Depresi

3.8K 230 33
                                    

Sekumpulan motor R-15 berjajar masuk ke dalam gerbang sekolah SMAN 48 Jakarta. Orang-orang menyebut mereka dengan Depresi, yang kalau dipanjangin jadinya Deretan Pria Berkaos Hitam.

Dimulai dari motor warna hitam deretan paling depan, namanya Nathanael Alexandra Hartono. Tampangnya bad boy abis, tajirnya sampai tujuh turunan karena ayahnya yaitu Pak Hartono adalah pemilik yayasan sekolah. Selain kaya, Nathanael atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Nathan ini kerap menjadi pusat perhatian para cewek-cewek.

Tidak hanya bermodal tampang saja. Ganteng boleh, tapi Nathan tetap menganut budaya kalau cowok gak boleh jadi buaya. Artinya, Nathan bukan tipe pemain wanita. Tak hanya itu, Nathan juga menjunjung banget yang namanya solidaritas. Makanya, ia diminta untuk jadi ketua geng Depresi.

Di deretan kedua, ada motor berwarna biru. Pemiliknya adalah anak artis ternama di Indonesia yang kalau setiap subuh-subuh kerap tampil sambil bersorak-sorak. "Jamaah... Oh.... Jamaah... Alhamdulillah."

Siapa lagi jika bukan Azi Shaka Asyadel. Sebut saja dia dengan nama Asyad karena kalau dipanggil Azi, anaknya suka ngamuk. Soalnya ga mau dimirip-miripin sama Azis Gagap. Padahal sangat beda jauh pengucapannya. Terlepas dari namanya yang keren, orangnya juga keren. Walaupun ayahnya artis, Asyad ga pernah sombong. Dia bahkan rela rumahnya jadi tempat nongkrong anak-anak Depresi.

Motor ketiga, warna merah, si China yang doyannya makan babi. Eitsss bukan rasis, justru ketua Depresi sendiri yang sering mengejeknya begitu. Namanya Steven atau kalau susah panggil aja Stepen, si paling agamais. Saking sering bergaul sama temen-temennya yang Islam, Steven sampai lupa agamanya itu apa. Kadang nyebut Alhamdulillah, Subhanallah, Masyaallah. Padahal dalam hatinya teriak kencang "PUJI TUHAN!!!"

Jangan salah, gitu-gitu Steven yang paling sering ngeguyur Asyad kalau telat sholat. Apalagi kalau jam istirahat Asyad masih ngabisin mendoan, kecap sebotol bisa-bisa tumpah ke kepalanya. Saking Stepen benci sama orang yang telat buat ninggalin sholat.

Kalau Steven itu yang paling rajin ibadah. Beda lagi sama yang namanya Jesse. Pemilik motor warna kuning ini demen banget makan mi, sampai-sampai sering bolak-balik masuk ke rumah sakit cuma perkara sembelit. Jesse yang nama belakangnya Chandra, paling benci banget kalau lagi denger lagu pake headphone tiba-tiba headphonenya dicabut. Padahal dia udah siap-siap mau goyang itik. Secara dia itu baru aja diangkat jadi ketua dance, jiwa-jiwa dancernya ga pernah hilang. Di kamar mandi, lagi buang air besar aja dia masih sempet-sempetnya buat joget. "Sinting!" kalau kata Steven mah.

Dan, anggota Depresi terakhir yang tidak kalah gantengnya dari Nathan. Tidak kalah tajirnya dari Asyad. Kalau soal ibadah, ngajinya udah paling khatam, cuma kadang niat Sholat Jumatnya aja yang agak nyeleneh. Bukan niat untuk mencari pahala tetapi justru niat untuk mencari nasi kotak. Apalagi kalau isinya ayam goreng. Berdiri di barisan paling depan, memimpin anak-anak kecil yang sukanya nyolong sandal.

Siapa lagi jika bukan Revaldo Pantjoro, buaya kelas kakapnya geng Depresi. Selain buaya, Aldo juga suka tepe-tepe atau tebar pesona sana-sini. Incerannya dari kelas MIPA 1, IPS 1, sampai kelas Bahasa, semua dia sikat. Katanya kalau ga godain cewek, dia berasa lagi ga makan. Nathan sih sering teriak begini. "Motor doang putih lu Do, tapi hatinya tidak sesuci warna motornya!"

Dari lima orang yang tergabung dari geng Depresi, hanya Nathan dan Asyad saja yang sudah punya pacar. Si Steven, sebenarnya kalau urusan pacaran dia paling anti. Takut jika punya pacar harus rela berbagi kriuk babi panggang yang menjadi kegemarannya. Kalau soal Jesse sepertinya anak-anak SMAN 48 Jakarta juga pada tau.

Jesse itu lebih sayang sama headphonenya daripada sama cewek. Jadi jangan heran jika Jesse lebih ihklas mereparasi headphonenya yang rusak daripada repot-repot mengeluarkan uang hanya untuk menraktir perempuan makan. Kalau Aldo, dia itu memang buaya tapi ga ada satupun perempuan yang nyantol sampai klop di hatinya. Pernah dulu dia bucin tapi bucinnya sama Tante Rani, Mamanya Asyad. Kan kebangetan banget dikira mau jadi pelakor keluarga Asyad apa gimana.

Bicara tentang misteriusnya sosok Nathan, harta gono-gininya keluarga Asyad, rasa lezat babi panggang kegemaran Steven, playlist musiknya Jesse, atau gombalan-gombalan maut Aldo. Yang jelas Depresi bukan sembarang geng. Depresi menjunjung tinggi solidaritas, Depresi mengutamakan pertemanan lebih dari apapun, Depresi itu geng motor yang bukan sekadar hobi kebut-kebutan tapi Depresi adalah geng motor yang tetap mengutaman keselamatan, ketertiban, serta keamanan di jalan.

Perihal Depresi dan segala macam aturan di dalamnya biarkan itu menjadi lanjutan cerita mereka. Dan untuk memulainya, perjalanan kelima orang ini tidak selamanya mulus. Kadang ada yang berbatu, berlubang, atau bahkan sampai terjungkal. Satu kisah yang menarik perhatian, kisah asmara mereka yang tampaknya masih perlu dipertanyakan.

Tentang ketatnya keluarga dari pacar Nathan, manjanya sosok Fiony bagi seorang Asyad, atau perihal gadis bergigi gingsul yang Aldo kejar dan tiba-tiba menghilang di pojok lorong. Kisah romansa mereka suatu saat akan dikenang dan menjadi bagian jurnal di dalam Depresi.

***

note :

happy reading guys depresi pride!

REVALDO [ASHDEL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang