Hoyeon makin memperdalam lumatannya pada bibir merah milik Heeseung. Keduanya meraup bibir satu sama lain dengan sangat brutal. Sampai akhirnya Hoyeon melepas paksa lumatan itu karena sudah kehabisan nafas.
"Minuman itu benar-benar bekerja, ya? Kau ganas sekali, Lee Heeseung."
"Jika kau tidak hamil, aku juga tak sudi melakukannya."
"Jadi kau melakukannya tadi hanya karena bayi kita?" Hoyeon sudah menunduk mengatakan itu. Setetes air mata lolos mengenai pipinya.
Heeseung menghela napas panjang. Perlahan ia menarik pinggul Hoyeon agar mendekat padanya. Memang semenjak hamil Hoyeon selalu begini. Trik nya adalah menangis. Dan entah mengapa juga, Heeseung selalu tak tega jika melihat Hoyeon menangis.
"Bukan begitu maksudku. Sudah lupakan saja. Ayo tidur, kau pasti lelah."
Akhirnya acara menangis Hoyeon tertunda. Pada akhirnya Hoyeon hanya bisa menurut pada Heeseung.
Saat ini. Sudah kurang lebih usia kandungan Hoyeon akan menginjak 5 bulan. Dan tak terasa juga, sudah 7 bulan lebih Heeseung menemaninya.
Yap, Heeseung sudah tidak pulang selama 7 bulan. Menghilang tanpa kabar dari pandangan Yeonsha.Ini semua memang akal-akalan Hoyeon. Agar pada saat itu Heeseung mau berhubungan intim dengannya. Dan selicik apapun Hoyeon, sekarang ia mengandung anak dari Heeseung. Heeseung tak bisa meninggalkannya begitu saja. Berani berbuat, berani bertanggung jawab.
Semenjak fakta bahwa Hoyeon hamil terungkap. Heeseung benar-benar menghilang dari jangkauan Yeonsha. Lelaki itu pergi sejauh mungkin. Sangat jauh sampai ia tak menemukan Yeonsha begitupun sebaliknya. Heeseung hanya merasa ia benar-benar seorang pecundang. Jika ia memberitahukan ini pada Yeonsha, Heeseung pasti sudah masuk kedalam daftar list orang-orang yang akan di blacklist dari kehidupan Yeonsha.
Maka dari itu ia memilih menjauh. Menghilang. Dan Heeseung harap, Yeonsha tidak mencarinya. Tidak menunggunya. Karena itu hanya akan menambah rasa penyesalan serta rasa bersalah Heeseung.
Heeseung membantu Hoyeon untuk duduk di kasur perlahan. Perut Hoyeon yang sudah semakin membesar membuat Heeseung semakin berhati-hati dan menjaga Hoyeon dengan sangat protektif.
Sama seperti yang Heeseung lakukan pada Yeonsha dulu.
Setalah Hoyeon berbaring, Heeseung juga ikut memposisikan tubuhnya untuk berbaring disebelah Hoyeon. Memeluk wanita itu dari samping. Perlakuan Heeseung membuat Hoyeon tersenyum. Apalagi saat jemari Heeseung mengelus lembut pucuk kepala Hoyeon. Membuatnya merasa benar-benar nyaman.
"Malam ini kau cantik sekali, Lee Yeonsha."
Hoyeon membelakkan matanya, sudah keberapa kali Heeseung mengucapkan nama itu. Setiap Heeseung menatapnya intens, kata yang keluar dari mulutnya hanya pujian untuk seorang Yeonsha. Dan Hoyeon tidak suka hal itu, karena dirinya bukanlah Yeonsha.
"Aku ini Hoyeon..."
"Ahh, maafkan aku. Maksudku, kau sangat cantik malam ini, Hoyeon."
Hoyeon tak mengubris, ia memilih menenggelamkan wajahnya pada tengkuk Heeseung. Memejamkan matanya mencoba melupakan kejadian tadi, ia juga lelah marah-marah seharian.
"Walaupun ini semua tidak sengaja, tapi kuakui pada saat itu aku juga menikmatinya... Dan sekarang, malah aku yang terjebak pada zona ini. Yeonsha, aku merindukanmu. Maaf, aku hanya berpikir, aku terlalu jahat untuk kembali."
★★★
"Yeonsha, kau tidak boleh terus-terusan seperti ini. Tidak kasihan dengan anakmu? Dia masih membutuhkanmu, Yeonsha."
Yeonsha menghela nafas panjang. Sudah 2 jam ia duduk di bangku taman ini. Merenung yang tentu saja memikirkan Heeseung yang tak kunjung kembali.
"Heeseung benar-benar sudah melupakanku, ya? Sebenarnya apa yang membuatnya pergi... Apa dia tak tahu aku masih membutuhkannya? Apa dia sudah tidak mencintaiku lagi?"
"Tidak, tidak seperti itu." Nara menggenggam tangan Yeonsha lembut. Ia bisa merasakan betapa hancurnya Yeonsha saat ini. Sudah satu tahun lebih Heeseung meninggalkan nya. Dan kehancuran ini, sangat berbeda saat Yeonsha putus dengan Jake dulu. Nara merasakan saat ini, Yeonsha benar-benar hancur. Tatapannya selalu kosong.
"Terkadang alur yang diberikan Tuhan memang seperti ini, kan? Kita tidak bisa menjamin seseorang itu akan pergi atau tidak walaupun kita saling mencintai atau apapun itu. Aku memang tak tahu apa sebab Heeseung meninggalkanmu. Tapi aku tahu, Heeseung meninggalkankan mu bukan karena ia tidak mencintaimu lagi. Ada suatu hal yang kita tidak tahu, Yeonsha. Dan pasti hal itu yang membuat Heeseung pergi. Dan kau? Akan tetap menunggunya?"
Yeonsha mengangguk, "Walau suatu saat nanti dia juga tidak kembali, aku akan tetap menunggunya."
★★★
makin gajelas ygy.
sorry banget kalau ngga nge-feel :(
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Milikmu | Lee Heeseung
Romance"Kau mencintaiku, Yeonsha. Sunoo adalah bukti cinta kita." "Sudah kubilang aku tidak mencintaimu, Lee Heeseung. Aku tidak pernah mengiginkan pernikahan ini. Jangan pernah panggil aku istrimu." "Kau istriku, sampai kapanpun begitu." "Pernikahan kita...