1

196 51 9
                                    

Namanya Maza Valhara, harusnya itu Maza Valhalla, tapi karena ada kesalahan administrasi disaat pembuatan aktanya, ayahnya harus ikhlas ia diberi nama Valhara oleh petugas catatan sipil yang bodoh kala itu.

Sejauh ia bisa mengingat, ia sudah bisa menggunakan sihir meski waktu itu baru sihir sederhana yang tak menghabiskan banyak energi. Seperti membuat Bubie(anjing tetangganya) yang galak jadi patuh padanya.

Ayahnya sendiri merupakan pemilik peternakan yang memiliki elemen sihir pengendalian hewan. Ia mendidik Vael dan memberikan pengetahuan tentang sihir-sihir itu meski sedikit dan sederhana. Meski pada titik yang tak bisa ia tangani akhirnya ia membuang gadis kecilnya ke akademi ini. Katanya Vael akan bisa mempelajari sihir dengan lebih baik di sini.

Padahal keinginan Vael sendiri adalah hidup santai dengan bermalas-malasan.

Awalnya semua itu berjalan dengan lancar, 3 bulan memasuki sekolah, Vael bergaul dengan baik dengan teman-teman barunya disini. Namun karena tersulut emosi melihat kucingnya terbaring tak berdaya diatas meja operasi, ia kalap dan akhirnya membuat seorang Bian Lee yang terkenal dengan level S nya di divisi pertarungan menginap di ranjang rumah sakit kerajaan selama 2 hari.

Ia yang sebelumnya cuma siswa sederhana dari divisi tak terkenal mendadak jadi buah bibir satu sekolah dan mengguncang beberapa klan besar. Tapi yang lebih mengesalkan adalah orang ini marah padanya. Vael tak perduli kalau seluruh dunia membencinya, mencemoohnya, mengatakan hal-hal buruk tentangnya, tapi orang ini pengecualian.

"Apa kau mau marah karena aku menghajar kekasihmu?" Ia bertanya dengan putus asa setelah hampir seharian tak berhasil menemukan waktu untuk berbincang.

Lealona menatap Vael sekilas, lalu kembali menyibukkan diri dengan buku pengetahuan di tangannya.

Namanya Lealona Gelan, putri pemimpin klan Shang. Sihirnya sendiri berelemen tanah dengan warna merah muda. Ia berada di divisi pertarungan dengan kefokusan jarak jauh.

Gadis itu menggeleng. Ia diam, tak berniat membiarkan manik coklat gelapnya bersibobrok dengan iris cerah Vael. Ia tahu Lona marah sekarang. Sudah sewajarnya seperti itu, gadis itu pasti akan condong membela Bian daripada dirinya. Memangnya apa yang ia harapkan dari hubungan rapuh yang disebut pertemanan ini?

"Tapi kau terlihat kesal." Ujarnya pada akhirnya.

Kali ini Lona mengangkat wajahnya menatap pada Vael secara terang-terangan. "Aku kesal karena kupikir hubungan kita istimewa."

Vael tersedak, "istimewa?"

Tangannya menutup buku itu dengan kasar, menimbulkan bunyi nyaring yang membuat Vael mengernyit sesaat.
"Sebelumnya kau bilang cuma aku yang tahu bahwa kau punya 2 elemen sihir. Sekarang semua orang akan mulai penasaran dan mencaritahu tentangmu."

"Apa itu membuatmu kesal?"

"Sejauh ini ya."

"Mengapa?"

"Kau terlalu banyak bertanya Nona Sann."

Mendengarnya Vael mendadak lega. Ia tersenyum tipis lalu duduk dengan santai di kursi samping Lona.
"Tidak bisakah aku tau alasannya? Kau harus marah dengan logis." Vael masih menggodanya.

Lona merengut lagi. Kali ini menatap tajam padanya, tapi demi tuhan tatapan Lona itu seksi sekali. Vael yang perempuan ini sampai harus mati-matian mengingatkan pada dirinya sendiri kalau seseorang di hadapannya ini sudah punya kekasih. Tapi sejenak kemudian ia mengarahkan pandangannya pada buku yang kembali ia buka.

Mengamati seberapa fokusnya Lona pada buku, Vael menyukai gestur anggun perempuan ini. Caranya duduk yang cantik, caranya memegang buku, caranya melirik. Entah bagaimana semuanya terlihat indah dimata Vael.

Smile BrightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang