujar Gilang kepada semua murid baru yang sedang berbaris di lapangan.
Rina, Hana, dan Dira berada di barisan paling depan, menyaksikan semuanya dengan tenang dan patuh karena Rina tidak melihat makhluk tak kasat mata yang selalu mengganggu dirinya. Aneh. Padahal saat Rina, Hana, dan Dira berada di gerbang, kehadirannya langsung disambut dengan makhluk hitam besar, tapi kenapa sekarang tidak ada? bahkan Hana tidak merasakan energi makhluk tak kasat mata. Mungkin di area ini tidak ada, tapi tidak tahu jika berada di dalam sana. Hana harus tetap fokus mempertahankan tubuhnya agar tidak diambil alih oleh makhluk tak kasat mata.
"Rin, Ra. Kakak nya pada ganteng-ganteng ya, apalagi mereka punya aura yang bagus, beruntung banget Hana punya keistimewaan kayak gini, sedikitnya ada modal buat deketin mereka" Ujar Hana terpesona dengan ketampanan kakak kelasnya itu.
"Dira jadi semangat banget disini kalau ada senior yang ganteng kayak gini" Ucap Dira yang juga terpesona.
"Eh, tapi Dira ngerasa aneh deh, kenapa Dira nggak bisa baca apa yang mereka pikirin ya?" Tanya Dira kepada kedua sahabatnya.
"Iya, Rina juga nggak ngeliat mereka, biasanya ada aja yang nampakin diri meskipun di siang bolong gini" Ujar Rina dengan perasaan aneh.
"Aneh banget sih, mungkin lagi hoki nya kita" Jawab Hana yang terus mengamati sekeliling, siapa tau ada energi yang tidak baik di sekitarnya.
Acara pembagian kelompok dilakukan di aula atas. Di pimpin oleh Gilang. Sedangkan Rina, Hana, dan Dira yang awalnya berada di barisan depan sekarang pindah menjadi barisan tengah.
Rina berada diantara Hana dan Dira, dirinya selalu menjadikan mereka tamengnya. Dengan senang hati Hana dan Dira akan membantu Rina untuk selalu menjadi pertahanan dirinya.
Saat di perjalanan, Rina melihat sesuatu yang menakutkan diatas tangga. Wanita berseragam SMA, wajahnya putih pucat dan melayang, tangan dan kakinya penuh dengan sayatan menganga lebar sampai darahnya menetes ke lantai tangga, sepertinya dia dibunuh.
Saat Rina melewati tangga itu, sosok wanita berseragam SMA menatap Rina tajam sambil terus mengikutinya, namun Rina pura-pura tidak melihat nya.
"Kamu bisa melihat ku?" Tanya sosok itu kepada Rina.
"Kamu bisa bantu aku?" Tanya sosok itu lagi kepada Rina.
Rina tidak menggubris pertanyaan sosok itu, jika dia menjawab pertanyaan nya pasti akan banyak hantu yang berdatangan kepada Rina.
Hana merasakan ada hal yang aneh di sekitar sini. Energi kesedihan, penyesalan, dan dendam. Mungkin ada salah satu dari mereka yang tak kasat mata disini. Hana harus fokus, dia tidak boleh sampai lengah, bisa bahaya jika hantu itu masuk ke dalam tubuhnya, bisa-bisa Rina yang akan menjadi incaran Hana.
Namun, tiba-tiba saja Bryan sudah berada di samping Rina, sedangkan hantu yang berada di samping Rina langsung hilang bersama dengan Bryan yang berada di sampingnya. Rina langsung melihat kearah seseorang yang kini sedang berada di sampingnya.
Kok Rina nggak bisa baca pikiran kakak ini ya? Tanya Rina dalam hati sambil menatap Bryan yang ada di samping nya. Sedangkan Bryan yang di tatap seperti itu langsung pergi ke depan. Mungkin dia risih dengan tatapan Rina yang terang-terangan.
15 menit telah berlalu, akhirnya Rina dan yang lainya sudah berada di dalam aula yang sangat luas.
"Oke adik-adik, kakak bakalan umumin kelompoknya ya" Ucap Naura dengan penuh semangat.
"Kelompok 1 akan di pimpin oleh kak Gilang dan kakak. Kelompok 2 akan di pimpin oleh kak Bryan dan kak Naufal. Kelompok 3 di pimpin oleh kak Arvin dan kak Mesya. Kelompok 4 akan di pimpin oleh kak Alvan" Sambung Naura dengan senyum manisnya yang tak pernah luntur.
Acara pun dimulai dengan kelompok yang sudah di bentuk oleh panitia MPLS. Untung saja Rina, Hana, dan Dira masuk kelompok 2 di bawah pimpinan Bryan dan Naufal.
"Asyik! kita di kelompok 2! di bawah pimpinan kak Bryan dan kak Naufal. Kita beruntung Rin" Ujar Hana antusias.
"Dih, baru gitu aja udah seneng aja lo" Ucap Dira kepada Hana sambil menggelengkan kepalanya.
"Jangan-jangan Hana lagi kerasukan Ra?" Tanya Rina yang langsung bersembunyi di balik punggung Dira.
Itu sudah menjadi kebiasaan Rina jika Hana sedang kerasukan makhluk halus. Dira yang harus menghadapi Hana yang sedang kerasukan. Jika ditangani oleh Rani bisa-bisa di bawa ke alam mereka dengan mudah, karena Rani penakut.
"Apaan sih Rin, ini Hana" Ujar Hana sambil melipat kedua tangannya diatas dada dengan wajah cemberut.
"Ya maaf, abisnya Hana udah kayak orang kerasukan" Jawab Rina bergidik ngeri.
"Udah, ayo kita masuk barisan, nanti di omelin" Ajak Dira sambil menarik tangan sahabatnya. Jika Rina dan Hana sedang beradu mulut, Dira yang selalu menengahi mereka.
"Adik-adik, sekarang kalian satu kelompok, jadi kalian harus kompak dan saling bantu, jangan egois ya, akan ada banyak game yang harus kalian ikuti. Jadi persiapkan diri kalian dan juga kekompakan dalam kelompok" Ucap Bryan melihat kelompok yang dirinya pimpin sudah berbaris rapi.
"Kalau ada yang punya penyakit atau nggak enak badan langsung bilang ya, biar nggak diikut sertakan dalam game fisik" Ujar Naufal memperingati.
Rina dan yang lainya hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
Acara pun di mulai, isinya perkenalan SMA Cahaya Bintang, touring keliling SMA Cahaya Bintang, visi misi SMA Cahaya Bintang, dan fasilitas dan sistem SMA Cahaya Bintang.
Sesi kedua berisi program masing-masing jurusan, perkenalan club SMA Cahaya Bintang, game asah otak dan hiburan, game kelompok berlangsung meriah. Rina tidak menyangka jika MPLS nya penuh dengan acara seru tanpa penindasan yang semena-mena dari senior, seperti di film-film.
Sesi ketiga mereka disuruh untuk menuju ke ruang rapat.
"Selamat siang anak-anak" Sapa kepala yayasan SMA Cahaya Bintang dengan senyuman penuh wibawa.
"Siang pak" Jawab seluruh murid kompak.
"Saya disini hanya menyampaikan sedikit saja. Selamat datang di SMA Cahaya Bintang" Teriak kepala yayasan yang langsung disambut tepuk tangan meriah dari para murid baru SMA Cahaya Bintang.
Setelah mengucapkan kalimat selamat datang, kepala yayasan langsung menyerahkannya kepada Mesya.
"Hallo adik-adik, gimana? seru nggak?" Tanya Mesya kepada seluruh murid baru.
"Seru kak" Jawab murid dengan kompak di barengi tepuk tangan yang meriah.
"Kakak akan membacakan kegiatan selama MPLS, boleh di catat ya. Kita akan menginap di sekolah selama 3 hari. Perlengkapan yang harus dibawa : buku catatan, jaket, baju olahraga, baju ganti, senter. Jika ada keperluan yang semestinya dibawa, bawa aja. Perlengkapan yang kakak sampaikan tadi apa ada yang ingin ditanyakan? atau mau di ulang?" Ucap Mesya membacakan perlengkapan yang akan dibawa untuk kegiatan MPLS.
"Kak, boleh bawa hp?" Tanya Rina kepada Mesya.
"Nggak boleh. Kita akan membagikan formulir kepada kalian untuk diisi, jangan lupa di tandatangani sama ortu kalian. Apa ada yang ingin di tanyakan lagi?" Ujar Mesya dengan senyuman.
"Kalau nggak ikut gimana kak?" Tanya Hana kepada Mesya.
"Diusahakan ikut, di acara ini juga kami akan menetapkan Queen and King sekolah SMA Cahaya Bintang angkatan sekarang, seru kan? nanti kita bakal perjelas lagi. Ada hal yang ditanyakan?" Tanya Mesya dengan senyuman manisnya.
"Kelompoknya bakal diubah lagi nggak kak?" Tanya Dira kepada Mesya.
"Nggak akan diubah, kelompoknya masih sama" Jawab Mesya.
❤️Happy Reading ❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost School
HorrorEmpat orang gadis mempunyai kemampuan yang semua orang tidak miliki. Melihat makhluk halus? melihat masa depan? melihat masalalu? merasakan aura di sekitar?. Mengerikan bukan? tentu saja. Kadang melihat sesuatu yang mengerikan itu sangat melelahkan...