2

4 1 0
                                    

Pada jam istirahat, SMA pradita nusantara digegerkan dengan hilangnya handphone salah seorang siswi XI MIPA 2 saat jam pelajaran olahraga. Kalista, Anya, Jessica, Bian, Zafran dan Lio tampak acuh dengan berita itu. Mereka asik memakan makanannya di kantin.

Hingga Kalista merasa aneh dengan tatapan siswa siswi yang menatapnya aneh. Ia merasa hari ini belum bertingkah sesuatu. Hingga bunyi panggilan atas namanya terdengar.

"Panggilan atas nama Kalista Tsaqif El Hakam dari kelas XI MIPA 2 untuk segera menuju ruang BP"

Alis Lio terangkat menandakan pria itu merasa heran. Begitupun dengan Bian, Anya, Jessica dan Zafran. Hingga celetuk salah satu siswi menjawab kebingungan mereka semua.

"Dihh gaya doang kek orang kaya. Cihh ternyata tukang nyolong" Nyinyir salah satu siswi melirik Kalista.

Jessica yang melihat sahabatnya mendapat nyinyiran, merasa tidak terima.

"Lu ngomong apa anjing"Bentak Jessica. ia berdiri dan menggebrak meja kantin, membuat  bakso milik Zafran keluar dari mangkuk.

"Njirr bakso gue"Ucap Zafran histeris melihat baksonya menggelinding diatas meja.

Ia pun memungutnya dan memasukkan kembali ke dalam mangkuk.  " Belum lima menit "

Jessica yang sudah ancang ancang memberi bogeman, ditahan oleh Kalista.

"Tandain dulu aja Jess. Gue selesein ini dulu. "Ucap Kalista yang beranjak meninggalkan kantin menuju ruang BP. Lio yang melihat Kalista pergi pun ikut mengekorinya.

"Gue tandain lu njing" Ucap jessica yang masih diliputi amarah.

Siswi yang terkenal dengan nama Naomi hanya bergidik tak peduli dengan gretakan jessica. Bian yang mengerti situasi mulai angkat bicara.

"Dah yang lain bubar. Gausah nuduh sahabat gue dengan tuduhan macam macam. Kalo sampe ada yang berani, bakal habis ditangan gue" Ucap Bian dengan lantang dan tegas membuat seisi kantin diam membeku.

"Lebih baik kita susulin Kalista ke ruang BP" Ucap Anya.

Mereka semua beranjak meninggalkan meja kantin yang masih tersisa beberapa makanan yang belum habis.

***

Keadaan ruang BP cukup ramai karena siswa siswi yang kepo dengan berjalannya interogasi. Pak doddy, bu endang, bu devi, Kalista dan Dian, selaku orang yang kehilangan handphone sudah berada didalam sana.

"Saya masih belum percaya dengan apa yang kalista buat" Ucap salah satu guru BP yang membela kalista, Bu endang.

Dengan tegas kalista menepis tuduhan yang tertuju padanya "mohon maaf sebelumnya, saya Kalista Tsaqif El Hakam tidak pernah berbuat se menjijikkan itu. " Tegas kalista.

"Tapi barang bukti ada di dalam tas kamu kalista. Bapak sangat menyayangkan perbuatan kamu ini" Tambah guru BP yang berperawakan gendut, Pak doddy.

"Gak pak ini fitnah. Kenapa kalian tidak periksa CCTV?? "Tanya Kalista heran.

Tak lama kemudian pak bimo, selaku satpam sekolah datang membawa flashdisk.

"Maaf pak buk, CCTV di kelas XI MIPA 2 rusak. Sepertinya ada orang yang sengaja merusaknya"ucap pak Bimo.

"Sepertinya sudah direncanakan pak" Ucap bu devi selaku walikelas XI MIPA 2.

"Izin menjelaskan pak. Saat pelajaran olahraga akan dimulai, saya dan teman-teman saya sudah berada di lapangan. Hampir seluruh siswa siswi XI MIPA 2 bebarengan menuju lapangan. Dan setelah jam pelajaran berakhir, saya dan gerombolan saya langsung menuju kantin. Saya tahu tentang kejadian hilangnya handphone Dian karena banyak anak yang membicarakannya di kantin tadi" Ucap Kalista panjang lebar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

blessure secrèteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang