Varo....." pekik bima yang baru masuk ke kamar sambil membawa hp nya.
"Apaan sih kak? Berisik banget lo..pusing gue" kesal varo.
"Sorry - sorry..tapi ini gawat var" sahut bima membuat varo langsung melihat ke arah nya.
"Kenapa?"- varo
"Kevin positif tau...barusan dia whatsapp gue, kata nya dia sama nyokap nya positif " kata bima membuat varo kaget mendengar nya
"Seriusan anjir, dia beneran positif?" tanya varo memastikan dan bima mengangguk sebagai jawaban.
"Terus gue gimana kak?" tanya varo yang sudah ketakutan dan bima hanya menggeleng sebagai jawaban.
Varo dan bima diam dengan segala fikiran nya,mereka benar benar tidak tau harus bagaimana sekarang.
"Bingung ya kak?" tanya rain tiba tiba membuat varo dan bima kaget bersamaan.
"Astagfirullah....bocil....lo bisa nggak sih jangan ngagetin? Bikin kesel aja deh!" kesal varo sambil mengelus dada nya.
"Iya dek, jangan ngagetin gitu kenapa? Untung aja jantung kakak nggak copot" sambung bima, dia juga mengelus dada nya karena kaget.
"Maaf kak, lagian cuma gitu doang masa kaget sih? Lebay banget deh" sahut rain membuat varo memutar mata nya ke atas dengan ekspresi malas.
"Untung aja adek gue lo rain..kalau bukan udah gue geprek lo" gumam varo dengan gigi yang saling bertemu.
"Sabar...sabar....orang sabar di sayang Allah SWT " kata varo dengan senyum yang dia paksakan.
Rain berjalan menutup pintu nya dengan rapat, membuat varo dan bima bingung melihat nya.
"Kenapa di tutup pintu nya rain?" tanya varo penasaran.
Rain tidak menjawab, dia duduk di samping bima dan melihat mereka bergantian.
"Kalian menyembunyikan sesuatu kan? Tadi rain denger kak kevin positif, berati kemaren kalian main ke rumah kak kevin
"Terus sekarang kak varo demam, jadi kalian bingung kan? Takut kan gimana ngomong nya sama bunda?" tanya rain,dia melihat varo dan bima bergantian.
"Dasar bocil, pengen tau aja lo"- varo
"Hei....bukan nya pengen tau ya, tapi memang udah tau" sahut rain dengan ekspresi tengil.
"Terus kalau emang iya, kamu mau ngadu sama ayah - bunda kalau kita udah main ke rumah kevin?" tanya bima penasaran.
Rain menghela nafas seraya menggeleng sebagai jawaban.
"Kenapa?"- varo.
"Karena kita sama kak, rain kemarin waktu ke rumah jeka ibu nya lagi demam, karena mau di swab rain sama angga pulang
"Ternyata hasil swab nya, mereka positif kak...." sahut rain dan mencebikan bibir nya dengan wajah sendu.
"Sekarang rain bingung, harus bilang bunda apa nggak kalau kemaren rain keluar rumah
"Rain takut bunda marah kalau sampai tau rain keliar rumah kak" lanjut rain.
"Ya ampun rain... ternyata lo juga nyembunyiin sesuatu ya?" - varo.
"Iya kak, abis rain takut, gimana dong?"- rain.
"Aduh...gimana ini? Mana gue demam, badan nggak enak banget rasa nya"- varo.
"Lo masih bisa nyium bau kan varo?"- tanya bima penasaran.
"Nih kak coba cium!" titah rain sambil menempelkan jari nya ke hidung varo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Rain ( Sudah Terbit ✔)
Fiksi PenggemarRain adalah anak laki laki yang ceria dan iseng, ada saja tingkah nya yang membuat ke dua kakak nya kesal. Walaupun rain anak nya iseng, tapi rain sangat di sayang oleh keluarga nya. Walaupun rain sakit, tapi dia tidak menunjukan sisi lemah nya pada...