Tiba waktunya istirahat, makan siang sudah disediakan oleh panitia MPLS.
"Akhirnya istirahat juga" Ujar Rina duduk di kursi taman dan mulai membuka makanan nya.
"Tapi acaranya di luar dugaan Rin, sekolah ini kan isinya anak-anak kalangan atas semua, Hana kira kita bakalan ada yang di bully atau di kerjain habis-habisan sama seniornya, kayak di film-film" Ujar Hana sambil memakan makanannya.
"Iya, Dira juga sempat khawatir semalaman. Suntuk mikirin soal itu" Sahut Dira yang setuju dengan pendapat Hana.
Saat Rina ingin menjawab perkataan Hana dan Dira, tiba-tiba mereka bertiga merasakan ada hawa dingin menyentuh tengkuk lehernya. Energi dendam dan aura hitam pekat semakin menambah aura horornya.
Rina terkejut saat melihat ada makhluk tak kasat mata berseragam guru yang pakaiannya berlumuran darah, wajahnya pucat pasi dengan wajah yang hancur, hanya memiliki satu mata saja. Menyeramkan. Rina langsung menggenggam kuat tangan Hana dan Dira.
"Han, Ra. Kalau hantunya liat kesini kita langsung lari ya" Ucap Rina sambil mengambil ancang-ancang.
"Setuju, serem banget" Jawab Dira sambil menganggukkan kepalanya.
"Hana juga ngerasa aura nya jahat banget, bisa-bisa nanti Hana kerasukan" Ucap Hana.
Sosok yang Rina tatap saat ini sedang menatap kearah lapangan dan kemudian beralih menatap Rina teman-temannya. Ini yang dirinya takutkan sejak tadi, dia pasti akan dikejar oleh sosok yang memiliki aura pekat tadi.
"LARI!!!" Teriak mereka yang terus memegang satu sama lain, mereka tidak berhenti berlari, sosok itu terus mengejar mereka.
"Pergi! jangan ikuti kami" Ujar Rina sambil bersembunyi di balik punggung Dira. Mereka tidak tahu harus mau lari kemana lagi karena jalan yang mereka lewati ternyata buntu.
Mereka bertiga mulai kehabisan nafas untuk berlari menghindari sosok yang mengejarnya. Sosok perempuan berwujud mengerikan itu menjulurkan kedua tangannya.
Rina bertambah takut saat melihat tangan yang berlumuran darah itu semakin mendekat. Mereka memejamkan mata saat tangan itu mulai berada di hadapannya. Tiba-tiba terdengar suara laki-laki dan membuat mereka terlonjak kaget.
"Kalian kenapa?" Tanya Bryan melihat ekspresi Rina, Hana, dan Dira yang sedang ketakutan.
"Ada apa sih?" Tanya Naufal bingung. Dia melihat keraah yang di lihat Rina.
Karena penasaran, Naufal menuju tempat yang dilihat oleh Rina. Saat Naufal mulai mendekati sosok itu, dia malah menghilang begitu saja.
Kenapa hantu nya malah pergi pas di deketin kak Naufal? tadi pas kak Bryan ada di sebelah Rina hantu itu langsung hilang gitu aja. Dan kenapa hantu itu liat dari kejauhan? apa maksudnya? Tanya Rina dalam hati.
Dia tidak bisa membaca pikiran Bryan, Naufal, dan Alvan. Jika saja Rina bisa membaca pikiran seniornya itu mungkin dia bisa tahu apa penyebab makhluk tak kasat mata menjauh ketika ada Bryan, Naufal, dan Alvan.
"Nggak ada apa-apa disini" Gumam Naufal memerhatikan tempat yang tadi dilihat Rina. Ketika dirasa tidak apa-apa, dia langsung kembali menghampiri mereka bertiga yang sedang ketakutan sekaligus bingung secara bersamaan.
"Kalian diganggu siapa?" Tanya Alvan penasaran.
"Kalian diganggu senior ya?" Tanya Naufal yang mencoba berspekulasi.
"Ng...nggak kok kak, tadi kita cuman ketakutan karena kesasar" Jawab Hana terbata-bata, dia berusaha untuk menutupi apa yang baru saja mereka alami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost School
HorrorEmpat orang gadis mempunyai kemampuan yang semua orang tidak miliki. Melihat makhluk halus? melihat masa depan? melihat masalalu? merasakan aura di sekitar?. Mengerikan bukan? tentu saja. Kadang melihat sesuatu yang mengerikan itu sangat melelahkan...