Mr. Costeau adalah seorang ahli oceanografer dan seorang ahli selam asal Prancis. Orang tua berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai samudra seantero dunia dan membuat film dokumentasi tentang keindahan bawah laut.
Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba Costeau menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya karena tidak bercampur atau tidak melebur dengan air laut yang asin di sekelilingnya. Sehingga seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan.
Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim dan menceritakan fenomena ganjil itu kepadanya. Profesor tersebut lalu teringat ayat al-Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez.
Ayat itu berbunyi, “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.”
Kemudian dibacakan surat al-Furqan ayat 53, “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.”
Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat al-Quran itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al-Qur’an ini mustahil disusun oleh Nabi Muhammad SAW yang hidup di abad ketujuh, suatu zaman ketika belum ada peralatan menyelam yang canggih untuk mencapai lokasi yang jauh terpencil di kedalaman samudera.
content://com.sec.android.app.sbrowser/readinglist/0205204021.mhtml
(http://www.arabnews.com/news/46444)
YOU ARE READING
PENELITI YANG YANG MASUK ISLAM KARENA PENELITIANNYA
SpiritualPara peneliti ini masuk Islam setelah melakukan riset ilmiah.