Part 03:
Claude berjalan mengikuti, tidak berharap bahwa dia benar-benar dibawa ke sebuah mansion mewah.
Dia melihat ketika si rambut merah dengan santainya masuk melalui pintu depan dimana para penjaga yang berjaga menjadi sedikit gugup ketika melihat si pembuat onar datang.
Tanpa basa-basi Claude juga mengikuti masuk, mengabaikan suara bisik-bisik yang didengarnya dari para pelayan.
'Dia benar-benar anak tuan. ' Claude mengalihkan pandangannya ke arah Cale yang mengenakan kemeja hitam dan jas yang berhias emas, membuatnya terlihat sangat elegan andai saja tidak ada ekspresi kelelahan dan rambut merah darah yang berantakan pada dirinya,, meskipun itu tidak mengurangi rasa kecantikan pada si rambut merah.
"Hei nak. Bukankah kau seharusnya tidak membawa orang asing ke dalam rumah mu? "
"Ahjussi sudah menyelamatkanku, aku hanya ingin balas budi. "
"Hoo... "
Claude benar-benar tidak tahu bangsawan sekarang sudah mengerti tentang balas budi.
Claude mengikuti Cale yang mengarahkannya ke sebuah ruangan.
Pintu ruangan dibuka dan menampilkan gambaran sederhana sebuah kamar yang dipenuhi dengan banyak buku.
"... Ini adalah kamar ibuku. "
'Kenapa dia membawaku ke kamar ibunya? Apakah ibunya sedang keluar dan kamar itu tidak digunakan lagi? '
"... Ibuku sudah lama meninggal. "
"Kau tahu apa yang kupikirkan? "
".. Tidak juga, aku hanya merasa itu yang kau pikirkan. "
"Hm."
Mereka berdua berdiri di depan pintu kamar sebelum si rambut merah masuk, diikuti dengan si kaisar.
"Nak, aku punya kehormatan untuk tidak tinggal dikamar seorang wanita. "
"Tidak apa-apa, barang-barang ibuku sudah diambil setelah dia meninggal. Dan kamar ini lebih sering dibersihkan daripada kamar tamu. Kami jarang menerima tamu. "
Cale menatap dengan canggung ke arah pria di belakangnya.
'Apakah dia tidak menyukainya? Ini adalah kamar yang berarti bagiku... Dan ini juga dekat dengan kamarku. '
"Besok, aku akan menyuruh pelayan untuk membersihkan kamar tamu. "
"Hm.. "
'Jadi dia benar-benar tidak menyukainya.. ' wajah Cale seketika menjadi muram, tidak mengharapkan jawaban itu keluar dari mulut sang kaisar.
"Ahjussi silahkan memberihkan diri, aku akan ke dapur dan meminta disiapkan makanan. "
"Hm.. "
Si rambut merah segera berjalan keluar ruangan meninggalkan Claude sendiri.
Dengan itu, si rambut merah segera beregas ke arah dapur dan meminta si koki untuk membuatkan tamunya sesuatu untuk dimakan.
"Beacrox, siapkan makanan untuk tamu'ku dan aku.. Aku lapar. " Cale menatap koki pucat berambut coklat tua dihadapannya.
Meskipun koki menakutkan bernama beacrox molan itu tidak menjawab, tetapi cale tahu lebih baik bahwa koki kejam itu akan tetap menyiapkan makanan sesuai perintah.
Karena itu Cale tidak terlalu bermasalah untuk segera meninggalkan dapur dengan perasaan ringan.
"Ah, tolong siapkan yang banyak dan suruh hans untuk membawakannya ke kamar ibuku. " Cale mengucapkan itu sebelum pergi tanpa berpamitan. Dia tidak sabar bertemu dengan penyelamat hidupnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Twisted Destiny
FanfictionSang Kaisar kejam Claude De Alger Obelia mendapatkan dirinya terlempar ke dunia asing tepat setelah dia mengeksekusi mati putrinya, Athanasia De Alger Obelia, yang saat itu tengah menginjak usia 18 tahun atas tuduhan meracuni sang putri Mahkota, Jen...