Assalamualaikum, hallo semua Ratu senja kembali lagi :) maaf kalau part gaje. Lagi dan lagi Ratu bikin part dadakan, semoga kalian suka ya.
▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪
Bea tersenyum lega di depan para Awak Media, ia menundukan tubuhnya seraya melambai 'kan tangan menanda'kan klarifikasi sudah usai. Semua bukti sudah terpapang jelas membuat Xia sebagai pihak pelaku sudah tidak terlalu dipojokan, namun tidak menutup kemungkinan masih banyak yang tetap menyebut Xia sebagai pelakor padahal sudah sangat jelas Priska 'lah yang memulai berselingkuh terlebih dahulu. Bea tersenyum tipis saat melihat Priska yang seolah-olah sedang bermain petak umpet dengan berpakaian serba hitam berharap lolos dari kepungan Awak Media, jangan pernah bermain dengan mata elang milik Bea.
"Bu Priska?" tanya Bea sedikit keras yang sukses memancing beberapa kamera berpaling menyoroti Priska, "sedang apa berpakaian serba hitam?"
Cih, Bea kembali memain 'kan drama yang mungkin akan menjadi trending topik. Lengkungan di bibir Bea semakin jelas, rasanya benar-benar sangat menyenang 'kan melihat musuh tertangkap basah.
"Priska, apakah berita itu benar?"
"Apa benar kalau anda berselingkuh dengan Lion adik dari Brio?"
"Priska, kenapa anda malah memojokan Xia?"
"Tolong katakan 'lah sesuatu."
Priska tersenyum kaku, kedua kaki serta tanganya menjadi gemetar. Baru beberapa hari lalu ia merasa senang namanya kembali melambunh dan membuatnya diundang diberbagai setasiun tv, lantas sekarang ia harus menerima namanya kembali buruk? Ini benar-benar tidak adil!
"Maaf."
Hanya kata itu yang mampu diucap 'kan Priska, wanita itu kembali menunduk dan mencari celah untuk keluar dari kepungan kamera. Priska sudah terlanjur malu, untuk kedua kalinya ia terlibat sekandal yang sukses mencoreng nama baiknya. Dari sudut matanya ia menatap Bea yang sudah pergi dengan beberapa kamera yang masih senantiasa membuntutinya.
"Bu Bea, hari ini apa perlu diadakan rapat yang kemaren sempat tertunda?" tanya Piow selaku sekertaris.
Bea menggelang acuh. "Malas, hari ini saya mau ke bukit cinta,"ujar Bea.
"Bu Bea ingin menemui Pak Bagas?" Langkah Bea menjadi berhenti. "Saya mendapat informasi kalau hari ini Pak Bagas akan ada acara di bukit cinta, desas-desus Pak Bagas akan bertunangan."
Deg!
Baru kemarin Bagas datang dengan menawar 'kan ikatan lalu dengan sangat epik Bea mendengar Bagas akan terikat bukan dengan ia, ada perasaan tidak terima dan lega secara bersamaan. Mungkin ini menanda 'kan Bagas memang tidak baik untuk Bea.
"Dengan siapa?" suara Bea tercekat.
"Saya kurang tau,Bu. Tapi, katanya dengan pengusaha. Bu Bea baik-baik saja?" tanya Piow khawatir saat melihat Bea tidak beraksi lebih.
Bea mangangguk. "Saya baik-baik saja, lagi pula dia bukan siapa-siapa saya."
"Terkadang mulut dan hati selalu tidak berjalan seirama ya, Bu. Saya yakin Bu Bea masih ada sedikit perasaa kepada Pak Bagas, saya juga cukup terkejut mendengar berita ini."
Bea manatap tajam Piow yang dengan tanpa dosa mengata 'kan sefrontal itu, bertahun-tahun bekerja dengan Bea, Piow tidak pernah sekali pun ikut campur dalam masalahnya. Lantas sekarang?
"Maaf, buka saya bermaksud ikut campur. Melihat Pak Bagas yang mengejar Bu Bea selama 8 tahun dan nyaris menikah membuat perasaan saya sebagai wanita juga ikut marah, dengan seenak jidat Pak Bagas mengajak kembali Bu Bea setalah luka yang dia kasih dan sekarang lagi dan lagi Pak Bagas justru memain 'kan hati Bu Bea."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Perfect Women
Ngẫu nhiênSeperti Bumi, Neptunus dan Pluto itu lah yang dialami Bealine, gadis dengan sejuta pesona yang mampu membuat lelaki tunduk dengan satu senyuman simpul. Kaya, cantik, serta populer siapa yang tidak cemburu dengan Bea? Lahir dari keluarga Marvelues me...