begin

80 7 0
                                    

Asyilla Atarine, gadis itu memekik senang setelah melihat amplop undangan berwarna putih sudah ada di tangan nya. Hal ini lah yang ia tunggu tunggu semenjak pengumuman SNMPTN.

Amplop tersebut adalah undangan dari salah satu kampus ternama, menawarkan sang empu masuk di kampus tersebut.

Ia jatuh terduduk di kamarnya seraya memeluk amplop tersebut dengan wajah berlinang air mata, tak lupa senyum manisnya yang masih mengembang.

Ia beranjak mengambil jaket yang dia gantung di belakang pintu kamar nya, dan memakai jaket tersebut.

Tangan nya terulur untuk mengambil kunci motor yang sedari tadi berada diatas nakas.

Bersiap mengunjungi sebuah pekarangan pemakaman yang selalu rutin ia kunjungi saat hal indah maupun hal yang kurang baik yang ia rasakan.

Asyilla Atarine, atau kerap disapa hangat dengan panggilan Lala pergi menemui Ibu nya. Ibu nya sudah tiada semenjak hari kelulusan SMA nya.

___


 Heaven Graveyard 

Sebuah pekarangan pemakaman yang tak jauh dari kos-kos an yang ia tempati sekarang.

Gadis itu tampak mencari sebuah nisan yang bertuliskan nama Ibu nya. Matanya memicing, masih mencari nisan tersebut.

'Narala Atarine' , Matanya melihat nama tersebut di salah satu batu nisan yang terlihat kusam karena tak ada yang membersihkan nya.

Ah akhirnya ketemu, makam Ibu.

Dirinya terduduk di atas tanah, melihat sebuah makam yang sekitar nya dikelilingi batu putih. Ya, itu makam sang Ibu.

Gadis itu tersenyum pilu sembari menatap sebuah batu nisan bertuliskan nama sang Ibu.

"Sore Ibu, Lala disini mau ngasih tahu sesuatu. Lala berhasil bu, Lala berhasil masuk ke Universitas yang Ibu inginkan." suaranya mulai bergetar tatkala dia mulai berbicara pada makam Ibu nya.

Kumohon bangun lah Ibu

Hati nya berdenyut sakit tatkala mengingat hari pemakaman Ibu nya.

Ia pun beranjak sembari mengusap matanya yang bergelinang air mata nya. Meyakinkan diri nya sendiri bahwa semua akan baik baik saja.

Semangat Lala, lo kuat. Lo pasti mampu buat ngejalanin kehidupan lo yang baru. Tanpa orang orang yang selalu memaksa lo untuk melakukan hal yang engga lo sukai.

Lala bertekad, bahwa ia akan menjalani kehidupan kampusnya dengan baik dan menikmati nya tanpa harus buru-buru mengejar prestasi seperti di masa SMA nya.


flashback

BUGH

BUGH

Suara pukulan menggema diruangan tersebut. Seorang gadis dan pria tua tampak membicarakan sesuatu.

"NILAI MACAM APA INI ASYA?! KAMU INGIN MEMPERMALUKAN AYAH?!" Pria tua tersebut meremat kertas rapot milik anaknya.

Lala terdiam merasa sakit di sekujur tubuhnya. Ya, seperti ini perlakuan Ayah nya sendiri disaat ia mendapatkan nilai yang kurang memuaskan.

"JAWAB SAYA ASYA!" Pria tua tersebut mencengkram rambut putri semata wayang nya itu.

"AHH- HENTIKAN AYAH, AKU MOHON." Lala meringis pelan saat rambutnya di cengkram seperti itu.

"Dasar anak sialan, membuat orang tua bangga saja kamu tidak bisa melakukan nya Asya." Pria tua tersebut menekan kan sesuatu pada Lala.

Hati gadis itu serasa di tusuk beribu-ribu jarum tajam yang terus menghujani hatinya, ia memejamkan kedua matanya. Merasakan sakit di sekujur tubuhnya, maupun mental nya yang sudah berkali kali hancur atas perlakuan Ayah nya.

Hanya karena dia tidak mendapatkan nilai sempurna di mata pelajaran tertentu, ia diperlakukan seperti itu oleh Ayahnya sendiri.


flashback end.

Kehidupan baru, sebagai mahasiswi berjalan dengan baik, dan semakin baik saat dia bertemu Kakak Tingkat di kampusnya, Arion Hamasaki.

So, who is Arion?

LARIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang