Hidayah bisa datang kepada siapa saja baik yang laki- laki ataupun prempuan. Baik dokter , profesor pengacara, ataupun orang biasa. Setidaknya ini lah yang dialami oleh gery miller seorang ilmuan matematika.
Gary miller di besarkan di Kanada. Sekolah - sekolah keagamaan adalah tempat nya menimba ilmu selain mendapat ilmu pengetauan, di sana juga mendapat keimanan.
Dia kemudian belajar teologi di Universitas Wheeling Jesuit, Amerika Serikat. Berkat kecerdasan dan bakatnya, dia menjadi pendukung penyebaran agamanya yang aktif dalam berbagai kesempatan.Dia menyebarkan keyakinannya kepada khalayak ramai.
Kemudian, ia mendapat gelar doktor dalam bidang matematika dari Universitas Toronto. Pemikiran ilmiah Miller kerap berbenturan dengan ajaran agama yang dianut.Ia kerap pindah - pindah agama.Dia juga berpidah-pindah rumah ibadahnya selama sembilan tahun karena tidak karena tidak mendapat jawaban dari pemuka agama soal ketuhananya.
Pertanyaan dan penjelasan Miller kerap membuat pusing pemuka agama.Para pemuka agama tidak dapat memberikan jawaban memuaskan. Ketidakpuasan yang muncul karena jawaban itu tidak didiamkan.
Ia mencoba mencari cara lain untuk mengghilangkan ketidak penasarannya. Ia mecoba menhujani pemuka agama dengan pertanyaan mengenai ketuhanan. Ia mencoba membaca buku islam karangan orintalis.
Ketika miller membaca buku itu,miler tetap menanamkan sikap kritis. Dia tetap mempertanyakan kesimpulan-kesimpulan orientalis yang kerap memojokkan ajaran Islam dan Nabi Muhammad. Bagaimana mungkin seorang nabi yang ajarannya kini mendunia disebut tidak waras. Apakah mungkin sosok utusan Sang Pencipta yang membawa dan menyebarkan risalah Ilahiyah hidup dengan abnormal. Kesimpulan-kesimpulan semacam itu sama sekali tidak masuk akal. Dia mengabaikannya.
Miller menginginkan kebenaran. Jika Muhammad adalah orang yang baik dan cerdas, mengapa dia harus berbohong untuk mengklaim kenabiannya. Atau, jika Rasul gila sehingga tidak sadar dengan tindakannya, bagaimana mungkin dia memahami wahyu Ilahi.
Jawaban tentang semua kegelisahan Miller ternyata ada dalam Alquran surah az-Zariyat ayat 52-53. Bunyinya adalah,
Tidak seorang rasul pun yang datang kepada orang-orang sebelum mereka, melainkan mereka mengatakan, 'Ia adalah seorang tukang sihir atau orang gila.' Apakah mereka saling berpesan tentang apa yang dikatakan itu. Sebenarnya mereka adalah kaum yang melampaui batas."
Sindiran Allah dalam firman itu menyadarkannya bahwa tudingan orientalis bukan hal baru. Mereka hanya mengulang apa yang dilakukan masyarakat dahulu yang menolak risalah Islam. Alquran jelas menerangkan Rasulullah tidak berdusta.
Kemudian, pandangannya kembali terbuka ketika membaca kisah anak Rasul Ibrahim yang meninggal dunia. Ibrahim meninggal bersamaan dengan gerhana matahari yang terjadi. Seorang sahabat Nabi pernah berkata, matahari hilang karena anak Rasulullah telah wafat. Rasulullah pun membantah perkataan sahabat,
Matahari dan bulan tidak mengalami gerhana karena kematian atau hilangnya nyawa seseorang." Jawaban itu adalah bukti yang jelas bahwa Nabi Muhammad bukan pembohong ataupun orang gila.
Inspirasi dari kalam Ilahi itu menghadirkan kepuasan tersendiri. Miller kemudian makin semangat mendalami Islam. Pada tahun 1977 dia memutuskan untuk membaca Alquran. Dia juga mencari tahu apa yang benar dan salah di dalamnya. Dalam tiga hari dia membaca ayat-ayat Ilahi. Setelah selesai, dia berkata kepada diri sendiri, "Inilah keyakinan yang telah saya katakan dan percaya selama 15 tahun terakhir ini."
Pada mulanya dia meyakini, Alquran merupakan otobiografi yang membahas kehidupan Nabi Muhammad, keluarga, dan lingkungannya.
