Happy Reading.............
***
Kalista memandang ke arah cermin yang memperlihatkan dirinya yang sudah lengkap memakai seragam putih abu abu. cantik- satu kata yang muncul di benaknya. Tangannya terulur merapikan rambut hitam sepanjang punggungnya. Ia beranjak keluar dari kamar setelah tangannya meraih tas abu abu yang tergeletak di atas meja belajar. Dengan langkah bersemangat, ia menuruni satu persatu anak tangga menuju meja makan.
"Pagi Ma! pagi Pa!" Sapa kalista sambil mencium pipi kedua orang tuanya yang dibalas kecupan singkat di kening kalista.
"pagi kakak" sapa seorang remaja pria dengan seragam putih biru. kalista yang dipanggil dengan sebutan kakak hanya bisa terkekeh geli.
"pagi juga adek kecil" balas kalista sambil mencuri kecupan di pipi sang adik.
"ish jijik banget lu pake nyium gue segala" kata Arsenio Zidan El Hakam yang tengah mengusap bekas kecupan kalista di pipinya.
"adek gak boleh gitu sama kakak" Tegur sang mama, Jeana Elvira.
"kakak gimana sekolahnya" tanya sang papah, Argian Hakam kepada anak sulungnya.
"baik pah. cuma ada anak yang ngeselin aja. minta di tampol dikit." jawab kalista dengan wajah tak bersalah.
Argi dan Jea hanya dapat menggeleng pasrah mengetahui sikap anak sulungnya itu.
"kalo adek udah ada gambaran mau lanjut kemana? atau mau bareng sama kakak?" tanya Jea.
Arsen hanya mengangguk patuh. " yah mau gimana lagi?" jawab arsen yang tampak lesu. Argi,Jea dan kalista hanya tertawa mendengar jawaban arsen.
"jangan lemes gitu dong jawabnya. di sekolah kakak banyak cewek cantik kok" kata kalista menghibur sang adik.
"udah mah. papah berangkat dulu. kakak, adek, papah berangkat dulu ya" ucap argi yang dibalas dengan kecupan ditangannya dari kalista dan arsen.
"kalau begitu mama anter papah sampai depan dulu ya" ucap jea yang dibalas anggukan kepala dari kedua anaknya.
keluarga El Hakam terlihat sempurna bukan??
***
Deruman motor memenuhi parkiran SMA pradita nusantara. Kalista turun dari sebuah motor berwarna hitam. Sang empu motor tersenyum lebar menatap kalista yang tengah menata rambutnya sedikit acak acakan. Tangannya terulur mengusap rambut kalista yang sudah rapi.
"cantik banget sih calon pacar gue."puji Lionel Jeff Abrisam.
"dihh ogah banget jadi pacar lu" tolak kalista dengan wajah cemberut.
lio yang gemas dengan tingkah laku kalista, mencubit pipi kalista yang tampak memerah.
"gemes banget sumpah. pengin gue gigit nih pipi." ucap lio yang masih menguyel uyel pipi kalista.
"ihhh sakit lioo" keluh kalista.
"ululuulu mana yang sakit?hmm?" tanya lio sambil mengelus pipi kalista yang baru saja ia cubit gemas.
hingga suara deheman dan siulan dari teman temannya menyadarkan lio dan kalista dari dunianya.
"pepet terus. jan kasih kendor" sahut siswa dengan dasi yang terikat dikepalanya. ia biasa dikenal dengan sebutan Bian.
"gini amat nasib ngontrak dibumi"jawab Zafran menimpali.
"keberangkatan ke mars akan dibuka pada pukul 08.00 wib" sahut Anya yang berada di rangkulan zafran.

KAMU SEDANG MEMBACA
blessure secrète
Teen Fiction"Heh minggir lu!!" Bentak Kalista pada seorang gadis bermata sipit dengan kulit putih mulus. Sontak semua mata seisi kantin tertuju ke arahnya. Gadis itu hanya diam. Ia berdiri dan akan beranjak meninggalkan kantin yang mendadak sunyi itu. Tepat d...