Wild

15. Revolve

WILD © 2019 REONBY

Drama | Polyamory | Mafia!AU

❢ N O R E N M I N ❢

.

Narasi Italik = Flashback

.

"RENJUN, ingin mendengar sebuah kisah?"

Sejujurnya, dibandingkan mendengarkan kisah yang entah apa itu, ia jelas lebih memilih Taeyong yang enyahkan presensi dari hadapannya. Peristiwa yang baru saja terjadi masih membawa ketakutan merayap pada ujung jari. Membayangkan dirinya mati tenggelam karena ulah si kembar sialan itu sungguh hal yang tak akan bisa Renjun toleransi, bahkan di dalam kuburnya sekalipun.

Namun tatapan Taeyong dan bagaimana pembawaan lembut lelaki itu membuat Renjun menghela napas berat, mengangguk, membiarkan Taeyong memulai kisah.

"Bertahun-tahun lalu, ada dua malaikat kembar yang terlahir dari kesepakatan di atas kertas, dari perjanjian untuk mempertahankan apa yang telah dimiliki," Taeyong memulai, Renjun menatap bagaimana lelaki itu mencoba mengais udara seolah itu hal tersulit untuk dilakukan. "Terlahir dari keluarga yang haus akan kesempurnaan dan kekuasaan membuat dua malaikat kecil ini harus diperlakukan berbeda dari anak seusianya. Tuntutan, tekanan, ajaran, kesakitan, harus mereka rasakan hingga waktu memberikan dampaknya. Dari malaikat kecil dengan tatapan polos dan senyum ceria, mereka berdua berubah menjadi manusia tanpa perasaan yang tak segan melakukan tindakan terlarang. Kekangan itu berubah menjadi senjata, yang di mana, tak hanya menghancurkan mereka sendiri, namun juga orang lain yang seharusnya tak terlibat."

Penggambaran Jeno dan Jaemin dengan kata malaikat sungguh tak akan pernah Renjun lakukan, itu seperti pendustaan penuh dosa. Namun ia hanya diam, membiarkan Taeyong menyelesaikan apa yang telah dimulai.

"Kau tentu tahu siapa yang kumaksud. Jeno dan Jaemin dulu tak seperti ini, semuanya berubah saat eksistensi seorang anak kecil menginvasi kediaman Jung. Yunho memiliki anak hasil dari perselingkuhannya, membawa anak itu ke rumah mereka dan membuat semuanya menjadi tak begitu terkendali." Taeyong tersenyum masam, informasi ini terlalu banyak. "Panggil saja Lami, gadis polos dan manis bagaikan kelinci yang tak pernah henti serigala intai. Entah bagaimana ceritanya, ada suatu kejadian yang membuat Lami merenggang nyawa akibat ulah Jeno dan Jaemin dari permainan gilanya—"

"Tunggu, apa?!" Renjun menyela, membiarkan keterkejutan mengambil alih. Punggungnya hampir menjauh dari bantal namun secara langsung ditahan. "Mereka pernah membunuh? Apa maksudnya dengan permainan gila? Sebenarnya apa yang sedang kau rencanakan dengan menceritakan semua ini padaku, hyung?"

Renjun mungkin saja tahu betapa bengal dan liarnya kedua saudara tirinya, namun membayangkan bagaimana mereka membunuh dan masih bisa berkeliaran tanpa sedikitpun nama tercoreng atau hukuman dari tindakan tercela itu sungguh membuat Renjun menggigil. Sebenarnya apa yang sedang terjadi pada hidupnya?

Taeyong mencoba tersenyum, dan apabila bisa dilakukan, mungkin ia sudah melayangkan tamparan. Senyum masam Taeyong tak membantu sama sekali, begitu pula kalimat yang terurai setelahnya. "Tak ada yang bisa mengendalikan mereka, Renjun. Bahkan Jung Yunho atau ibunya terdahulu pun tak bisa berbuat banyak di saat yang mereka lakukan hanya untuk segala kekayaan serta kekuasaan. Yunho tak peduli kedua anaknya yang bertingkah amoral selama itu masih berada di batas wajar yang ia tetapkan sendiri, di mana aku bahkan tak tahu batas itu berujung di mana. Dan sayangnya, Jeno dan Jaemin telah melewati batas yang lain tanpa ada yang peduli atau bahkan bisa menghentikan. Aku hanya takut peristiwa lalu terulang kembali."