Maurice Bucaille dikenal sebagai ilmuwan yang meneliti jasad Fir'aun. Ia merupakan ahli bedah asal Prancis yang lahir pada 19 Juli 1920.
Maurice Bucaille kemudian menjadi pemimpin ahli bedah sekaligus penanggung jawab utama dalam penelitian tentang mumi. Hasil penelitian menemukan hal yang mengejutkan bahwa sisa-sisa garam yang melekat pada tubuh mumi adalah petunjuk bahwa Firaun meninggal karena tenggelam.
Jasadnya yang baru dikeluarkan dari laut kemudian segera dibalsem untuk diawetkan. Namun hal ini tetap mengganjal logika sang profesor. Bagaimana jasad mumi yang sudah tenggelam lama di dalam laut ini masih lebih baik kondisinya dibanding mumi-mumi lainnya?.
Hal tersebut mulai sesuai dengan penggambaran kematian Firaun di Alquran bahwa dia mati karena ditelan ombak. Bucaille kemudian merilis laporannya yang berjudul "Les momies des Pharaons et la midecine" (Mumi Firaun; Sebuah Penelitian Medis Modern).
Ia lalu mendengar bahwa Alquran sebenarnya telah mengisahkan cerita tenggelamnya Firaun. Kabarnya, setelah mencari riwayat di berbagai kitab termasuk Taurat dan Injil, Bucaille beralih ke Islam.
Ia menemui sejumlah ilmuwan autopsi Muslim dan diberitahu mengenai salah satu ayat Alquran. "Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami," bunyi Surah Yunus Ayat 92.
Ayat tersebut telah menyentuh hati Bucaille hingga ia menjadi seorang mualaf.
YOU ARE READING
PENELITI YANG YANG MASUK ISLAM KARENA PENELITIANNYA
SpiritualePara peneliti ini masuk Islam setelah melakukan riset ilmiah.