Again!!

45 4 1
                                    

--------------------------------------------------------
If you hurt me, i'll hurt you back!
But if you hurt the one i love, i'll kill you!
~Reihan~
---------------------------------------------------------

Reihan POV

"Arrrghh siapa sihh malem-malem gini nelpon, gatau apa orang lagi tidurr?" gerutuku saat mendengar handphone ku berdering

"Haloo, siapa ini?" Jawabku dengan suara serak khas orang baru bangun tidur.

"Haii swetty, gimana kabar kamu sama pacar baru kamu itu?" Jawab suara diujung telepon lalu tertawa kecut.

"Silvi?? Dapat dari mana nomorku?? Mau apa kamu telepon aku malam-malam begini?" Tanyaku beruntun.

Aku yang tadinya benar-benar mengantuk sekarang bagaikan tersiram air es, duduk tegap di sisi ranjang hotel tempatku menginap.

"Mau apa?? Hh tidak ada hanya ingin memastikan bahwa pacarku ini tidak di racuni oleh selingkuhannya!!" katanya tajam seraya tertawa mengejek.

"Hh pacarmu?? Simpan mimipimu itu nona, aku tidak pernah sudi menjadi pacarmu!!" ujarku tak kalah tajam.

"Lebih baik kau tidur dan nikmati MIMPI mu!! Dan satu lagi jangan ganggu aku dan KEKASIH ku, Nina, karna kau bukan apa-apa lagi di hidupku!!" ujarku penuh penekanan, lalu menutup perbincangan itu sepihak.

Aku mengerang frustasi. Kenapa gadis yang mati-matian ku lupakan itu datang lagi di kehidupanku, saat aku sudah menemukan orang yang mencintaiku dan aku pun mencintainya?? Mataku terasa sangat berat, badanku menjadi lemas dan serasa tidak mampu menahan gravitasi yang di ciptakan oleh kasurku. Aku pun memilih merabahkan badanku, memejamkan mataku dan masuk dalam alam mimpi.

Nina POV

"Kau mau minum apa?" pertanyaan Reihan membuyarkan lamunanku.

"Heh.. Euumm hot cappuchino saja." kataku padanya.

"Okey!! Mbak hot cappuchino nya 2 ya!" katanya seraya menyerahkan buku menu kepada sang pelayan.

"Kamu kenapa sih??" tanya Reihan lagi seraya duduk di sebelahku.

"Nggak papa kok bae.. Perasaanku nggak enak aja.." kataku seraya tersenyum tipis.

"Nggak enak kenapa?" katanya lagi sambil mengusap puncak kepalaku.

"Nggak tau.. Aku kayak ngerasa ada sesuatu yang bakal terjadi." jawabku setelah pelayan yang mengantarkan pesanan kami pergi meninggalkan meja kami.

"Ohh... Udah nggak usah di pikirin.. Mungkin itu cuma perasaanmu aja!" ucapnya menenangkan.

"Iyaa bae, aku berusaha!! Sehabis ini aku harus ke bandara lagi buat ambil tiket yang sudah aku pesan, mau ikut?" ucapku mengalihkan topik.

"Pagi-pagi gini mau ke bandara? Mending ntar siang aja bareng sama aku." ujarnya sambil menyesap hot cappuchino miliknya.

"Ya udah dehh. Habis ini kita mau kemana dong?" tanyaku lagi.

"Emm ya jalan di pantai aja main air sampe nanti siang." jawabnya bersemangat lalu menyesap hot cappuchino nya lagi.

"Okey, habis ini aku ganti baju dulu dehh." jawabku sambil juga menyesap minumanku.

Author POV

Saat sepasang kekasih ini sedang menikmati waktu mereka di pantai, menikmati ombak, menikmati angin, dan menikmati lagu yang mereka senandungkan, gadis lain membuntuti mereka sambil merencanakan hal buruk untuk mereka. Hal yang akan memisahkan mereka berdua hanya dalam sedetik saja.

"Nin, balik hotel yuk capek niihh." pinta Reihan pada gadisnya.

"Ya udah yuk, bajuku juga udah basah semua nih."

"Rei!! Reihan!! Kamu dari mana aja sihh? Capek tau nyari'in kamu! Eh pas ketemu kamu sama cewek lain." seru seorang gadis sambil mendekat lalu bergelayut manja di lengan Reihan.

"Emm Rei, gue balik duluan." ucap Nina sambil menahan sesak di hatinya lalu berlari meninggalkan Reihan dan Silvi berdua.

"Nin!! Nina!! Tinggu!!" teriakan Reihan tak lagi di hiraukan gadis berparas manis itu.

Tangisnya tak dapat di bendung lagi. Bayangan gadis yang entah siapa itu bergelayut manja di lengan Reihan, membuat hatinya hancur. Dia di bohongi lagi!

Reihan POV

"Damn!! Ngapain sihh lo disini?" bentakku seraya menyentak tangan kotornya dari lenganku.

"Ihh kamu kok bentak-bentak aku sihh?? Kamu nggak sayang lagi apa sama aku?" ujar silvi manja.

"At your dream!! Gue udah punya pacar Vi! Wake up!! I'm not your boyfriend anymore!"

"Aku jamin sama kamu Rei, kamu gak akan pernah lepas dari aku!" ujarnya sinis.

"Dan satu lagi my baby boy, kalau kamu nggak balik ke aku dalam kurun waktu 24 jam, aku nggak menjamin keselamatan pacar kamu tersayang itu!" ancamnya.

"Hh kamu mau apakan gadisku? Kamu lupa aku ini siapa nona Sivia?? Aku Reihan Vano Wijaya, CEO dari PT. Wijaya group. Aku bisa meminta anak buahku untuk menghancurkan keluargamu dalam waktu kurang dari 1 jam! Jangan berani melukai gadisku atau kau akan tau akibatnya!" gertakku lalu berlalu meninggalkan silvi yang masih mematung.

Aku berlari kecil menuju kamar Nina. Aku sudah mencari gadis itu kemana-mana, tapi hasilnya nihil!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang