[02] Your Somewhat Place

126K 2.3K 23
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reyna keluar dari ruangan Direktur Utama dengan napas lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reyna keluar dari ruangan Direktur Utama dengan napas lega. Untungnya Pram tidak terlalu mempermasalahkan hal itu. Ia tidak kena teguran atau semacamnya. Bahkan Pram juga sudah menindaklanjuti hal ini dan tidak akan menyalahkan Reyna atas kasus kecil ini. As expected. Pram selalu bisa diandalkan. Cowok itu selalu membuat Reyna kagum dari awal Reyna dipindahkan dari kantor kecil ke kantor sepuluh lantai ini. Entah karena mereka memang dekat atau karena Reyna memegang rahasia cowok itu. 

"Reyn. Ada titipan dari orang."

Vanya menyodorkan seplastik makanan dan minuman kepadanya.

"Siapa? Sella?"

"Bukan sih kayaknya. Anak intern yang ngasih. Tapi gue yakin kayaknya dia juga disuruh,"

Setelah mengucapkan terimakasih, Reyna menerima makanan itu dengan ragu. Ia lalu menuju pantry dan membukanya. Sop tulang dan nasi. Ini makanan kesukaannya kalau cuaca sedang mendung. Artinya yang mengirimkan ini sudah pasti orang yang cukup kenal dekat dengannya. Yang cukup dekat dan tau kebiasaan Reyna di kantor ini hanya Sella, Melfin, Darren, Vanya, dan Pram. Ada satu orang lagi, tapi Reyna yakin bukan dia.

Awalnya ia ingin membuang makanan itu setelah menerima pesan dari Sella, Melfin, dan Pram bahwa bukan mereka yang membelikan. Tapi setelah menimang perutnya yang masih lapar dan ia tidak bisa menolak godaan ini, akhirnya Reyna memutuskan untuk menghabiskannya.

***

Tepat pukul empat sore, saat para karyawan sudah bersiap untuk pulang, Reyna memilih bengong bersama ipad. Ia menunggu hingga lantai ini kosong.

"Mau bareng gue?" tanya Melfin. Tersenyum mesum. Meskipun jarak apartemen Reyna dan kantor cukup dekat, tapi tentu kesempatan sekecil ini bisa dimanfaatkan Melfin untuk melakukan pendekatan.

Melihat dari keseharian dan file berharga itu, tentu Reyna bukan cewek polos. Jika Darren yang terkenal bajingan bisa mendapatkan cewek itu dan tidur dengannya, kenapa tidak dengan Melfin? Ia juga ingin menikmati bibir ranum itu, meremas dan menikmati dada yang terlihat bulat bahkan dibalut kemeja longgar, lalu mengeksplorasi tubuh Reyna dan membuat cewek itu meneriakkan namanya dalam desahan.

A FIRST PERFECT [21+] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang