Tanda Seru Tanda Tanya

5 0 0
                                    

Pernah nggak sih merasa hanya menjadi tanda seru, iya jadi tanda seru, membuat seru kehidupan orang lain, tanpa pernah sedikitpun diberikan kesempatan yang sama untuk menjadi tanda tanya. Apakah memang takdir laki-laki adalah untuk mengejar, ataukah cinta itu harus berusaha, jadi satu sisi, oh mungkin tidak. Itu namanya bertepuk sebelah tangan.
Kalau kamu adalah tanda tanya terbesarku, bagaimana tidak, tiap hari, tiap detik, aku selalu menyodorkan tanda tanya, bahkan dengan tanya yang sama, jadi rutinitas, jadi kebiasaan, jadi kebutuhanku akan dirimu, akan balasan yang hanya terdengar dan terbaca seperti formalitas saja.
Lalu, kamu beranggapan, dari awal, aku udah pernah bilang, kalau kita hanya teman, jangan berharap lebih kepadaku, karena aku tak pernah mengharap kehadiranmu. Kalau kamu sedih, kalau kamu kecewa, itu adalah resiko ketika kamu berusaha mendekatiku.
Jika kamu bertanya bagaimana perasaanku, aku belum bisa menjawab, entah kapan perasaan yang sama akan hadir, atau aku memang bukan jawaban dari segala pertanyaanmu.
Aku tak mau mengiyakan perasaanku karena kasihan, karena iba terhadapmu, aku ingin perasaanku tumbuh layaknya biji yang disemai oleh petani di pagi hari. Karena keterpaksaan hanya akan menghasilkan keputusan yang semu, perbuatan sandiwara, hanya untuk menyenangkan orang lain, bukan untuk menyenangkan diri sendiri.
Lantas, masihkah aku jadi tanda tanyamu, jujur kamu bukan hanya sekedar jadi tanda seru, kamu adalah tanda petik dua, awal dari perjalanan baruku, perihal kamu jadi tanda tanyaku atau nanti jadi tanda titik ku, itu adalah rahasia semesta, biar waktu yang menjawabnya.

Jombang, 01/02/2022

-M. Haward 🖋

My First StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang