Rabu, H-2 sebelum acara Reuni.
Pukul lima lewat tiga puluh menit Jongin telah tiba di basement gedung kantornya, sore ini Jongin sengaja pulang tepat waktu karena dirinya harus membeli kebutuhan rumah bersama Taeoh.
Perjalanan menuju rumah orang tuanya cukup padat dikarenakan Jongin keluar kantor pada rush hour.
Sesampainya di rumah orang tuanya Taeoh telah siap menunggu Daddynya menjemput.
"Bye, Taeoh ya. Jangan pergi jauh dari Daddy mu, mengerti?"
"Yes, Nenek."
"Ma, Jumat nanti aku ada acara menghadiri reuni tingkat SMA. Apa bisa aku titipkan Taeoh pada Mama dan Papa? Aku takut jika pulang terlalu larut."
Jongin memindahkan Taeoh dari gendongan Papanya ke gendongannya.
"Pa, apa Sabtu Papa ada acara?"
"Sabtu siang menghadiri acara pernikahan putra sulung keluarga Lee."
"Nak, bisakah kau jemput Taeoh sebelum jam makan siang? Mama rasa Mama tidak mungkin mengajak Taeoh besok karena anakmu pasti akan bosan."
"Aku akan jemput Taeoh sebelum makan siang, Ma. Maaf jika aku merepotkan."
"Nak, kau tidak pernah merepotkan. Mamamu hanya memintamu menjemput sebelum kami berangkat. Itu saja." Sambung sang Papa.
"Iya Ma, Pa. Maafkan aku."
Papa menepuk punggung anak semata wayangnya itu, "Jangan lupa bicara pada Taeoh jika kau akan menitipkannya pada kami."
"Baik Pa, Ma. Kalau begitu kami pamit, selamat istirahat Ma, Pa. Terima kasih untuk hari ini."
Kecupan di kening untuk Mama, juga pelukan hangat untuk Papa Jongin berikan.
Papa dan Mama Kim juga menciumi Taeoh dengan gemas.---
"Sayang, bagaimana jika lusa Taeoh menginap di rumah Kakek Nenek?"
"Memangnya kenapa? Apa Daddy akan pergi ke luar kota? Atau ke luar negeri?"
"Tidak, Sayang. Daddy ada urusan pekerjaan, Daddy takut jika urusan Daddy selesai terlalu larut. Daripada Daddy membawamu pulang saat kau sudah tertidur, lebih baik kau tidur di rumah Kakek dan Nenek untuk satu malam, Daddy akan menjemputmu kembali besok siang. Bagaimana?"
"Mau Daddy. Sudah lama aku tidak tidur di kamar Daddy. Tapi aku ingin buku gambar baru apakah boleh? Buku gambarku sudah habis."
"Apapun untuk anak Daddy. Nanti kita beli ya, terima kasih, Sayang."
"Yeay! Terima kasih, Daddy."
Jongin benar benar bersyukur anaknya bisa dekat dengan orang tuanya, karena di saat seperti ini Jongin benar benar butuh menitipkan Taeoh pada orang tuanya. Jongin juga beruntung memiliki anak baik dan pintar seperti Kim Taeoh, sejak kecil Taeoh selalu menjadi anak yang patuh atas semua ucapannya, sebenarnya tidak selalu, berontak dan marah juga sering Taeoh lakukan, apalagi ia masih balita tentu saja hal hal tersebut sangat wajar untuk anak seusianya, namun saat Jongin memberikan pengertian, Taeoh selalu dapat mengerti apa yang Daddynya ucapkan.
---
Sesampainya di pusat perbelanjaan, rak yang pertama Jongin hampiri adalah rak sayur dan rak daging. Awalnya, Jongin adalah seseorang yang lebih memilih memakan daging daripada sayur, dari kecil Mamanya sangat susah menyuruhnya makan sayur, namun saat bertemu Kyungsoo, semuanya berubah. Kejadian itu berawal saat Kyungsoo membawakannya bekal makan siang saat SMA, menu empat sehat lima sempurna, sebenarnya Kyungsoo tau jika kekasihnya itu akan menolak pemberiannya tapi dengan mengandalkan jurus 'mudah cemburu' yang dimiliki Jongin, Kyungsoo berhasil membuat Jongin memakan bekalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Valentine KAISOO SHORT STORY [ENDED]
FanfictionDulunya mereka adalah sepasang kekasih yang paling romantis semasa SMA, kemudian lost contact selama kurang lebih sepuluh tahun, Kim Jongin dan Doh Kyungsoo akhirnya bertemu kembali pada acara reuni sekolah.