Warning : Mature content, 18+ eksplisit words
===============================================================================
Zhehan yang lebih dulu terjaga dan mengerjap ketika menyadari badai itu akhirnya mereda. Kabut berkurang dalam otak dan dia kembali mendapatkan kendali atas tubuhnya. Dia menyadari ketenangan ini tidak akan berlangsung lama jadi dia mempergunakan waktu yang ada untuk mempelajari situasi. Dia kacau-balau, tapi setidaknya dia masih bebas untuk bergerak.
Sejujurnya situasi ini jauh lebih baik dari apa yang sempat dia takutkan di pelelangan itu. Dia sudah membayangkan kemungkinan terburuk, menjadi budak seksual seorang Alpha bajingan. Terbukti Tuhan masih menyayanginya. Tidak ada permintaan dan pemaksaan yang aneh-aneh dia terima. Dia bahkan mengalami seks terbaik sepanjang hidupnya.
Pandangannya bergerak mengamati sekeliling. Dia masih berada di kamar yang sama. Dia juga masih berada dalam dekapan alpha yang sama. Zhehan menggerakkan kepala sedikit, mencoba mengamati raut wajah alpha tersebut. Sepasang mata yang tadinya tertutup itu terbuka perlahan. Alpha itu memandang dirinya dengan setengah mengantuk. Sinar matanya mengingatkan Zhehan pada pandangan seekor Samoyed yang sering dia temui di ujung blok apartemen setiap dia hendak berangkat kerja.
"Kau oke?"
Adalah pertanyaan pertama yang diucapkan Alpha itu dan entah kenapa itu terdengar lucu di telinga Zhehan. Seorang Alpha asing peduli dengan keadaannya setelah berhubungan seks? Bahkan mantan pacarnya tidak sepeduli itu dulu.
"Kurasa aku yang seharusnya bertanya begitu," balasnya lirih. Alpha itu mengerutkan dahi dan memandangnya dengan heran. Zhehan mengamati wajah Alpha itu sejenak. Alpha ini tampan dan tampak lebih muda darinya. Dia masih bisa melihat sisa-sisa kenaifan seorang bocah yang tertinggal pada wajah dewasa itu. "Kau yakin masih bisa menanganiku? Kau kelihatan.... lelah."
"Apa maksudmu?" Balas Alpha itu dengan nada tersinggung. "Kau milikku, tentu saja aku akan menanganimu dengan baik."
Zhehan tertawa kecil. Ekspresi pria muda di hadapannya membuatnya geli.
"Aku masih berniat membunuhmu setelah heat sialan ini berakhir, kau tahu?"
"Coba saja," balas sang alpha.
Zhehan merasakan tangan alpha itu bergerak meraba pinggang dan turun ke panggul. Dia ingin menepis namun urung. Dia membiarkan jemari itu bermain-main di dekat liangnya. Zhehan memejamkan mata, membiarkan sensasi kenikmatan mengaliri tubuhnya. Ini masa gencatan senjata, pikirnya. Alpha ini sudah bersikap baik dalam menyetubuhinya. Dia tidak keberatan membalasnya sedikit.
"Berapa uang yang kau keluarkan untukku?" tanyanya lagi.
"Lima juta yuan."
Zhehan terdiam sejenak.
"Aku akan mengembalikannya."
"Oh? Kau yakin bisa?" Alpha itu bertanya dengan nada mencemooh. Dia kembali mencium leher Zhehan dan menggosokkan wajah untuk meninggalkan aroma. Kali ini Zhehan bergerak mendorong kepala itu menjauh.
"Geli!" tukasnya. "Aku tidak tahu. Tapi pasti akan kukembalikan."
"Berarti kau tidak bisa membunuhku sekarang. Kau berhutang padaku."
Zhehan terdiam lalu tertawa lagi. Dia mengerang pelan ketika jemari alpha itu mulai menggerayangi pantat dan memasuki liangnya dengan keisengan seorang bocah.
"Siapa namamu?"
"Gong Jun."
"Umurmu?"
"28."

KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond and Pearl
FanfictionAlpha Gong Jun, anak seorang mafia hiburan malam menemukan Omega Zhang Zhehan sedang menjadi objek lelang di salah satu propertinya. Tidak tahan melihat kondisi Omega tersebut, Gong Jun yang tadinya tidak berminat untuk ikut serta dalam acara lelan...