Belum juga maju selangkah untuk memeluk kedua anjing lucu tersebut, Yava sudah disambut dengan gonggongan-gonggongan besar dari mereka.
"Mereka kayanya suka sama lo deh," Ucap Elnath yang melihat interaksi Yava dan kedua anjingnya.
"Oh ya?" Tanya Yava sambil menoleh ke arah Elnath dngan senyum bahagia di wajahnya.
"Of course, lo ga liat mereka girang gitu? Their name is stark and roxy," Ucap Elnath sambil mengelus puncak kepala Yava pelan. Ia memang sudah gemas karena Yava yang juga kegirangan daritadi saat ia mulai membicarakan anjing.
"No way! They are couple?! How cute!!"
Yava memilih tetap maju menghampiri stark dan roxy, ia berusaha untuk mengelus kepala stark namun tangannya ditahan oleh Elnath.
"Elusnya di punggung aja, biar dia nyaman. Sini gue ajarin." Ucap Elnath sambil membawa telapak tangan Yava yang ada digenggamannya tadi ke punggung stark, mengelusnya searah. Yava mengelus punggung stark mengikuti bimbingan tangan besar Elnath yang saat ini menyelimuti tangannya, terasa hangat.
Mendapatkan elusan hangat seperti itu membuat stark menurunkan punggungnya hingga meringkuk nyaman di tempat tidur, telinganya juga sedikit bergerak. Hal itu membuat Yava tersenyum.
Terlalu memperhatikan stark membuat Yava tidak sadar bahwa jaraknya dengan Elnath sangat dekat saat ini. Dengan posisi ia yang duduk di ranjang dengan Elnath yang berdiri namun sedikit menunduk karena masih menggenggam tangan Yava. Jika dari belakang maka akan terlihat seperti Elnath merangkul Yava. Dari posisi itu Elnath bisa leluasa memperhatikan apa yang dilakukan gadis itu.
"Hey roxy! Kamu juga mau dielus ya, hmm?" Tanya Yava saat melihat roxy yang pelan-pelan mendekat ke arahnya.
Dengan tangan kiri yang menganggur membuat Yava mulai mengelus roxy sama seperti yang ia lakukan pada stark tadi. Hingga roxy merasa nyaman dan ikut meringkuk bersama stark.
"Mereka kok cepat jinak sama lo sih?" Tanya Elnath saat melihat kedua anjingnya sudah anteng di tangan Yava. Padahal ini pertemuan pertama mereka dengan Yava.
"Gue kan baik," Ucap Yava masih nyaman melanjutkan kegiatannya.
"Gue juga, tapi pertemuan pertama gue sama mereka gak seanteng ini,"
"Lo pasti gemesnya berlebihan makanya jadi kasar."
"Maybe. Soalnya mereka dulu lucu banget, gue peluk-peluk deh sampe mereka engap."
"Ih pantes!! Untung mereka gak mati!" Ucap Yava menoleh ke arah Elnath dan tanpa sadar langsung memundurkan wajahnya karena wajah mereka terlalu dekat.
Dari jarak kurang dari sejengkal itu, Yava tidak mencium bau rokok dari nafas Elnath seperti sebelum-sebelumnya melainkan aroma aquatic dari parfum Elnath yang menyegarkan, perpaduan wangi sea notes dan rosemary membuat wangi khas yang calm namun juga fresh.
"Kenapa lo? Terpesona sama gue?"
Mendengar ucapan Elnath membuat Yava tersadar dan segera mendorong kepala Elnath menjauh dan ia semakin memundurkan tubuhnya. Genggaman tangan Elnath juga tanpa sadar sudah dilepas Yava.
"Najis ta-"
Jeritan Yava terhenti karena sekali lagi Yohan menutup mulut Yava.
"Ssstt jangan teriak! Stark sama roxy baru tidur." Ucap Elnath setengah berbisik yang membuat Yava tenang, Elnath lalu membawa Yava menuju ke lantai satu meninggalkan kedua anjing yang sudah pulas. Ada tatapan tidak rela di mata Yava saat keluar dari kamar dan Elnath menyadari hal itu.
"Gue mau nagih janji lo!" Ujar Elnath saat mereka suda berada di ruangan lantai satu.
"Hah? Janji apaan? Lo jangan ngarang ya, gue mana ada buat janji sama lo." Ucap Yava kebingungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue Heart
Teen FictionBaltasar Elnath de Angelo Salah satu most wanted di Stavador Internasional High School. Playboy tampan yang satu ini memiliki lima sahabat yang tidak kalah populer yaitu Yohan, Acel, Eric, Devan dan Athan. Elnath adalah seorang kapten basket yang di...