Bright terbangun dari tidurnya. Ia menggeliat pelan sebelum akhirnya menyadari bahwa kepala Win tengah bertumpu di lengannya. Hampir saja ia membuat roh itu terbangun.
Dengan pelan bahkan hingga menahan nafas, Bright menarik lengannya. Ia juga ingin tidur lebih lama, tapi masih ada yang harus ia lakukan.
"Kau terlalu banyak menangis" bisik Bright. Dengan ibu jarinya ia mengusap mata Win sebentar.
Semalam, setelah Win mengungkapkan semuanya mereka berpelukan dan menangis sepanjang malam. Semua yang terjadi pada malam itu telah sampai ke telinga Bright.
Banyak hal yang di renggut darinya tapi ternyata Tuhan tidak sekejam yang ia pikirkan. Win telah hadir dalam hidupnya membawa warna yang berbeda. Merubah segala pandangannya terhadap dunia.
👻👻👻
"Bright..." senyum Win mengembang begitu melihat lelaki itu duduk di sofa ruang tamu. "Tidak pergi bekerja?" tanyanya.
Bright menutup dan menaruh koran di atas meja. "Aku masih sakit..."
Win mendekat lalu memperhatikan setiap inci dari tubuh lelaki itu "Sepertinya Bright sudah baik-baik saja"
"Jauhkan wajahmu" telunjuk Bright mendorong kepala Win untuk menjauhinya. "Aku masih pasien"
"Benarkah?" kata Win enteng.
"Benarkah?"Bright mendelik "Wahh...... reaksi macam apa itu?"
"Ya kalau masih sakit ya sakit. Kenapa harus marah?"
Belum lewat dua puluh empat jam sejak mereka saling menguatkan satu sama lain. Dan sekarang lihat apa yang terjadi...
"Yaa! Kau pikir karena siapa aku seperti ini?"
"Karena kecerobohan Bright" sahut Win santai sambil berjalan ke arah meja makan. Win menguap lebar dengan tangan yang mengusap-ngusap perutnya. Ia merasa lapar setelah menangis semalaman.
"Mana susu Win?"
"Tidak ada"
"Aau?"
"Tidak ada susu untukmu hari ini"
"Kenapa?"
"Masih bertanya?"
"Iya tapi kenapa?" Ia masih tidak tahu mengapa pagi ini susu kesukaannya tidak tersedia di atas meja. "Win lapar"
Tanpa memperdulikan roh itu, Bright kembali duduk dan membuka korannya "Sudah kubilang aku masih sakit"
"Lalu apa Bright sudah sarapan?"
"Tentu"
Win mendekat dengan marah "Kenapa Bright sudah dan Win belum?"
"Mana kutahu"
"Lalu siapa yang membuat sarapan? Tidak seorang pun disini"
"Aku membuatnya sendiri"
"Ouuh bukankah Bright sakit, lalu kenapa bisa membuat sarapan sedangkan susu untuk Win tidak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beside Me
FanfictionSuara imut dan manja mampu merobohkan dinding castle yang sunyi. 🙇♀️semoga suka ⚠️BrightWin