Cinta dibalik Cadar || part 02

11 1 0
                                    

ِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم


•Happy Reading•

"Omah! Opah!"

Anak kecil itu menghampiri Reni dan Reynald. Reni menangkap dan memeluk cucu perempuannya dengan erat.

"Aduh, kangen banget sama Ami."

Aminah membalas pelukan omahnya dengan tak kalah erat. "Ami juga kangen sama omah."

Akbar dan Lestari masuk ke dalam ruang makan. Menyalim tangan Reni dan Reynald.

"Hey, nak. Apa kabar?" Reynald bertanya.

Akbar tersenyum dengan masih merangkul pinggul sang istri, "alhamdulillah baik, pah. Papa sama mama gimana kabarnya?"

"Alhamdulillah, papa sama mama baik sehat semua." Reynald menjawab.

Akbar menoleh ke arah adeknya yang masih asik dengan roti selai coklat. Melepas rangkulannya dari pinggul sang istri, Akbar menghampiri Aldafi.

"Oi! Asik bener sarapannya, sampe orang dateng kagak disapa." Dengan menepuk pundak sang adeknya itu.

Aldafi menatap tajam Akbar yang menarik kursi disebelahnya dan duduk. "Berisik lu ah. Ganggu gue makan."

"Wow, santai ae bos. Sensi amat kek cewe pms."

Reni dan Reynald kembali duduk di kursi mereka dengan Aminah dan Lestari yang ikut duduk bersama. Lestari dan Aminah duduk bersebelahan.

"Serah lo dah, bang. Gimana kabar lo?" Aldafi bertanya setelah minum susu yang telah Reni buatkan untuk dirinya.

Akbar mengambil roti selai nanas yang ada di atas piring, lalu memakan satu gigit.

"Woi bambank! Itu punya gue!" Protes Aldafi melihat Akbar memakan roti selai nanas yang sedari tadi ia incar.

Tanpa mempedulikan, Akbar menghabis roti yang tadi ia ambil. "Yah habis, enak soalnya. Sayang kalo dianggurin, jadinya gue makan." Dengan tampang mutados (muka tanpa dosa).

"Sorry ya adikku tersayang, muah." Sambil memeluk Aldafi dengan jahil.

"Iuhhh, jijik gue. Ngapain lo meluk-meluk gue? Sana lo pergi jauh-jauh." Berusaha melepaskan pelukan dari sang kakaknya yang super jahil ini.

Dengan mengerat pelukan tanpa mau dilepaskan, "gak ah. Gue kan kangen ama lo, dut. Udah 2 bulan kagak ketemu kita."

Orang yang ada di sekitar mereka tertawa melihat kakak beradik ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA DIBALIK CADARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang