Tuhan itu maha adil, semua orang tahu ini. Buktinya saja setiap manusia diberikan kekurangan dan kelebihannya masing-masing, sebagai contoh kecil adalah keluarga Airlengga.
Dimana kakak beradik yang selalu melengkapi jika yang satu mudah emosi maka...
Sebelum ke chapter pertama, ada baiknya kita mengenal para tokoh dalam cerita. Ini adalah para tokoh utamanya :
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Feber Sean Airlangga
Seperti namanya yang terdengar songong dan tengil, perawakannya memang demikian. Ia kakak tertua dari empat bersaudara, wajahnya sangar nan dingin namun baik hati dan penyayang (hanya untuk intan).
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Azka Vandanu Airlangga
Panggilannya Azka si paling jenius di antara tiga saudara lainnya, setiap weekend kerajaannya baca buku fisika. Dia itu kakak kedua, si paling ramah dan bersahabat diantara dua saudara cowoknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kaka Adrian Airlangga
Pendiam dan dijuluki ice prince lantaran berwajah tampan bak pangeran yang memiliki aura dingin bak kutub Utara, si kakak ketiga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Intan Dian Airlangga
Si bungsu paling cantik setelah bunda, cerewet tapi kesayangannya kakak-kakaknya. Fangirl NCT, tiada hari tanpa bucin 23 bujang. Hobinya bikin Sean ngamok, paling jail soal Azka dan si matahari Kaka.
• • • • • •
Pagi itu rumah besar di blok paling elit di kota Jakarta mendadak rusuh lantaran sibungsu dengan lantangnya meneriaki nama bias-nya sambil sesekali melompat-lompat di atas kasur queen size-nya. Tangannya heboh mengayun lightstick ke kana dan ke kiri, suaranya bahkan kian naik ketika wajah sang idol di sorot dengan begitu epiknya.
"Oh my God!" Hebohnya.
"Ahh eotteohge" lagi lagi sibungsu berseru heboh.
"neomu jalsaeng-gyeoss-eo" masih dengan orang yang sama bahkan kini sudah mulai menggigil gulingnya.
"Aaaa Mark! neomu jalsaeng-gyeoss-eo" soraknya begitu keras.
Ditempat lain, tiga pemuda tengah menikmati sarapan paginya dengan tenang walau harus dengan penyumbatan telinga yang terpasang. Pekikan sibungsu masih dapat terdengar cukup jelas dan menggema keseluruh penjuru rumah.
"Sebaiknya kita pasang peredam suara" buka sang sulung.
