"Harry!"
Lelaki yang dipanggilnya itu menoleh kebelakang dan melihat seorang gadis berlari mengejarnya
Harry terkejut segera menyeka air matanya dengan kasar
"Luna!" ucap Harry sambil tersenyum menyembunyikan sesuatu yang mungkin sudah terlihat jelas dimata gadis berambut pirang itu
"kau kenapa?"
"tidak. Aku tidak apa-apa" ucap Harry dan berdehem agar suara tidak serak. Seolah tubuhnya sudah kembali normal dan raut wajahnya menampakkan seperti tidak terjadi apa-apa
"mengapa kau berlari kemari? Bukankah kau mau kekamar mandi?" tanyanya lagi dengan suara melamun dan menatap Harry dalam. Gadis itu bertanya seakan ia tau bagaimana keadaan hati Harry
"mengapa mengikuti ku Luna?"
"karena Hermione dan Ronald bersamakah alasan kau kesini?" Luna bertanya lagi dan mengabaikan ucapan Harry sebelumnya.
"Tidak!" katanya dengan lantang "aku bahagia-sangat" Harry diam-diam mengambil napas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan-lahan. Meskipun hatinya telah menolak mengeluarkan kata seperti itu.
"Jika kau bahagia mengapa kau tidak mengucapkan selamat pada mereka?" pertanyaan Luna membuat Harry membungkam mulutnya "you know Harry? Mulut memang bisa berkata segalanya. Namun, hati tak bisa membohongi apapun"
"juts right" bisiknya sambil tersenyum tipis.
"ayo Harry, kembali ke kompartemen" ajak Luna mengulurkan tangannya untuk lelaki didepannya
"kau duluan saja" Harry menolak uluran tangannya "aku akan tinggal disini sementara"
"tidak salah, jika hatimu telah memilih Hermione" ucapnya tiba-tiba. Seketika Harry menatap lurus Luna dengan pandangan tajam "kau tidak bisa menyembunyikan perasaanmu terlalu lama Harry. Ini sudah cukup lama,"
"dan tatapan mu sudah mengartikan segalanya Harry..kau tak perlu menjelaskannya repot-repot padaku" tambahnya diakhir kalimat
"dia mencintai Ron, mungkin Hermione akan membenciku jika dia tau bahwa aku sangat mencintainya"
"pertengkaran itu-"
"Hermione belum mengetahuinya, aku masih menyembunyikannya" Harry menjawab pertanyaan Luna sedangkan Luna sendiri belum menyelesaikan kalimatnya.
"Harry..."
"apakah aku sanggup Luna? Membiarkan Hermione tersenyum di altar perkawinan bersama orang lain?" tanya Harry membiarkan tetesan air mata keluar dari sebelah kiri. Ia termenung didekat jendela melihat awan dan burung melayang diudara.
"Maybe not... today" Luna menjawabnya dengan ragu-ragu.
"pergilah, mungkin mereka sedang menunggumu disana" Harry menyuruh Luna untuk meninggalkannya sendiri. Mungkin mereka sedang mencari Luna bukan Harry.
"aku tidak akan pergi jika tidak bersama kau"
Harry menghela napas kasar mendengar jawabannya dan tak bisa menolak ajakannya. Kemudian dia berjalan kedepan yang disusul oleh Luna dibelakangnya
"kau tau Harry? Hermione selalu mengira kau menyukai Ginny atau mungkin.. Cho"
Harry terpaku ditempat menoleh kebelakang hanya untuk menatapnya. Ia hanya tersenyum dan menjawab-
"kau lebih baik dari kedua orang itu"
Perasaan Luna mungkin happy mendengarnya, dia tersenyum dalam diam. Ia harus menjaga perasaannya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Could We Be Together?
Fiksi Penggemar"Bisakah Kita Bersama?" -Harry untuk Hermione *** Kisah tentang pahlawan dunia sihir yang berusaha mendapatkan hati perempuan cantik berambut coklat lebat dan cerdas seperti ibunya, Lily. Tetapi Harry hanya bisa mengukir senyuman disaat ia tahu, b...