Rangkaian kegiatan dalam acara amal berlangsung dan waktu untuk istirahat pun tiba, Kayla dan Keenan duduk dibawah pohon yang cukup rindang tak lupa barisan bodyguard berjaga dalam jarak kurang dari 20 meter cukup untuk dibilang menemani mereka.
"Ken udah terpikir buat lanjut dimana setelah ini?"
"Iya kan abis pulangin kamu aku mau lanjut di Eternity bareng Kris, aku tadi udah bilang deh perasaan." Kayla memukul lengan Keenan membuat lelaki itu mengadu kesakitan.
"Kok aku di pukul sih?" Keenan cemberut, "Bukan lanjut itu loh maksudku lanjut pendidikan."
Keenan tertawa, "Ah ituu..."
"Iya udah kepikiran belom mau masuk mana? Udah konsul sama Ayah Ibu?"
"Kalau konsul sih belom, tapi rencana udah ada kepikiran."
Finally.
"Rencana apa?"
"Aku mau masuk akademi militer."
"SERIUS?!" Kayla memekik girang pasalnya setelah sekian lama akhirnya Keenan punya tujuan buat ditempuh kedepannya.
Keenan mengangguk, sama girangnya dengan Kayla, "Serius sayang."
Kayla memeluk lelaki disampingnya, "So proud of you Ken."
Ini yang Keenan suka dari Kayla sekecil apapun yang ia lakukan pasti selalu mendapatkan apresiasi dari perempuan itu jadi ia selalu merasa Kayla menghargai setiap hal kecil tentangnya. Fyi, love language Keenan tuh word of affirmation, makanya gak heran lagi.
"Kamu tetep lanjut ngambil Bioengineering?"
Kayla mengangguk antusias, "IYA! Kak Juna juga bakal ngambil Business jadi kata Ayah kak Juna bakal ikut aku."
Keenan mendadak jadi melow mikirin bakal ldr nantinya.
"Eh kenapa kok kamu kaya ga seneng gitu?"
Keenan gelagapan, "G-gak kok aku seneng, banget malah."
"Sayang aku mau ke toilet bentar sekalian ntar ngambil minum, kamu mau apa?"
"Air putih aja, aku lagi halangan jadi cepet banget haus." Keenan mengangguk, meninggalkan Kayla dan juga asistennya.
Sesaat setelah menuntaskan hajatnya, lelaki itu mengeluarkan handphonenya yang sejak tadi bergetar dan mendapati bahwa Jaka menelponnya.
"Bangsat banget lu dari tadi gue telponin baru diangkat sekarang." Datang-datang bukannya salam malah misuh duluan.
"Kaga ada sopan sopannya ye lu sama Pangeran kayanya potong tangan cocok banget buat lu." Keenan berdecak menyalakan keran westafel dan membasuh tangannya.
"Pangeran pangeran gigi lu, lu lebih pantes jadi babu sih kata gue muka lu kaga ada cocok-cocoknya jadi pangeran."
Sabar Ken sabar orang sabar duitnya banyak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crown Princess
FantasyKayla mengembuskan nafas pelan memandangi Keenan yang duduk disampingnya, "this is the last i ask you, kamu yakin mau akhiri pertunangan kita?" Keenan terlihat ragu, ia diam cukup lama sebelum mengangguk, "Yes I am totally sure." Lelaki itu menutup...