PART 3

2 0 0
                                    

"EH, h-hai? Gue kenal lu? Zalen kenal tante ini?" Ucap Kia sambil ingin menggendong Zalen yang menatap Kia dengan tatapan mata yang sulit di artikan.

"Mama mau gendong Zalen?" Tanya nya.

"Iya lah, mau ngapain lagi kalo ga gendong Zalen hmm sini sayangkuuuu cinta kuuu," Ucap Kia dengan nada yang alay menurut nya, berbeda dengan Zalen yang salting sendiri di tempat.

"Gak mama baru sembuh!" Tolak nya mentah-mentah.

"Halah baru sembuh udah di ajak jalan-jalan giliran gendong sebentar ga di bolehin," Rajuk Kia meninggalkan Zalen, sedangkan Nasa Dan Zefran menyaksikan drama ibu dan anak dari awal hingga akhir.

"Jadi kita di kacangin?" Tanya Zefran pada Nasa.

"Mungkin, lanjut jalan-jalan nya yuk mas," Ucap Nasa dengan nada genit.

Ting..

Misi complate..
100 point + makanan bernama sate satu porsi.

Melihat hadiah di kotak pesan Kia mendengus kesal, tidak adakah yang menarik? Fungsinya ada sistem apa heh pikir nya sambil memencet gambar sate, lalu muncul lah sate dipangkuan Kia.

Saat sedang asik asiknya memakan sate, Kia di kejutkan dengan kedatangan Nasa dan Zefran yang menatap nya dengan pandangan menghina.

"Oh, h-hai lontong sama? Bapak ga cukup satu wanita." Sapa Kia sambil mengusap area bibir dan pipi nya siapa tau ada bumbu kacang nyempil di wajahnya.

"Lontong?" Beo Nasa dengan tatapan bingung.

"Oh itu buat cewe cewe yang kurang belaian itu loh, kalo lon*e terlalu kasar jadi lontong aja, btw kalian tau Zalen dimana?" Tanya Kia sambil menaruh kertas bungkus sate ke plastik dan bersiap-siap menunggu Zalen datang bersama dokter.

"Saya akan memberimu surat cerai secepat nya, dan hak asuh Zalen akan jatuh ditangan ku," Ucap Zefran sambil menatap Kia datar.

"Wtf! Ga bisa gitu dong dia anak gue!"

"Kau tidak pernah mengurus nya dengan benar," Sanggah Zefran cepat.

"Terserah intinya gue ga bakal tanda tangan in tuh surat penceraian sebelum lu kasih gue Zalen!"

"Dua perusahan untuk mu 30% harta ku untuk mu, lepaskan Zalen," Ucap Zefran penuh penekanan.

"Gue ga butuh harta lu sayang sekali." Ucap Kia sambil menatap Zalen yang berada di gendongan dokter yang akan memeriksa nya.

✳✳✳

"Sudah siap boys? Mari kita pulang, Atau mau jalan jalan dulu?" Tanya Kia yang sudah berada di dalam mobil bersama Zalen yang menatap nya sayu.

"Nggak mah, mau langsung pulang terus tidur hoamm Zalen ngantuk," Ucap nya sambil menutupi mulut nya saat menguap.

"Ululuu anak mama ngantuk sini-sini duduk di pangkuan mama nanti mama elus-elus," Tanpa menunggu persetujuan dari Zalen Kia memindahkan tubuh Zalen ke pangkuan nya.

"Pak nanti berhenti di minimarket terdekat ya," Ucap Kia sambil menatap kartu ATM yang berada di genggaman nya.

Dia menemukan kartu ATM itu di dalam tas nya saat dian membereskan baju dan barang-barang nya di rumah sakit. Kartu ATM yang berada di dalam buku diary yang terkunci, setelah lama mencari akhirat dia mengetahui kuncinya adalah salah satu hiasan dari gelang yang dia pakai.




Kia Love Story'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang