Lelaki bersurai hitam legam itu menghela nafas lelah. Bukan apa apa tapi lelaki bersurai kecoklatan di hadapannya yang sangat kontras dengan kulit putih susu nya itu sudah menghabiskan 3 piring makanan berat dan sepiring dessert. Beberapa tamu ada yang terang-terangan berbisik bagaimana tingkah nya yang tidak sopan namun tak sedikit yang mengatakan jika lelaki itu menggemaskan saat makan. Ini acara formal dimana harusnya ini jadi acara pembukaan hotel baru dikawasan elite seoul. Namun beberapa menit berlalu lelaki ini sudah mengubahnya menjadi acara mukbangnya."Zhong demi perutmu berhenti makan, kau sudah menghabiskan terlalu banyak makanan." Park Jisung menegur sahabat seperpopokannya yang tengah menyuapkan cupcake coklat yang bahkan seharusnya tak ada dalam menu hidangan malam ini.
"masalahmu Park? Ini acara ayahku dan tak ada larangan untuk tak menghabiskan semua ini. kau juga makanlah. Aku suka sekali cupcake ini. pulang nanti antar aku menemui kokinya." Chenle kembali menyuapkan cupcake coklat lumer itu ke mulutnya.
"terserah kau." Jisung pasrah, tak ada gunanya melarang Chenle. "Jaemin hyung menelphone ku tadi. ia bilang, ia punya hadiah untuk kita."
Chenle menoleh dan menatap Jisung. Ia jelas tahu makna hadiah yang Jaemin katakan pada sahabat jangkung nya tersebut.
"apa besar?" Tanya Chenle.
Jisung terdiam sebentar, tampak menimang dari nada bicara Jaemin di telephone tadi. " sangat." Jawab Jisung yang hanya dibalas anggukan Chenle.
"aku menunggu hadiah besar itu besok." Ujar Chenle an menyuapkan suapan terakhir dari cupcake nya.
Jisung terkekeh dan merasa lega itu adalah suapan terakhir.Namun tak lama seorang pelayan lelaki menghampiri mereka dan meletakan sebuah cake sedang berwarna hijau. Terlihat menggiurkan dengan lelehan yang Chenle tebak adalah Green tea cair.
"Zhong astaga. Kau memesan lagi?" tanya Jisung tak percaya.
"aku tak memesan ini. siapa yang memesannya?" tanya Chenle pada sang pelayan.
"ini hadiah dari seorang tamu tuan. Katanya anda sangat menggemaskan saat makan." Jawab sang pelayan.
"kau dengar itu? aku mempesona bahkan saat makan." Chenle membanggakan dirinya dan mengambil sendok baru untuk menikmati kue hadiahnya.
"pede sekali kau." Cibir Jisung.
"tunggu." tiba-tiba seorang pelayan perempuan menahan gerakan tangan Chenle yang hendak menyuapkan kue green tea itu ke mulutnya.
"aku tak pernah melihatmu tuan. Siapa kau?" tanya si pelayan perempuan kepada pelayan lelaki.
"saya pelayan baru, rekan saya sedang sakit dan saya menggantikannya malam ini."
Chenle dan Jisung saling berpandangan bingung namun lebih memilih diam dan mengamati situasi terlebih dahulu.
"aku tahu semua pelayan disini dan kupastikan semua pelayan sudah hadir. Siapa kau?" perempuan itu menyudutkannya.
Tak mendapat jawaban yang diinginkan, perempuan itu mendekat kearah pelayan lelaki. Namun tiba-tiba pelayan lelaki itu mendorongnya sangat kuat hingga ia terhempas menabrak hiasan gelas berisi wine yang ditata cantik keatas. Mendengar suara keras dari pecahan gelas-gelas itu, Semua pengunjung menoleh dan berteriak panik. Chenle dan Jisung bergerak cepat. Jisung segera mengejar si pelayan sementara Chenle mendekat kearah si pelayan perempuan yang menabrak tumpukan gelas wine dengan keras.
"hei kau baik-"
"penjaga 01 hingga 05 monitor, tutup rapat semua pintu masuk. penyusup berpakaian pelayan sedang berlari keluar gedung. Amankan segera. Jangan sampai lepas!"

KAMU SEDANG MEMBACA
MINEFIELD [ NCT DREAM]
FanfictionBagaimana bisa waktu merubahnya sejauh ini? Tak ada tatapan polos nan suci. Hanya ada tatapan tajam namun mengundang gairah. Siapa yang bisa mengira jika seorang gadis bisa mempengaruhi hidup 7 lelaki itu begitu dalam. Mereka ternodai cinta, obse...