Sweet end!!

115 9 0
                                    

Nina POV

"Siaaal, apa yang baru saja ku lakukann!!" pekikku dengan muka yang tenggelam di dalam bantal.

"Bukankah seharusnya aku biarkan saja dia marah?? Kenapa aku malah menuruti apa yang dia mauu. Aaarrggg bodooooh." timpalku lagi.

Tiap kali mengingat kejadian tadi, entah mengapa jantungku selalu berdegup lebih kencang. Apa aku ...... Ah nggak nggak nggak, nggak mungkin aku suka dia. Secara kita baru ketemu 4 hari ini, dan dia juga tidak mungkin menyukaiku hanya dalam jangka waktu yang begitu singkat.

"Duuhhh udah deh buat apa mikirin dia terus Nin.. Mending kamu tidur deh sekarang." gumamku pada diri sendiri.

Tak butuh waktu lama aku pun tertidur pulas.

Reihan POV
Sinar matahari menyusup lewat gorden kamarku, membangunkanku di pagi yang cukup cerah ini. Hari ini, hari kelimaku berada di banyuwangi. Aku masih ingat hari pertamaku disini menikmati pantai indah, ditemani alunan merdu deburan ombak, lalu menemukan seorang gadis memeluk lututnya sambil menangis. Haah iya berarti sebentar lagi aku akan berpisah dengannya. Waktu dua hari bukanlah waktu yang sangat lama.

"Nina.. Nina... Bagaimana bisa gadis seperti mu dengan mudah meluluhkan hatiku yang selama ini sangat sulit untuk mencintai orang lain??" gumamku pelan.

Aku memang tipe orang yang sulit jatuh cinta. Aku punya trauma tersendiri pada kata 'Cinta'. Itulah mengapa aku sangat heran Nina bisa membuatku luluh dalam jangka waktu yang bisa dibilang sangat singkat. Tiba-tiba dering handphoneku membuyarkan lamunanku.
Nama Silvia bertengger jelas di layar handphone ku.

"Duuh ngapain lagi sihh nihhh anak nelfon-nelfon gak jelass." omelku kesal.

Silvia adalah cinta pertama sekaligus alasan dari trauma mendalamku. Dia adalah gadis pertama yang membuat aku jatuh cinta setengah mati padanya.

"Apa yang kau mau??" tanyaku ketus setelah ku angkat telpon darinya.

"Kamu kok ketus gitu sihh?? Aku telp kamu karna aku kangen banget sama kamu" jawabnya dengan nada manja.

"Lalu apa peduli ku, Sil kamu bukan apa-apa ku lagi sekarang, lebih baik kamu tidak usah ganggu hidupku lagi." jawabku makin kesal dengan ucapannya barusan.

"Ihh apa'an sih.. Kamu jangan gitu dong sayang. Aku tahu kamu masih sayang banget sama aku. Yahh aku sadar aku udah buat kesalahan kecil waktu itu, tapi kan yang penting sekarang aku udah balik lagi sama kamu, dan aku sadar kamu yang terbaik." ucapnya panjang lebar dengan nada yang menurutku sangat menyebalkan.

"Hh apa katamu? Kesalahan kecil? Apa kamu pikir selingkuh tepat di depan mata pacarmu itu kesalahan kecil? Apa kamu pikir aku nggak punya perasaan hah? Dan soal perasaanku ke kamu, sayangnya kamu salah. Aku sudah tidak lagi mencintaimu. Bahkan aku benar-benar menyesal pernah mencintai perempuan seperimu!!" jawabku kasar karna sudah tak tahan lagi dengan sikapnya yang argggh sangat menyebalkan.

Hanya hening... Lalu berubah menjadi isak tangis palsu yang biasa ku dengar.

"Kamu kenapa gini sih sayang? Apa ada cewek lain? Aku masih sayang banget sama kamu. Kamu mau bukti? Aku sekarang ada di banyuwangi, dan aku bakal cari kamu dimana pun kamu sekarang." ucapnya sambil terus terisak.

Degg... Dia di banyuwangi?? Yang benar saja tau dari mana dia aku di banyuwangi? Anak ini memang sangat menyebalkan..

"Kamu nggak akan pernah bisa nemuin aku disini." jawabku ketus, lalu menutup telpon secara sepihak.

Aku sudah benar-benar kesal dengan perlakuannya. Tiba-tiba semua kenangan pahit bersama dengan Silvia seperti diputar ulang di kepalaku.

---------------------------------

TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang