Teman Setia

7 0 0
                                    

Kenapa buku menjadi teman yang paling setia ?
Kenapa dari zaman purbakala hingga zaman metaverse, manusia tidak bisa lepas dari coretan, dari tulisan bahkan sekarang pun berubah menjadi ketikan.
Walaupun cara menulis manusia berubah menyesuaikan zaman, akan tetapi tulisan tetap relevan dari semua peradaban.
Tulisan yang menjadi inti dari sebuah buku, akan selalu ada, selama manusia masih membutuhkan ekspresi, masih menginginkan pengisi jiwa maupun pikirannya, karena manusia itu sendiri adalah sebuah realitas tanpa batas, maka yang bisa membatasi manusia hanyalah alam semesta, jagad raya.
Tulisan bukan hanya sebagai pengingat peristiwa, tulisan sudah menjadi nafas bagi mereka yang membutuhkan curahan perasaan, sebagai penyalur pikiran dan keseluruhan dari manusia.
Kembali ke topik utama teman setia, teman yang paling setia adalah buku, teman yang tidak akan pernah mengkhianati kita adalah tulisan, teman yang akan selalu ada walaupun kita sudah tiada adalah tulisan, maka dari itu dua malaikat digambarkan membawa buku yang berisi catatan amal dan perbuatan manusia selama masih di dunia.
Proses membuat teman setia itu sendiri adalah bagaimana kita mengekspresikan tulisan kita, membentuk "kita" yang lain, seakan-akan kita berhadapan dengan kembaran kita yang lain.
Kejujuran dari sebuah tulisan adalah kepastian dari diri kita sendiri, kita tidak akan bisa membohongi tulisan kita, kita mungkin bisa merekayasa atau membuat sebagus mungkin, sebaik mungkin, tetapi tetap saja itu adalah cerminan dari diri kita sendiri, kalau kita terbiasa dengan rekayasa, bisa dibilang kita juga sudah merekayasa diri sendiri.
Akhir tulisan ini akan saya tutup dengan satu kesimpulan yakni, jangan pernah ragu untuk memilih teman setia, karena yang setia itu bukan hanya ada disaat kita membutuhkannya, tetapi juga akan menjadi saksi disaat kita sudah tiada.

Jombang, 07/03/2022
M. Haward 🖋

My First StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang