1. Pelelangan

239 33 9
                                    

Author Note :
Warning : Mature content, rating dewasa, swearing words.

================================================================================

Hal pertama yang dia rasakan saat tersadar dan membuka mata adalah kilauan cahaya menyilaukan yang menyerbu masuk indera penglihatan. Zhehan mengerang pendek dan baru menyadari hal lain yang dirasakan oleh tubuhnya. Kepala berdenyut liar sementara tubuhnya terasa lemah tak berdaya. Dia mendapatkan dirinya tak mampu mengangkat ujung jarinya sendiri yang terikat di belakang punggungnya.

Terikat?

Zhehan menggeretakkan rahang. Dia sadar sesuatu juga telah dimasukkan ke dalam tubuhnya hingga dia merasa tulang-belulangnya seolah ditarik keluar dan ototnya tidak lagi mendengarkan perintah otak. Telinganya kini menangkap suara-suara. Awalnya samar, kemudian makin jelas. Sorakan-sorakan tidak koheren seolah mengepung dirinya. Sebuah suara yang paling dominan mengucapkan kalimat cukup panjang yang gagal untuk diterima otaknya yang berkabut.

Zhehan berusaha keras untuk semakin sadar. Kepalanya makin berdenyut meskin inderanya mulai bekerja. Dia menyadari dirinya berada di atas panggung, berlutut dan terikat. Sesuatu yang dingin melingkari leher dan pergelangan tangan dan kaki. Dia berusaha keras mengerahkan tenaga yang tersisa untuk bergerak. Bunyi gemerincing yang dingin memenuhi telinganya.

Rantai!

Saat itulah dia merasa tubuhnya meremang dingin. Zhehan menyadari tidak ada selembarpun kain melapisi dirinya. Dua pasang tangan kasar menarik dirinya tanpa belas kasihan, menghentikan gerakan tubuhnya dan memaksa dirinya menunjukkan lebih banyak wilayah pribadi pada tubuhnya. Dia dipaksa meregangkan paha, dibalik dan berlutut dengan posisi kepala tertahan di lantai panggung yang lembab dan dingin. Suara sorakan menggema semakin liar.

"... Omega di ujung heat. Barang langka yang bahkan tidak lima puluh tahun sekali kami tawarkan!"

Zhehan membelalak dalam hati saat akhirnya menangkap pembicaraan itu dengan jelas. Ujung heat katanya? Apakah memang hari ini saatnya? Zhehan mengingkari dalam hati. Seharusnya dia masih dalam periode yang aman, kecuali kalau orang-orang itu memberinya sesuatu yang bisa mempercepat masa heat-nya. Sialan! Dia ingin berontak, namun tubuhnya susah sekali digerakkan. Dia tidak lemah. Dia berlatih sejumlah ketrampilan bela diri sejak lama. Namun dalam kondisi seperti ini, semua keahliannya tidak berguna.

Adrenalin mulai bekerja. Ketakutan dan ketidakberdayaan merayapi hati. Bajingan! Mengapa tidak mereka tambah saja dosis obat biusnya sehingga dirinya tidak perlu tersadar di saat seperti ini. Salah! Mengapa mereka tidak bunuh saja dirinya??

Pelan-pelan, di sela kabut yang memenuhi otaknya dia mengingat. Semua masih baik-baik saja saat dia meninggalkan apartemennya untuk menjalankan rutinitas dan bertemu dengan seorang teman tadi sore. Seingatnya mereka masih mengobrol, tidak terlalu akrab, tapi juga tidak canggung. Mereka minum sedikit dan masih bisa saling tertawa sebelum kemudian ingatannya hilang. Zhehan bertanya-tanya apa teman itu ada hubungannya dengan situasinya sekarang. Dia tidak bisa berpikir banyak. Yang pasti dia sadar dirinya kini tengah dijual.

Male Omega.

Siapa yang sudah membuka identitas side gender-nya?

"...kecantikan yang langka. Kulit bersih, wajah sempurna. Dan terutama, kujamin, omega ini masih perawan... Berlian!"

Sebetulnya hidup sebagai omega, terutama omega lelaki dalam dunia ini tidak terlalu sulit dan menyedihkan. Pemerintah, seiring perkembangan jaman telah menentukan sejumlah peraturan yang bisa mengatur dan menjamin hak para omega sehingga mereka bisa menjalani kehidupan yang layak dan setara dengan side gender lain. Sejumlah merk heat supressan, peredam aroma bahkan pil penunda kehamilan dijual bebas sehingga para omega bisa mempergunakan obat-obat itu untuk mengatasi kelemahan mereka. Kesempatan pendidikan, pekerjaan dan layanan publik dibuka sama rata untuk semua side gender, baik pria maupun wanita.

Diamond and PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang