Hari demi hari berlalu dengan cepat. Apakah kemarin hanya ilusiku melihat dia? Sebab aku belum menemukannya dari kemarin. Apakah dia hanya imajinasiku yang aku buat karena Lelah? Apakah dia mimpiku semalam? Entahlah. Aku menopang mukaku memikirkan kemana dirinya, aku harus mengetahui namanya dan aku merindukan senyumannya.
Waktu istirahat tiba. Aku sudah Lelah mencarinya di kantin sekolah yang luasnya kurang dari tiga kelas sekolah, jadi kuputuskan untuk memakan bekalku di kelas sambil membaca buku. Belum ada lima menit, hawa panas ruangan kelasku membuatku memutuskan untuk makan di depan kelas bersama teman-temanku. Aku tengah sibuk mengunyah sambil menanggapi cerita temanku, karena sudah terlalu bosan aku menengokan kepalaku kearah jalan menuju masjid yang kebetulan berada di samping kelasku.
Aku menemukannya. Dia tengah berjalan menuju masjid bersama teman-temannya, lalu melepas kedua sepatunya itu dan menoleh kearahku yang sedang memperhatikannya. Dengan muka yang datar ia masuk kedalam masjid menyusul teman-temanya yang sudah terlebih dahulu masuk.
Ternyata ia bukan imajinasi, dan ternyata ia bukan mimpi. Aku bertanya kepada temanku apakah dia mengenalnya atau teman temannya "Ooh, yang tadi itu mereka kelas IPA satu" aku mengernyitkan alisku, dia berada di kelas IPA 1 yang berarti dia adalah siswa kelas unggulan. aku semakin penasaran dengannya saat itu.
Dia telah selesai melakukan ibadah, dan duduk di pinggiran masjid sambil mengenakan sepatunya. Aku dan rasa penasaranku masih terus memperhatikannya, tangannya mengikat simpul pita itu dengan sempurna. Mata kami bertemu, selama 10 detik kami saling bertatap.
Dia sedikit menaikan alisnya dengan muka datarnya ia langsung segera pergi meninggalkan masjid. Akan tetapi langkahnya terhenti dengan satu hal, sepertinya ia lupa dengan sesuatu dan ia memundurkan langkahnya kembali ke tempatnya mengikat sepaatu.
Dia menatapku, aku menghitung setiap detiknya. 5 detik dia menatapku lalu dia tersenyum, aku benar-benar tidak percaya. Senyuman itu tidak berlangsung lama karena dia langsung dirangkul oleh temannya dan pergi meninggalkan masjid.
Mataku mengikuti langkahnya pergi sampai dia menghilang di ujung lorong dekat tangga. "Aninn, Anin Anin temenin gue yuk ke kantin!" Temanku Nisa memegang tangan kananku lalu menarikku mengarah ke kantin.
"lu mau beli apa Nis?" aku bertanya sambil mengikuti langkahnya
"basreng kalau nggak keripik setan hehehe, lumayan nin buat ngemil"
Nisa mengambil dua buah keripik setan dan juga basreng, tak lupa dia membeli pemanis agar tidak terlalu kepedasan. "lima juta" ucap seorang laki-laki tua yang menjaga kantin, kami memanggilnya 'Abah' kami berdua tertawa lalu Nisa memberikan selembar uang lima ribu rupiah "Ni Bah, lima juta lunas ya" Abah mengancungkan jempolnya lalu memberikan satu buah permen kepadaku.
"kok kasih ke Anin Bah? Kan saya yang beli" Nisa mengerucutkan bibirnya
"Ya emang napa?"
"nih nih buat lu aja permennya, gue gamau" aku memberikan permen sugus rasa stroberi itu kepada Nisa. Lalu kami melanjutkan langkah menuju kelas.
Di depan pintu kantin, mata kami bertemu lagi. Dia tengah mengantri untuk masuk kedalam kantin, sedang aku mengantri keluar kantin. Dia menggaruk tengkuknya saat aku tersenyum, apakah itu menganggu?
"Ka sini!" panggilan itu mengalihkan pandangannya dariku, dia segera menerobos antrian masuk dan berjalan menuju teman-temannya yang sudah menunggu di meja kantin. 'ka?' huruf k dan a ada di namamu rupanya, itu clue yang sangat rumit. Aku masih harus mencari tahu nama lengkapmu Ka.
...........
Pukul dua belas siang, waktunya kembali ke rumah. Hari itu kami pulang lebih cepat karena guru-guru sedang sibuk dengan penilaian sekolah. Aku menunggu Nisa yang sedang melakukan piket kelas, sambil menunggu aku bersenandung memperhatikan sekeliling.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKANIN
Teen Fiction⚠️CERITA INI BERSIFAT FIKSI⚠️ pernahkah kalian menyukai seseorang yang sebetulnya kalianpun tahu bahwa dia bukan orang yang ditakdirkan tuhan untuk kalian. Pertemuan pertama di depan parkiran sekolah itu membuat Anin penasaran dengan seseorang yang...