3

10 1 0
                                    

“kau yang bodoh dasar gulali.” Jisung menggerutu ketika ia dan Chenle berdebat mengenai masalah beberapa jam lalu yang hampir saja merenggut nyawa seorang  Zhong  Chenle.

“itu terlihat enak di mataku sialan.” Gerutu Chenle tak terima dengan kata-kata Jisung.

“bahasamu sayang.”

Chenle terdiam ketika sang Ayah Zhong Yixing atau orang-orang mengenalnya dengan nama Lay itu memperingati bahasanya. Sang istri, Victoria hanya menghela nafas melihat kelakuan putra nya yang tampak biasa saja padahal beberapa waktu yang lalu ia hampir saja keracunan.

“lalu bagaimana dengan pelakunya?” Tanya Victoria.

“kami sudah menangkapnya nyonya dan anak buah kita sedang mengintrogasinya.” Jawab kepala pelayan mereka.

“Bibi tenang saja racunnya hanya ada di kue tersebut. sepertinya pelaku hanya ingin meracuni Chenle.” Ujar seorang lelaki bersurai abu-abu.

“Renjun, kau sudah menemukan jenis racunnya?” Tanya Park Chanyeol sang Ayah dari dua anak hebat bernama Park Jisung dan Park Renjun.

“sudah. Bukan jenis racun yang fatal namun jika Chenle memakannya tentu saja ia tak akan sadar untuk beberapa waktu atau lebih buruk nya koma.” Jelas Renjun dan membuat beberapa orang di ruangan tersebut menahan nafas.

“kedua anakmu benar-benar hebat.” Puji Lay pada dua jagoan Chanyeol dan Wendy.

“Renjun akan menjadi dokter hebat di rumah sakit kakeknya dan jadi pewaris sah keluarga Huang.  lalu Jisung akan jadi pewarisku juga. Aku harus benar-benar melatih mereka.” Jawab Chanyeol bangga sementara dua orang yang di maksud hanya tersenyum tipis.

“Ayah juga harus berterimakasih pada nuna pelayan ini.” ucapan Chenle berhasil membuat seorang gadis jadi pusat perhatian diantara mereka.

“ah benar jika bukan karena dia, Chenle juga sudah memakan kue itu.” tambah Jisung.

Phoebe mengedipkan matanya lalu berusaha untuk menunjukan senyumnya walaupun udara rasanya mendadak panas di sekitarnya. Steve Yang yang berdiri di sebelahnya juga ikut tersenyum sekaligus lega karena kejadian nya tak berakhir buruk untuk keluarga yang sudah ia anggap sebagai rumah keduanya.

“astaga, nona saya benar-benar berterimakasih. Kalau saja kau tak mencegahnya, aku tak bisa membayangkan apa yang terjadi pada putraku.” Ujar Victoria.

“tidak apa-apa nyonya. Tugas saya juga untuk mengenali seluruh pelayan yang bekerja malam ini.” Ujar Phoebe sambil membungkukan badannya.

“kalo begitu tuan dan nyonya juga tuan muda sekalian, kami harus membersihkan kekacauan yang terjadi. Kami pamit permisi.” Steve juga membungkukan badannya dan memberi kode pada Phobe untuk mengikutinya juga. Phoebe mengangguk namun baru saja ia berbalik pekikan orang-orang di ruangan tersebut membuatnya terkejut.

“kau terluka? Kenapa seragam belakangmu penuh darah ?” Tanya Wendy ketika melihat darah hampir memenuhi kemeja belakang Phobe.

“a-ah ini anu- “

“aku kan sudah bilang nuna berdarah tau.” Potong Chenle.

Phoebe meringis ketika ia mengingat kata-kata Chenle beberapa waktu yang lalu.

“kalo begitu obati dulu lukamu dan beristriahat lah untuk malam ini. Steve tolong berikan fasilitas terbaik untuk nona satu ini.”ucap Lay.

“tidak paman.” Renjun tiba-tiba berdiri. "Aku akan mengobatinya. Sekaligus aku ingin bertanya mengenai kejadian tadi.”

“aku ikut juga Hyung.” Jisung beranjak dari duduknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MINEFIELD [ NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang