My Idol [MiTzu]

Chapter 2

POV Tzuyu

Itu adalah hari liburku, aku hanya membungkuk di sofa sambil menonton TV. Aku segera bosan dan kembali ke kamarku. Aku sangat lelah karena kerja kerasku kemarin. Aku tertidur kembali. Ketika saya bangun, saya melihat Butter di sebelah saya. Dia hanya menatapku, tidur.

"Yah, bukankah kamu menyeramkan?" Saya mengatakan kepadanya. 

Aku turun dari tempat tidur dan pergi ke dapur. Aku mengambil roti dan mulai makan. Saya merasakan ponsel saya bergetar di saku belakang saya, saya melihat ID penelepon dan itu adalah CEO saya. Kenapa dia meneleponku di hari liburku?

"Halo?" -Saya

"Hei, Tzuyu-yah!" -PD-nim

"Kenapa kau meneleponku? Ini hari liburku." -Saya

"Aku tahu ini hari liburmu. Tapi kita punya jadwal makan malam malam ini. Aku hanya ingin kamu tahu" -PD-nim

Mengapa kita memiliki jadwal makan malam? Mengapa saya tidak mengetahui hal ini sebelumnya? "Bolehkah saya bertanya mengapa kita memiliki jadwal makan malam, yang tidak pernah saya ketahui?" -Saya

"Oh, well, beberapa hari yang lalu aku makan siang dengan JYP. Dan dia membicarakan kolaborasi antara kamu dan soloisnya, Mina. Aku pikir itu ide yang bagus jadi aku menerimanya. Makan malam dimulai jam 8 jadi bersiaplah sebelum jam 8 , Baiklah?" -PD-nim

"Baiklah, tapi untuk collab, apakah Mina dan aku akan syuting video musik bersama? Seperti kita berdua saja?" -Saya

"Memang. Kamu dan Mina akan menjadi satu-satunya di video musik, tidak ada peran latar belakang atau penari latar, hanya kamu dan Mina." -PD-nim

Saya belum pernah melihat Mina sebelumnya, saya pernah mendengar tentang dia, tapi secara keseluruhan saya belum pernah melihatnya. Yang memberi saya ide. "Oke, terima kasih sudah memberitahuku." -Saya

"Baiklah, JYP dan aku akan memproduseri lagu itu. Sampai jumpa saat makan malam." -PD-nim

"Selamat tinggal!" -Saya

*Panggilan Berakhir*

Setelah telepon, saya pergi ke ruang tamu. Aku menyalakan TV dan mencari-cari nama Mina. Ketika saya melihat hasilnya, yang saya fokuskan hanyalah visualnya. Dia terlihat seperti malaikat. Saya memutuskan untuk mendengarkan lagu terbarunya. Ini dalam bahasa Inggris.

Tak Terlihat - Myoui Mina

Ya Tuhan. Itu adalah lagu yang indah. Itu mengingatkan saya pada orang tua saya. Sejak saya pindah ke Korea, saya sangat merindukan mereka. Ketika saya mendapat libur berminggu-minggu, jika saya beruntung, saya akan terbang kembali ke Taiwan untuk melihat mereka. Dan kakak perempuan saya. Dia adalah saudara perempuan terbaik yang pernah saya minta. Dia akan menelepon saya kadang-kadang mengatakan bahwa dia merindukan saya dan bahwa dia tidak sabar untuk mendengar lagu baru saya.

Saya menambahkan lagu itu ke daftar putar saya dan memutarnya berulang-ulang, sambil membersihkan apartemen saya. Ketika saya selesai membersihkan, saya mendengar ketukan di pintu saya. Saya pikir itu aneh karena saya tidak mengharapkan perusahaan apa pun, tetapi saya tidak mengakuinya. Aku membuka pintu dan melihat Jeongyeon di pintu. Dia memiliki sebuah kotak di tangannya.

"Yah, apakah kamu akan membiarkanku masuk?" Dia bertanya.

Benar, tidak sopan meminta tamu Anda menunggu di luar. Aku menyingkir agar dia bisa masuk. Aku duduk di sofa dan begitu juga dengan Jeongyeon.

"Jeongyeon, kenapa kau disini?" Saya bertanya.

"Ini, aku menemukan ini, dan kupikir kamu akan menyukainya," kata Jeongyeon dan menyerahkan kotak itu padaku.

Saya membukanya dan laba-laba palsu merayap di tangan saya. Jadi, itu adalah salah satu lelucon Jeongyeon. Aku melompat dan berlari ke kamar mandiku. Saya tahu saya seharusnya tidak takut pada laba-laba, tetapi saya takut. Jeongyeon mengetuk pintu.

"Tzuyu, maaf bro. Aku harus melakukannya. Aku bosan. Bisakah kamu memaafkanku?" Dia bertanya.

"Pergi saja," kataku dingin.

"Aku tidak akan pergi kecuali kamu memaafkanku." Sialan burung unta yang keras kepala ini.

"Baik! Aku memaafkanmu! Sekarang pergilah!" Aku berteriak. Saya kemudian mendengar pintu depan ditutup. Aku berderit pintu kamar mandi dan melihat dia pergi. Akhirnya, dia tahu aku tidak suka dikerjai. Aku masih sedikit lelah jadi aku pergi ke kamarku dan tertidur.