Namun, ia terkejut menemukan hal yang tak terduga. Ternyata Alquran hanya menyebutkan nama Rasulullah sebanyak lima kali. Sementara, Alquran menyebutkan nama Nabi Isa sebanyak 25 kali. Adapun nabi Musa disebutkan lebih dari seratus kali.
Dia makin tercengang ketika menemukan surah Maryam. Sebaliknya, dia tidak menemukan satu surah pun dengan nama Khadijah, Aisyah, atau Fatimah. Dia juga tidak menemukan cerita yang berhubungan dengan perasaan pribadi Rasulullah.
Selain itu, tak ada ayat Alquran yang menceritakan euforia kemenangan Perang Badar atau penderitaan setelah Perang Uhud. Miller menemukan tidak ada satu kata pun yang disebutkan dalam Alquran tentang kesedihan yang menimpa Rasulullah. Karena kitab ini berasal dari Allah, bukan Muhammad.
Pada saat pertama kali mengetahui Alquran, dia sempat berpikir bahwa konten di dalamnya adalah pengetahuan kuno yang dibuat oleh pria gurun pasir ribuan tahun lalu. Setelah membaca ayat-ayat di dalamnya, dia menyadari prediksi itu tidak tepat.
Dua ratus tahun lalu, ilmuwan Belanda Antony Leeuwenhoek telah menemukan bahwa 80 persen tubuh manusia terdiri atas air. Dia tidak tahu bahwa Alquran telah lebih dahulu menyebutkannya. Allah mengatakan hal itu dalam surah al-Anbiya ayat 30 dan Fussilat ayat 11.
Hal yang sama terjadi di tahun 2011 ketika Saul Perlmutter, Adam Riess, dan Brian Schmidt telah memenangkan Nobel fisika. Penghargaan yang mereka terima adalah untuk menemukan fenomena percepatan ekspansi alam semesta. Sekali lagi, fakta ilmiah ini sudah ada di dalam Alquran dalam surah az-Zariyat ayat 47.
Alquran juga telah berbicara tentang tahap-tahap embrio. Surah al-Hajj ayat 5 menarik perhatian Profesor Keith Moore, rekan sejawat Miller di Universitas Toronto. Moore adalah profesor embriologi dan penulis buku terkenal, The Developing Human. Buku ini merupakan referensi mahasiswa fakultas kedokteran dunia.
Namun, dunia telah bangkit saat Keith Moore mengeluarkan buku tentang embriologi klinis. Di dalamnya, dia menulis tentang diutamakannya Alquran dalam menyebutkan fakta perkembangan embrio.
Miller kagum dengan kesepakatan penulis Barat bahwa Alquran tidak dapat ditulis oleh Rasulullah. Karena ini adalah buku pengetahuan berisikan topik yang menakjubkan. Kesimpulan tersebut menunjukkan dengan arif bahwa Alquran adalah wahyu Ilahi.
Klaim yang paling mudah adalah bahwa beberapa komite anonim membantu Rasul mengerjakannya. Namun, ada yang bilang, setan membantunya mengarangnya. Ini adalah kesimpulan yang penuh fitnah. Miller memikirkan secara mendalam tentang klaim terakhir dan menganggapnya sebagai semacam pelarian dan kegagalan
untuk menghadapi kebenaran.Jika Alquran diilhami setan, mengapa iblis mengisi bukunya dalam penghinaan terhadap setan. Makhluk pengganggu manusia itu selalu mengajak manusia untuk mengingkari perintah Allah sehingga mereka akan masuk ke dalam neraka penuh siksa.
Banyak buku tidak dapat menyuguhkan penjelasan yang dapat diterima tentang keajaiban Quran. Berbagai kesimpulan buruk tentang Islam selalu dilontarkan dalam berbagai media. Namun, itu semua justru menjadi pemicu orang untuk lebih mendalami hakikat Islam.
Gary Miller memeluk Islam pada tahun 1978. Dia memilih nama mualaf Abdul Wahid Omar. Dia mengundurkan diri dari pekerjaannya di departemen matematika dan lebih memilih mengabdi untuk berdakwah di Kanada. Buku yang ditulisnya menarik perhatian banyak orang berjudul The Stunning Quran. MasyAllah hidayah Allah bisa datang kepada siapapun.
Sumber.( M. Republika.com)
YOU ARE READING
PENELITI YANG YANG MASUK ISLAM KARENA PENELITIANNYA
SpiritualPara peneliti ini masuk Islam setelah melakukan riset ilmiah.