Sesuai rencana senin kemarin, pertandingan akan berlangsung di lapangan basket yang ada di halaman belakang Alpha House. Lapangan ini memang dibuat khusus oleh mendiang mama Kinan mengingat Elnath memang memiliki passion di bidang basket dari dia kecil.
Acel, Rigel dan Devan sedang bersantai di gazebo sambil meminum minuman kaleng dan menikmati beberapa snack yang ada disitu. Sedangkan Eric sedang berenang di kolam renang sendirian untuk mengisi akhir pekannya.
Dari gazebo tersebut bisa dilihat Elnath dan Yohan yang sedang melakukan pemanasan ringan sebelum pertandingan dimulai. Sekalian menunggu Yava dan ketiga sahabatnya datang, atas permintaan Rigel.
Ya. Informasi pertandingan duel ini sudah bocor ke telinga Falla berkat mulut Rigel yang terlalu jujur. Sebenarnya Yava tidak berminat datang menonton pertandingan yang secara kasar, ia adalah hadiahnya. Tapi karena paksaan Falla dan Zivia dengan alasan harus melihat detail pertandingan itu agar tidak ada kecurangan maka ia terpaksa menuruti keinginan sahabatnya.
"Hai sayangg.." Sapaan manis itu datang dari Rigel yang melihat langkah keempat gadis dari arah pintu kaca yang menghubungkan ruang keluarga dengan area outdoor rumah.
"Hai guys!!" Falla menyapa dengan senyum cerahnya. Terkadang Falla juga diajak Rigel untuk bergabung di Alpha House sehingga wajar jika ia tidak canggung lagi berada disana. Berbeda dengan ketiga orang lainnya.
"Eh udah mulai ya tandingnya?" Tanya Zivia saat berjalan mendekati ke arah gazebo.
"Belumlah. Tadi katanya nungguin lo pada datang." Balas Eric yang sedang duduk di tepi kolam renang dalam keadaan shirtless.
"Duduk sini aja beb, biar nontonnya jelas." Ucap Rigel lalu menarik sebuah kursi agar Falla bisa duduk disampingnya.
"Siapa yang wasit?" Tanya Yava
"Gue" Ucap Devan
"Nah kalo lo gue percaya!" Seru Zivia sambil duduk di tempat yang pas untuk menonton pertandingannya.
Devan pun berdiri dan berjalan ke arah lapangan basket. Semua orang yang ada sebagai penonton telah mengambil tempat yang nyaman untuk menyaksikan duel kali ini. Mereka memilih untuk duduk dipinggir lapangan yang teduh dengan kursi dari gazebo. Bahkan Eric sudah membalut tubuhnya dengan bathrobe dan ikut menyaksikan.
"Lo kok gak bilang Yava bakal datang?" Elnath bertanya pada Yohan karena bingung melihat kedatangan Yava dan teman-temannya.
"Ya mana gue tau! Kalau tau pasti udah bareng gue tadi." Kali ini Yohan juga bingung, tadi malam bukan seperti ini perjanjiannya.
"Yava udah tau?"
"Dia gak tau" Bohong Yohan. Rencana Yava biarlah Yava yang atur, begitu pula dengan Elnath. Yang bisa ia lakukan sekarang adalah menang.
"Rigel yang bilang ke Falla tentang duel ini." Ucap Devan saat berada dekat dengan Elnath dan Yohan.
"Rigel bacot emang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Heart
Teen FictionBaltasar Elnath de Angelo Salah satu most wanted di Stavador Internasional High School. Playboy tampan yang satu ini memiliki lima sahabat yang tidak kalah populer yaitu Yohan, Acel, Eric, Devan dan Athan. Elnath adalah seorang kapten basket yang di...