BAB 3

638 466 80
                                    

🌷🌷🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

Setelah sampai di depan rumah Agatha, ia pun turun dari motor Skala.

“Thanks ya!” ucap Agatha.

“Ya, lain kali hati-hati,” jawab Skala.

“Heem. Gue nggak kepikiran sampe situ,” balas Agatha.

“Gue minta maaf,“ ujar Skala.

“Buat?” jawab Agatha bingung.

“Gue yang udah ngempesin ban dan nyemprot pilok di mobil lo,” terang Skala jujur.

“Oh, jadi lo pelakunya!” sahut Agatha ngegas lalu kembali berujar, “Nggak apa-apa deh.”

“Thanks ya!” ucap Skala sambil tersenyum.

Gila! Manis banget senyumnya kek gula jawa, kagum Agatha dalam hati.

Lalu sedetik kemudian ia menggeleng-gelengkan kepalanya.

Nggak-nggak apaan sih jelek begitu, ujarnya kembali dalam hati.

“Lo kenapa?” tanya Skala karena melihat Agatha geleng-geleng kepala.

“Oh, nggak apa-apa. Lo pulang aja,” ujar Agatha.

“Bener?” tanya Skala.

“Iya. Ya udah sana. Hush!” usir Agatha.

“Jadi gue diusir, nih? Ya udah,” ucap Skala.

“Eh, bukannya ngusir. Itu loh …,” ujar Agatha gugup.

Tiba-tiba Skala mengusap kepala Agatha dan berujar, “Iya, nggak apa-apa gue balik ya? Bye!” ucap Skala langsung pamit.

Lalu Skala pergi dari rumah Agatha.

Saat Skala sudah jauh Agatha baru berucap,
“Bye!”.

Sial! Ia dibuat baper oleh Skala.

“Arghh gila-gila nggak. Masa gue baper sih sama tuh cowok buto ijo?” kesal Agatha.

Kemudian Agatha memegang dadanya yang terasa aneh.

“Eh, jantung gue kenapa? Wah, bahaya nih! Harus ke dokter gue besok,” ucap Agatha dalam hati lalu masuk ke dalam rumah.

“Assalamu’alaikum!” ucap Agatha.

“Wa’alaikumsalam!” sahut Abang-abangnya Agatha bersamaan.

“Kok baru pulang?” tanya Bang Arsen.

“Kok lo kusut banget, sih?” tanya Alva.

“Dicegat preman pas pulang ,” jawab Agatha sambil menaiki tangga.

"KOK BISA!!"tanya kedua Abang nya itu dengan kompak,

“Ya bisalah. Udah ah, gue mau ke kamar. Bye!” ucap Agatha kemudian pergi meninggalkan Arsen dan Alva yang masih cengo dan khawatir.

MY BEST ENEMY (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang