1

1.7K 18 0
                                    

"Sayang, bangun. Cepetan bangunnya, kamu ga MPLS hari ini?"

Ketukan dari luar pintu membuat seorang pria bermata lentik itu pun terbangun dari alam mimpinya.

"Iya mah, Nate udah bangun.." ucapnya dengan setengah nyawa.

"Mamah tunggu dimeja makan yahh?"

Nate beranjak dari tempat tidur bernuansa hitam putih dikamarnya. Ia tidak membutuhkan waktu lama untuk bersiap-siap, kini ia sudah siap dengan seragam sekolah SMA baru nya.

"Mah, Nate sarapan di sekolah aja yah? Bareng temen-temen"

"Gituh yah?"

Nate bersaliman dengan wanita yang melahirkan ke dunia ini "Pah, Nate boleh minta uang jajan?"

"Bentar" Kepala keluarga Nate mengambil uang didalam saku jas dan memberi Nate uang seratus ribu lima lembar

"Pah, ini uangnya kebanyakan.."

"Kamu makannya bareng temen-temen aja sana sepuasnya. Ga papa ambil aja." ucapnya

"Makasih pah" Nate mencium pipi Papahnya sebagai ucap terima kasihnya.

"Tumben amat kamu cium pipi biasanya kamu main nyelonong aja." Nate membalas dengan cengiran.

"Yaudah Nate berangkat sekolah dulu."

"Hati-hati bawa motornya..."

"Siap mah"

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

Mobil hitam terparkir di depan gerbang sekolah . Anak laki-laki keluar dari mobil hitam dan mengambil tas dikursi belakang.

"Raden, yang bener sekolahnya?"

"Iya pah.."

"Papah liat-liat pipi kamu makin kesini makin gembul yahh?"

Raden mendengus kesal dan memajukan bibirnya "Yahh lagian papah tiap hari nyubitin pipi aku + papah suruh aku makan mulu."

"Abis nya anak papah satu ini makin gemes kek mamah kamu.." ucapnya dan menyubit pipi.

"Awwwhh pahh sakittth, pipi Radennn.." Ia berusaha melepaskan cubitan dari papahnya.

"Atuutttuuu maaffinn papahh.... Cupp-cuppp"

Raden memegang kedua pipinya yang terasa membengkak karena dicubit. Tiba-tiba kedua pipi Raden dicium papahnya. Membuat Raden salah tingkah.

"Aduddduuu yang tadinya ngambek jadi senyum tuuhh.." godanya lagi.

"Auuaah pahh, Raden mau masuk sekolah, bye.." Raden keluar dari mobil hitam dan menggendong tas abu-abu nya.

Nate bersama teman-temannya yang naik motor pun sudah sampai di gerbang sekolah. Nate tanpa sengaja menatap tingkah Raden yang berjalan masuk ke dalam gerbang sekolah dengan mengusap kedua pipi nya yang kemerahan.

"Ada apa ini gue? Kok jantung gue berdetak ga seperti biasanya?" batin Nate.

Nate melamun dan tidak sadar bahwa mereka sudah sampai ditempat parkiran motor khusus siswa.

"Woiii, Nateee! Lu ngapain dah cengo kek gitu? Lu kesambet penghuni setan sekolah atau gimane?" ucap teman Nate sambil melepaskan helm.

"Atau jangan-jangan lo melamunin kakak kelas cewe yang tadi yah? Ngaku aja brayy." ucap teman Nate yang memboncengi nya.

Nate melepaskan helm "Ng-ngaa kok, gue ngantuk ajaaahh.."

"Beneran ngantuk? Tapi kok lo gagap gituh ngomongnya."

Nate dan RadenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang