6.Lotte world(2)

150 20 0
                                    



Warn!1300 words!

Bacanya pelan-pelan,enjoy!

.

.

.

Haruto tak bisa beristirahat dalam bus menuju rumah mereka.

Sudah kepalang senang dirinya menghabiskan waktu Bersama Junkyu,hingga pegal di kakinya pun tak terasa.Matahari sudah sempurna tenggelam dan langit berganti gelap ketika mereka di dalam bus.

"Hari ini sangat menyenangkan,"

Ujar Junkyu memecah hening diantara mereka,lengannya melingkari lengan kokoh Haruto,sembari melempar pandangan keluar.Haruto mengangguk,tolehkan kepala untuk melihat Junkyu bersandar di bahunya.Sang Pria Watanabe alihkan pandangannya pada pantulan bayangan jendela bus,bertemu tatap dengan mata hangat Junkyu.

"Terimakasih Haru,"

Haruto tak tahu harus berkata apa tapi ada suatu perasaan tak enak hadir di perutnya.Ia hanya tersenyum dan berharap itu tak semencurigakan yang ia kira.

"Kita harus kesana lagi besok"tambah Haruto.Junkyu lepas tawanya tiba-tiba dan angkat kepalanya untuk melihat wajah Haruto.

"Jangan bodoh,Haru!"ucapnya,"Kita tak bisa bolos seenak jidat begitu"

"Kenapa begitu?"

"Oh,ayolah kau lupa bagaimana bosmu kalau mengaum macam apa,"jawab Junkyu enteng,sedikit menyindir manusia Bernama Kanemoto Yoshi.

"Ah!Ini pemberhentian kita!"aneh,Haruto edarkan pandangan kesekeliling lalu mengerinyit.

"Bukan?Bukan disini kan?"

"Iyaa disini,"Junkyu tarik tangan Haruto buat si Pria Watanabe berdiri.

"Apartemen kita masih tiga halte lagi,sayang."bantahnya namun tetap ikuti Langkah Junkyuk turun dari bus.

"Iya,tuan Watanabe.Aku juga tahu itu,"Junkyu rotasikan matanya jengah.Ia berputar badan menatap Haruto ketika orang-orang di halte berganti masuk bus,sisakan mereka berdua

"Tapi kita akan bertemu Jihoon dan Kak Hyunsuk,ingat?"

"Kita?"Haruto angkat satu alis heran,Junkyu mengangguk.Demi apapun Haruto benci situasi ini dan ingin segera keluar darinya—terutama ketika ia mulai mendengat rintik hujan turun menghantam atap bus.

"Ayo langsung pulang saja,ya?"

Bujuk Haruto tak tenang,Hujan deras benar-benar turun beberapa saat kemudian buat si Pria Watanabe menggigit bibir bawah resah.

"Aku ingin bertemu mereka,"ujar Junkyu,"Aku ingin—"

"Kita bisa bertemu mereka besok,okay?"potong Haruto,pandangannya terkunci pada Netra Junkyu yang balas tatap lekat Haruto.Arti tatapan Junkyu tak bisa dibaca dan itu benar-benar mengganggu ketenangan Haruto.

"Please,Kyu..."

Tatapan Junkyu berubah melunak,jemari lentiknya bergerak cari tempatnya diantara sela-sela jari Haruto kemudian menyatukannya erat.

"Aku ingin mengatakan sesuatu pada mereka,"ujar Junkyu lembut,"mereka barangkali sudah menunggu di tempat biasanya."

Haruto mengerinyit,memang sepenting apa itu sampai Junkyu tak bisa menunggu besok untuk mengatakannya?—bahkan jika Haruto memikirkannya lagi,benar-benar tak ada hari besok untuk mereka.hanya hari yang terus terulang kembali,dan lagi Haruto tak tahu sampai kapan itu terjadi,takt ahu bagaimana menghentikannya.

10:09-HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang