#Valerie

58 15 22
                                    

Valerie, terus memperhatikan Amel yang tengah bercerita tentang hubungannya dengan Varel. Dari gelagat gadis yang sudah lama menjadi sahabatnya itu, sepertinya mereka sudah jadian.

“Bentar,” potong Valerie lalu masuk ke toilet. Amel mengangguk dan ikut masuk ke dalam. Menghadap kaca, lalu memperhatikan dirinya.

Tidak ada yang kurang, tentu saja, sebelum ke sini ia sudah Skincare routine juga memakai liptint dan memoleskan sedikit bedak. Ia juga memakai maskara agar matanya lebih indah.

Valerie mengikuti kegiatan Amel, membuat gadis itu menoleh ke arahnya lalu mendengkus kecil. “Gue ngaku sih, lo cantik banget. Gimana sih perawatan lo?”

“Perawatan, perawatan apa coba?” Valerie menggeleng pelan lalu tertawa kecil. Ia mengaplikasikan sedikit liptint di bibirnya yang terlihat pucat. Karna ngantuk, ia tidak sempat pakai liptint tadi. “Kapan coba gue sempet perawatan, paling maskeran.”

“Kalo gitu, kita ikut Melody aja. Dia kan biasanya perawatan,” kekeh Amel. Dia sering mendengar bahwa Melody akan pergi ke tempat perawatan, seperti salon, spa, ya banyak lagi. Gadis itu sekali lihat orang juga tau, dia sangat merawat tubuhnya.

“Ngomong-ngomong lo ama Alres gimana?”

“Maksudnya?” tanya Valerie berjalan keluar di ikutin Amel. “Ya, bukannya kemarin itu lo ama pacarnya berantem?”

“Yang berantem kan gue ama pacarnya, bukan dia. Lagian bukan berantem, cuman salah paham.”

“Ya siapa tau, dia belain lo atau Belina. Tapi pasti sih, dia belain lo, 'kan–” ucapan Amelia terpotong dengan deheman pelan darinya sendiri. Gadis itu lalu menatap ke arah lain, membuat Valerie menyerngit.

“Kenapa, 'kan apa?” tanya Valerie saat Amel memutuskan perkataannya. Ayolah, ia tipe orang yang mudah penasaran. “Mel, apa .... ”

“Lo ga sadar, dari sekali liat aja orang udah tau.” Amel memasuki kelas di ikuti Valerie yang menyimak ucapannya. “Kalo Alres suka lo.”

“Nah iya itu,” sambung Melody semangat. Perlu di ketahui, Melody adalah pendukung shipper Alrescha Valerie. Kalo katanya sih, Valescha.

“Apasi, kalian itu mulu,” kesal Valerie duduk di bangkunya. Melody hanya mencibir pelan, tau yang akan di ucapkan Valerie selanjutnya. “Kita kan temen kecil, wajar dia kayak gitu. Udah dari lama loh kita bareng.”

“Melody,” ujar Valerie melotot saat gadis itu mengikuti ucapannya, membuat Amel tertawa.

“Gila, ampe hapal lo si Melody.”

Melody tersenyum, lalu menopang dagu menatap Valerie. “Iyalah, sangking seringnya denger bantahan Vale. Ya hapal deh.”

“Tau ah, males.” Valerie menumpukan tangannya di meja lalu kembali tidur membuat teman-temannya ribut.

“Oh iya, Mel, lo ama Varel apa kabar?”

Amel tersentak saat pertanyaan itu keluar dari mulut Melody. Memang, kalo soal berita hangat di sekolah, Melody jagonya. Ia bakalan lebih dulu update dari mereka semua. Awalnya Amel tak ingin membahas, namun karna paksaan Melody dan Keyla ia akhirnya menceritakan. Tentang Varel yang datang kerumah dan menembaknya dengan membawa bucket bunga, pipinya bahkan sudah bersemu akibat godaan dan siulan dari penghuni kelas yang ikut mendengarnya.

Bahkan Valerie, yang tadinya akan tidur menjadi bangun dan ikut menyimak cerita Amelia. Ia bahkan tak segan tertawa bersama Melody juga menggoda gadis itu.

“Ih diem lo semua!”

“Udah weh, jangan di ganggu. Pacarnya anggota inti Adiwangsa,” goda Melody membuat Amel tambah menekuk mukanya.

AlreschaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang