PROLOG

22 5 0
                                    

     17 November 2035, hari dimana semuanya berubah. Hari dimana negara seribu pulau memiliki pemimpin baru. Sosok yang dahulu tak pernah terdengar namanya kini menjadi salah satu nama yang tertanam di ingatan seluruh rakyat Indonesia. Sosok pemimpi tinggi yang bertekad merubah nasib negaranya menjadi lebih baik. Namun, terwujudnya sosok ini menjadi pemimpin membuat masyarakat menerka-nerka. Apakah mereka baru saja melahirkan sesosok malaikat penyelamat? Atau pembawa malapetaka?

     "Panca Rogo"... Itulah nama yang kini menjadi wajah dari Indonesia.

     Dalam satu tahun kepemimpinannya, kabut gelap yang menyelimuti Indonesia telah sirna begitu saja. Perlahan negara yang pernah mengalami pahitnya penjajahan itu merangkak menuju gerbang kejayaan yang telah menunggunya sejak dahulu kala.

     Tahun 2036 menjadi tahun yang amat gelap bagi mereka yang memakan uang rakyat. Panca Rogo melaksanakan perburuan dan pemusnahan para oknum pemerintahan. Kematian menjadi satu-satunya hukuman bagi mereka yang terbukti memakan sesuatu yang bukan milik mereka. Masyarakat membara mendengar pernyataan tersebut, memberi Panca Rogo kekuatan dan dukungan penuh.

     "Ia yang terbukti mengambil apa yang bukan miliknya, maka akan kuberikan apa yang ia layak dapatkan!" Seru sang presiden di hadapan masa yang menghujaninya sorak dan tepuk tangan.

     Ribuan tersangka koruptor dieksekusi secara masal. Proses eksekusi yang sangat tak manusiawi itu ditayangkan secara langsung di seluruh stasiun televisi nasional di seluruh Indonesia. Namun bukan teriakan dan tangisan yang terdengar saat timah panas menembus dada para iblis berdasi itu, melainkan sorak dan tepuk tangan meriah dari masyarakat menggema menembus langit ketujuh.

     Kini sosok Panca Rogo telah menjadi idola dan ikon bagi Indonesia.

     Kehebatannya berlanjut, secara perlahan kekuatan militer Indonesia menguat dan menjadi lebih baik. Berjuta-juta pasukan berani mati demi keamanan negara dan keluarga mereka, artileri dan persenjataan tak diragukan telah menjadi semakin banyak dan mematikan. Dan semua itu adalah produk hasil dalam negeri.

     Bukan hanya itu, perekonomian Indonesia yang terkenal selalu terpuruk telah sembuh dan kuat dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan memberhentikan ekspor impor untuk sementara waktu dan memaksa masyarakat Indonesia untuk membuat sesuatu yang mereka butuhkan. Akibatnya kini berdiri perusahaan-perusahaan besar di Indonesia yang telah melebarkan sayapnya ke kancah internasional. Menunjukkan kepada dunia betapa hebatnya negara yang bertakhta di Asia Tenggara itu.

     Sungguh sebuah perubahan besar bagi Indonesia dan masyarakatnya. Dan semua itu terwujud hanya oleh satu sosok pemimpi yang selalu bermimpi semakin tinggi.

     Jika dahulu Ir. Soekarno pernah berkat, "Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia!"

     Maka Panca pernah berkata, "Beri aku 100 prajurit, maka akan kubuat merah daun-daun. Beri aku seorang pemimpi, niscaya kubuat Indonesia jaya selama beribu-ribu tahun!"

     Seorang pemimpi yang bersungguh-sungguh akan mencapai apa yang dia impikan, se-mustahil apa pun itu.

***

DICTATORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang