Part 04:
Waktu berlalu dengan cepat, tanpa disadari..2 hari dapat berlalu tanpa masalah, apabila mengabaikan fakta bahwa Claude sedang harus menderita seharian penuh diatas kasurnya karena sihir hitam, Cale yang berasa bertanggung jawab karena Claude adalah tamunya,, dia berusaha memanggil banyak penyihir, sebelum akhirnya Claude menyerah dan tertidur ( pingsan) setelah meminum ramuan penyembuh.. ( Ramuan penyembuh sama sekali tidak berguna, seperti hidup Author)
Hari ini, pagi yang cerah menyambut sesosok pria berambut pirang yang kini tengah berada dalam dilema.
Dia merasa ingin melarikan diri menjauh dari penyebab sakit kepala ini
Belum lagi dengan rasa menyesal yang terus menggerogoti tubuh seperti rayap-rayap menjijikan
Namun, nasi sudah menjadi bubur dan tidak ada roti untuk mengembalikannya seperti semula,, jadi sang kaisar pirang sudah bertekad untuk benar-benar bersekutu dengan si rubah merah licik demi dapat pulang ke tempat yang biasa dia sebut sebagai 'rumah', tanpa mengetahui bahwa dunia asing ini akan menjadi rumah terindah yang bisa ia miliki.
Tok... Tok... Tok!
Ketukan pintu membangunkan Claude dalam pikirannya, dengan nyawa yang masih setengah terkumpul, dia bangun dari tempat tidurnya dan membukakan pintu,, mengira bahwa yang mengetuk adalah remaja berambut merah yang dia temui kemarin malam.
Tetapi, bukannya mendapatkan wajah menyebalkan si rambut merah, yang ia lihat sekarang adalah wajah pria tua drngan senyum ganas berdiri di hadapannya seperti seorang pelayan yang profesional
"Tuan muda Cale memerintahkan pria tua ini untuk membantu anda yang merupakan seorang tamu, tuan. " kepala pelayan itu berkata dengan lembut, membuatnya terlihat seperti pria tua yang baik hati dan ramah
Hanya saja Claude De Alger Obelia bukanlah seseorang yang mudah tertipu, dia tahu betul bahwa pria tua yang terlihat baik ini sebenarnya adalah seorang penbunuh profesional yang dengan beberapa alasan tertentu datang dan menyamar
Aura pembunuh di hadapannya terlihat jelas di mata sang kaisar yang pernah mengalami perang sebelumnya
Sial, dewa sepertinya benar-benar membencinya
Pertama dia terlempar ke dunia asing dimana perang akan segera terjadi, bertemu remaja emo yang membantai organisasi rahasia yang entah bagaimana sepertinya terlibat dengan perang itu, ditambah dengan adanya si rambut merah yang mengaku bahwa kejadian serupa pernah terjadi kepada orang lain, dan sekarang apa? Seorang penbunuh? Apakah para dewa mempermainkannya?
Belum lagi sakit kepala yang datang dan pergi karena sihir hitam dalan tubuhnya, sepertinya penyucian itu tidak begitu sesederhana yang ia pikirkan
"Haah... " dengan mengucapkan kata-kata mutiara dalam pikirannya, Claude mundur beberapa langkah dan membiarkan pelayan tua itu memasuki kamar.
Sementara pelayan itu melakukan tugasnya, Claude tanpa basa-basi lagi segera pergi berjalan ke arah kamar mandi untuk bersiap-siap bertemu dengan si penyebab sakit kepala yang semakin parah
"Ah, ngomong-ngomong tuan, hari ini kamar tamu akan dibersihkan jadi anda dapat pindah sesegera mungkin. "
Kerutan terlihat di wajah sang kaisar, apakah pria tua ini baru saja mengusirnya? sepertinya dia harus melakukan percakapan kecil dengan si rambut merah mengenai masalah ini
Dengan anggukan singkat, Claude memasuki kamar mandi dan tidak melihat bagimana tatapan pelayan tua itu berubah menjadi sedingin es.
:
:Cale Henituse, putra tertua Count Henituse, Seorang sampah berambut merah, kini tengah menikmati sarapannya dengan seorang pria berambut emas dan bermata biru permata..
KAMU SEDANG MEMBACA
Twisted Destiny
FanfictionSang Kaisar kejam Claude De Alger Obelia mendapatkan dirinya terlempar ke dunia asing tepat setelah dia mengeksekusi mati putrinya, Athanasia De Alger Obelia, yang saat itu tengah menginjak usia 18 tahun atas tuduhan meracuni sang putri Mahkota, Jen...