Chapter 3

119 11 0
                                    

Warning!
Typo bertebaran, mengandung kata kasar dan konten dewasa. Bijaklah saat membaca, cerita ini hanya fiksi belaka dan tidak mungkin terjadi dikehidupan nyata.
Selamat membaca.


























Jaemin tidak pernah menyangka, hari seperti ini akan benar-benar tiba dalam hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin tidak pernah menyangka, hari seperti ini akan benar-benar tiba dalam hidupnya. Dulu, saat ia memutuskan untuk datang ke Love Dream, ia tidak pernah berpikir akan benar-benar melakukan ini. Jaemin kira, ia masih memiliki banyak waktu untuk mendekam di kamarnya.

Walaupun ruangan itu tidak terlalu besar, tetapi ia nyaman di sana. Ia memiliki semua yang ia butuhkan, tempat tidur yang sesuai dengan ukuran tubuhnya, lemari pakaian setinggi dadanya lengkap dengan pakaian yang sehari-hari ia kenakan, dan sebuah jendela yang langsung menghadap ke taman belakang gedung berlantai dua itu.

Jaemin menikmati hari-harinya di Love Dream, setidaknya ia tetap hidup di tempat itu. Berbeda dari tempat tinggal sebelumnya, setiap hari seakan ia akan segera mati. Namun sepertinya ia harus beranjak pergi, meninggalkan segala hal yang sudah biasa ia lakukan, beranjak pergi menuju kehidupan yang baru.

"Tidak perlu cemas, semua akan baik-baik saja. Tapi jangan terlalu berharap, setelah membaca catatanmu, mereka bisa saja membatalkan pilihan mereka itu."

Kalimat yang diucapkan Madam Kim padanya semalam, selalu terngiang di dalam kepalanya. Ia tak berharap untuk dipilih, malahan ia berharap bahwa orang itu akan membatalkan pilihannya. Jaemin masihlah anak yang berusia 17 tahun, ia belum legal. Setidaknya ia melakukan hubungan badan di usianya 20 tahun - dianggap sudah dewasa - itu yang ia harapkan. Tapi, Jaemin bisa apa? Ia di sini untuk hal yang seperti ini, ia tidak mempunyai hak untuk menolak ataupun membantah segala perintah yang diberikan padanya.

Apa calon pembelinya itu adalah orang yang baik? Apa orang itu akan langsung memaksanya melakukan sex, setelah ia resmi dibeli? Apa orang yang akan tidur dengannya, akan memperlakukannya dengan baik saat mereka melakukannya? Atau mungkin orang itu adalah tipe orang yang suka bermain kasar? Lalu apa yang akan terjadi padanya saat ia berhasil mengandung, dan memberikan keturunan kepada orang yang membelinya? Apa setelah itu terjadi, dirinya akan sepenuhnya dibuang? Apa bedanya ia dengan budak sex? Setelah puas dipakai, selanjutnya di buang?

Itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang berputar di dalam kepala Jaemin, bertahan semalaman hingga membuatnya tidak tidur sedetik pun. Ia juga cukup penasaran akan sosok yang membelinya, kira-kira apa alasan orang itu memilihnya?

"Kau cantik, Jaemin."

Suara pemuda yang berdiri di belakang Jaemin terdengar begitu lembut, jari-jari mungil pemuda itu bermain dengan indahnya di sekitar surai hitam milik Jaemin. Keduanya menatap sosok Jaemin yang terpantul dari kaca meja rias yang ada di kamar sang pemilik Love Dream. Pagi ini, Jaemin dibangunkan lebih awal dari sebelum-sebelumnya. Ia diberitahu bahwa orang yang ingin membelinya akan datang siang ini, dan ia haruslah bersiap untuk bertemu orang itu.

Our Heart ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang