Hotel

531 75 3
                                    

Nataya bangun dengan keadaan bersandar di bahu Arga sambil memegang tangan Arga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nataya bangun dengan keadaan bersandar di bahu Arga sambil memegang tangan Arga. Begitu dia sadar, dengan terkesiap dia membelalakan matanya sambil melepas genggamannya. Yang disebelahnya pun ikut terbangun.

"Sorry! Kok bisa—"

"Kamu udah bangun?" tanya Arga sambil mengucek matanya, wajahnya masih sayu karena baru benar-benar terbangun.

"U-udah. Maaf." yang diminta maaf malah bingung, kenapa juga Nataya harus minta maaf?

"Maaf udah senderan di bahu kamu. Aku nggak ngiler, kan?" Oh ternyata.

Arga spontan terbangun mendengar kalimat Nataya barusan sambil tertawa terbahak-bahak.

"Nggak, Nataya. Nggak apa. Sebenarnya aku yang naruh kepala kamu di bahu aku waktu kamu tidur. Soalnya takut kepala kamu pegel."

Hah?

"Glad you had a good sleep, though." ucapnya lembut.

Sial. Karena sekarang sudah menjelang pagi hari, bisa dipastikan Arga dapat melihat rona merah di wajah Nataya. Pada akhirnya, Nataya hanya mengangguk dan Arga kembali fokus ke arah jam tangannya.

"Harusnya kalau sesuai dengan perkiraanku, lima menit lagi kita sampai di stasiun. Abis itu kita bakal dijemput sama guide tur kita selama disana, betul, nggak?" tanya Arga memastikan. Tapi sebenarnya Nataya masih deg-degan karena insiden barusan, makanya Nataya cuma bisa bilang.

"Iya."

Dan hanya itu, kemudian Nataya mencoba mengalihkan pandangannya dari Arga dan menatap keluar jendela. Arga paham, maka dia hanya tersenyum sambil melipat tangannya, pandangannya juga dialihkan menuju ke depan.

★☆★

Goreme sesungguhnya kota yang sangat, sangat indah. Mata Nataya berbinar-binar begitu dia melihat ke arah langit, banyak balon udara yang terbang di pagi hari itu. Dan esok harinya, Nataya akan ada di atas sana. Belum apa-apa, Nataya sudah antusias meminta Arga memotret dirinya dengan latar belakang balon udara yang terbang di atas langit itu.

"Arga! Tolong fotoin aku dari sudut ini!" serunya, kemudian mencanangkan berbagai pose di depan kamera ponselnya yang dipegang Arga.

Arga hanya menurut, berjongkok dan berusaha memotretnya dari berbagai sudut. Tanpa Arga sadari, dia tersenyum simpul melihat Nataya dari layar ponsel itu. Nataya manis, begitu pikirnya. Dan tentu saja jago berpose.

Momen itu tidak bisa berlangsung lama karena tidak lama kemudian, pemandu turnya sudah datang ke hotel mereka, dan siap membawa mereka berkeliling kota Goreme.

Kota Goreme buat Nataya, adalah kota yang sangat menarik. Banyak bangunan-bangunannya dibuat di tengah-tengah gua, atau bahkan guanya sendiri yang dibuat berbentuk bangunan, menambah keunikan kota itu sendiri.

CAPPADOCIA ; hoonki ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang