CHAPTER 4

173 10 0
                                    

Detik ini, hari ini juga, Yessa membawa pasukan dari SMK 01 Japus untuk mengepung area Darpa Internasional School ---- namanya saja "Internasional", kelakuannya lebih udik dari orang non-pendidikan! Selain genk Trayon yang selalu membuat kerusuhan di jalanan; alias tauran, genk lainnya di Darpa pun suka membuat keributan, misalnya balap liar, aksi pemalakan, bahakn pernah ada salah satu siswa menjadi pengedar narkoba. Aneh tapi nyata.

Yessa memngikat kepalanya dengan syal batik, mereka tak membawa senjata apa pun, hanya modal nyawa serta keberanian.

"KELUAR LO KELANA!" Teriak Pandu di balik gerbang tinggI Darpa

Lemparan batu tak terelakkan, para pasukan mulai menyerang Darpa demi mengundang Kelana untuk muncul ke permukaan. Mereka tidak membutuhkan waktu lama, Kelana tiba-tiba saja muncul dari arah samping sekolah, tempat markasnya berada.

"SIALAN LO YA YESSA!"

Kelana berpikir Yessalah yang menjadi kambing hitam, ia mengompori SMK 01 Japus untuk menyerang sekolahnya, nyatanya anak buahnyalah yang lebih dulu cari masalah. Kesalahpahaman membuat amarah meledak, baku-hantam pun dimulai.

Suasana semakin mencekam ketika pasukan siswa Darpa yang suka tauran membawa keluar senjata tajam. Yessa beberapa kali hampir kena bacok anek-aneknya Kelana, beruntung ia dibekali oleh bela diri karate dan taewondo bergelar master.

Sebagian anak SMK 01 berlarian melindungi diri, mereka sekali lagi hanya membawa nyawa, tentu akan kalah dengan senjata tajam. Siswa yang memiliki nyali besar terus menyelesaikan pertempuran, tak perduli darah telah bersimbah di baju putih mereka.

"Mah... Mah"

"Iya sayang?"

"Itu kak Yessa Mah, itu kakak aku, dia dikeroyok mah"

Kala duduk gelisah di dalam mobil, kebetulan rumahnya memang melewati Darpa, otomatis ia sekarang melihat tauran antar sekolah tersebut. Orang pertama, dan satu-satunya yang ia kenal adalah Yessa ---- Sepulang sekolah, Kala dijemput oleh Ega Widyata, sang ibu tercinta yang baru saja pulang tugas dari Papua. Ega merupakan seorang Polwan bergelar Komjen (Komesaris Jendral) Indonesia.

Pintu mobil terbuka, Ega yang masih mengenakan baju tugasnya segera keluar dengan pistol digengamannya. Sebagai polisi wanita tentu saja naluri pemberantas keributannya akan siap siaga. Seluruh siswa, baik dari Darpa maupun SMK 01 tergopoh-gopoh berlarian meninggalkan lokasi, sayang baru juga ingin ikut menghindar, Yessa tiba-tiba saja merasa goresan melukai pelipis kanannya; entah siapa yang melakukkannya, matanya tak berhasil melihat si pelaku.

"Arghhhhhh, sialan~" ringis Yessa, tubuhnya tak mampu lagi berdiri, ia kini terduduk di aspal

"Kak~"

Kala bergegas menghampiri sang kakak kelas, wajahnya terlihat begitu khawatir, apalagi saat melihat rembesan darah keluar dari pelipisnya. Yessa menangkap sosok pria imut itu menggunakan ujung mata kirinya. Rasa sakit terlalu mendominasi, sampai untuk berbicara pun begitu sulit, hanya ringisan yang keluar.

"Mah, ayo bawa ke klink"

"Engga, gue... gue... baik..."

"Sthhhh, kakak diem aja, deket kok klink-nya"

Ega segera membantu Kala memapah Yessa agar masuk ke dalam mobil. Rasa sakit serta kesadaran yang mulai menurun membuat Yessa tak bisa menolak, ia hanya menurut saja ---- di dalam mobil, Kala mengusap pipi kiri Yessa, entah sejak kapan air matanya sudah membanjiri wajah manisnya, tangan satunya ia gunakan untuk mengusap kepala Yessa yang sengaja dirinya sandarkan ke bahu, berharap rasa sakit di kepala bisa sedikit berkurang, dan penadarahan Yessa sedikit berhenti, namun nyatanya darah masih mengalir deras sampai membasahai syal yang dikenakannya.

Free Sex [Yessa & Kala]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang